Saturday, March 28, 2009

RATIO DAN HATI NURANI

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

AL QUR’AN & SUNNAH RASUL SEBAGAI RUJUKAN

Demikianlah , sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan Sunnah Rasul , umat Islam haruslah selalu menggunakan akal dan pikirannya dalam menghadapi segala macam permasalahan yang ada di dunia . Berpikirlah secara cerdas , jernih , logic , analytical , tidak ber lebih-2an dan bebas dari prasangka buruk . Apabila kita menjumpai perbedaan pendapat diantara hamba-2 Nya , kembalikanlah kepada ketentuan-Nya . Ta’atlah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya .
Namun demikian , kita tetap harus waspada jangan sampai terjerumus kedalam arogansi superioritas yang menempatkan akal diatas se-gala-2-nya . Apabila sikap men-dewa-2-kan ratio tidak terkontrol dengan akal budi , besar kemungkinan kita akan terperosok kedalam paradigma materialisme yang mengajarkan bahwa sesuatu itu hanya ada apabila bisa dilihat , dihitung dan dianalisa . Atau tergelincir kedalam paradigma Mu’tazilah , yang hanya berpegang pada sesuatu yang rasional dan “masuk akal” . Tidak boleh demikian ! Kita harus selalu menempatkan Al Qur’an dan Sunnah sebagai rujukan utama , sebagai sumber hukum dan sumber dari segala ilmu pengetahuan . Apa-2 yang telah ditetapkan dalam nash Al Qur’an dan Sunnah Rasul yang sudah jelas keshahihannya , haruslah kita pegang erat-2 , kita gigit kuat-2 , meskipun akal kita belum mampu mencernanya atau pancaindera kita tidak mampu menangkapnya .
Pernah suatu sa’at Umar bin Khattab membawa selembar kertas (waraqah) yang merupakan kutiban dari Kitab Taurat . Ia mengagumi apa yang ada didalamnya . Nabi melihat dan menunjukkan sikap kurang senangnya , dan kemudian beliau-pun berkata :
“ Apa ini ? Sedangkan aku berada dibelakang kalian . Sungguh telah aku bawakan dia (pengganti Taurat) dalam keadaan putih lagi suci . Demi Allah seandainya Musa hidup (sekarang ini) pasti dia tidak ada kelonggarannya kecuali dia harus mengikutiku .” (HR. Imam Akhmad)
Mempelajari Kitab-2 lain atau buku-2 pengetahuan pada umumnya tidaklah dilarang , sepanjang kita tidak menempatkannya sebagai referensi atau rujukan yang sejajar atau lebih tinggi derajatnya dari Al Qur’an dan Sunnah Rasul .
Sebagai ilustrasi dapat disampaikan disini kisah tentang seorang selebriti yang sedang mabuk dengan pendidikan ala Barat-nya . Seorang silibriti yang cukup terkenal bergabung dalam kelompok Feminis yang memperjuangkan emansipasi kaum hawa . Sepertinya ia seorang muslimah yang ta’at karena akhir-2 ini ia selalu tampak memakai jilbab. Sekarang yang bersangkutan sedang menyelesaikan program master-nya di Amerika. Dalam satu wawancara di salah satu televisi swasta , dengan bangga mengatakan bahwa dia telah melakukan kajian mengenai poligami , baik dengan menggunakan referensi Timur Tengah maupun sumber-sumber informasi Barat . Dan katanya ia telah sampai pada satu kesimpulan bahwa ketentuan poligami dalam agama Islam , adalah tidak benar karena ia merendahkan derajat wanita , menjadikan wanita hanya sebagai obyek penyaluran libido kaum laki-2 , dan memberi keleluasaan kepada kaum laki-2 untuk meng-exploitasi sex secara berlebihan . Mungkin bagi dia , akan lebih senang apabila suaminya jajan diluar , asal ia tidak tahu , dari pada harus menerima kenyataan suaminya kawin lagi .
Tidak jelas apa rujukannya sampai ia mengambil kesimpulan seperti itu , sedangkan Al Qur’an jelas-2 telah menghalalkan poligami meskipun syaratnya cukup berat , yakni harus bisa adil . Ketentuan Al Qur’an yang menghalalkan poligami , sebenarnya justru menjadi jalan keluar (escape clause) apabila kondisi mendesak , dan itupun masih dalam rambu-2 azaz keadilan . Misalnya , isterinya sakit atau sudah tidak mampu lagi melayani suami , sementara sang isteri tidak mau diceraikan . Dsb .

“ ……. Maka kawinilah perempuan lain yang kamu senangi , dua , tiga , atau empat . Tapi jika kamu kuatir tiada dapat berlaku adil , maka seorang (saja) . Atau kawinilah hamba perempuan yang kamu miliki . dengan demikian kamu terjauh dari penyelewengan . (An Nisa’/04:03)

“Hai orang yang beriman ! Ta’atilah Allah dan Rasul-nya , dan janganlah berpaling daripada-Nya , sedang kamu mendengar (perintah-Nya) .# Dan janganlah seperti orang yang berkata , “ Kami mendengar ,” tapi mereka tidak mendengar .# Sungguh, se jahat-2 makhluk menurut Allah , ialah orang yang tuli dan bisu , orang yang tidak menggunakan akal .” (Al Anfal / 08:20-22)

“Hai orang-2 yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah , dan (selalulah) katakan perkataan yang terarah (kepada kebenaran).# Supaya (Allah) membuat amalanmu berfaedah , dan mengampuni dosa-2 mu . barang siapa ta’at kepada Allah dan Rasul-nya , ialah yang berjaya dengan kejayaan yang besar . “ (Al Ahzab / 33:70-71)

“Hai orang-2 yang beriman ! Ta’atilah Allah dan patuhilah Rasul . Janganlah jadikan sia-2 amal perbuatanmu .# Sungguh , orang-2 yang ingkar , dan menghalangi (orang) dari jalan Allah , kemudian mati dalam kekafiran, Allah tiadakan memberi mereka ampunan . “ (Muhammad / 47:33-34)

SIFAT BAWAAN MANUSIA

Manusia telah ditakdirkan menjadi makhluk yang memiliki sifat-2 bawaan yang khas manusia , selalu bergesa-gesa , ingin segala sesuatu berjalan dengan cepat . Apabila mereka dalam kesulitan atau menghadapi cobaan dari Allah SWT , ingin segera dapat mengatasinya . Apabila sedang sakit , ingin segera sembuh . Apabila bekerja , ingin cepat naik pangkat . Apabila berdagang , ingin cepat kaya . Dsb. dsb . Allah SWT telah memperingatkan , agar manusia selalu menggunakan kesabaran dalam menghadapi masalah apapun .Dan Tuhan-pun telah memerintahkan kepada umat-Nya , agar menyuruh keluarganya menjalankan shalat dan bersabar , karena hanya mereka yang bertakwalah yang dijanjikan akan memperoleh kesudahan yang baik (Thaha/20:132) . Kesudahan yang baik adalah berakhirnya kehidupan di dunia dalam keadaan yang se baik-2nya atau dengan istilah lain meninggalkan dunia dalam khusnul khotimah , karena dengan demikian orang akan masuk dalam golongan mereka yang menjadi pewaris Sorga-Nya . Sifat bawaan khas manusia yang lain adalah selalu berkeluh kesah . Sebenarnya sifat inipun berkaitan erat dengan sifat ber gesa-2 . Apabila orang gagal mengadopsi sifat sabar dalam mengahadapi permasalahan , maka mereka akan tetap terpuruk dalam obsesi ber gesa-2 . Dan apabila kemudian mereka tidak berhasil menyelesaikan permasalah an sesuai keinginannya , tanpa sadar orang akan menjadi mudah sekali berkeluh kesah . Mengomel , mengumpat , marah , atau minimal complain atas kegagalan tersebut , meskipun boleh jadi hal itu disebabkan ketidak mampuannnya sendiri . Banyak pihak yang kemudian menjadi kambing hitam atau disalahkan . Bahkan bagi mereka yang sudah kehilangan akal sehatnya dan kurang ber hati-2 bisa menempatkan Tuhan sebagai obyek kemarahannya . Tentu saja ini bisa menciptakan masalah baru . Apabila orang tidak cepat menyadari kesalahannya dan kembali berpikir jernih serta mengembalikannya kepada ajaran Al Qur’an dan Sunnah Rasul , mereka akan terpuruk dalam kesesatan yang sangat jauh . Dan apabila kesesatan tersebut membuatnya semakin ingkar dari ajaran agama , jangan menyalahkan siapa-2 kalau suatu sa’at musibah menimpanya . Karena apapun musibah yang menimpa seseorang , itu disebabkan karena perbuatannya sendiri (Asy Syura /42:30) . Allah SWT juga telah memberi warning kepada kita semua , agar tidak terlalu tenggelam dalam kesedihan apabila ada kesempatan atau peluang yang luput dari jangkauan kita , dan jangan pula terlalu ber-lebih-2an dalam mengumbar kegembiraan atau merayakan keber hasilan kita , karena Allah SWT tidak menyukai orang sombong yang suka menepuk dada (Al Hadid/57:23)

Sifat-2 manusia yang lain adalah suka membantah , gampang lupa , suka merusak , tidak segan-2 menumpahkan darah diantara mereka sendiri , melampaui batas atau ber lebih-2an dalam tindakan dan pemikirannya , kikir bin bakhil dan terlalu sayang pada harta benda nya , suka ingkar dan sulit mensyukuri nikmat Allah , sombong merasa dirinya serba cukup , namun bersifat lemah - tidak mampu memikul tugas-2 berat. Disamping itu , hati manusia juga suka ber obah-2 , bolak balik , tidak stabil , tegangannya naik turun . Suatu ketika orang memiliki hati yang suci bersih , iman yang kokoh kuat , rona wajah bercahaya menyebar senyum kedamaian , dan tabiat lemah lembut diwarnai adab yang santun . Tetapi pada ketika yang lain , pikiran menjadi kusut dan kotor , tegangan(voltage) imannya turun drastis , muka muram dalam hati yang kelam , mata hati terselubung kabut kebutaan yang gelap gulita , dan hati keras membatu sulit menerima kebenaran . Keadaan yang ber obah-2 ini sebenarnya sangat manusiawi,tergantung siapa yang lebih dominan pengaruhnya diantara pendamping-2nya . Setiap insan mempunyai pendamping Malaikat dan Syaitan . Malaikat selalu membisikkan ajaran Allah SWT dan membimbing manusia kejalan kebajikan , sementara syaitan tidak henti-2nya menggoda dengan iming-2 dunia yang gemerlapan, dan menyeret kepada kemungkaran serta kemaksiatan . Dominasi siapa yang kuat , akan tercermin dari tingkah laku serta perbuatan manusia yang bersangkutan . Oleh karena itu seorang durjana yang banyak melakukan kejahatan sering disebut bahwa kelakuannya kayak syaitan . Sementara orang yang banyak melakukan amal kebaikan dan sangat peduli terhadap penderitaan orang lain , dikatakan tindakannya seperti seorang Malaikat . Allah SWT menjadikan apa yang dilontaran syaitan sebagai ujian bagi mereka yang hatinya tidak bersih (ada penyakitnya) , dan yang hatinya mengeras laksana batu sukar sekali menerima kebenaran dari Tuhan-Nya (Al Hajj/22:53). Orang yang mengotori hatinya dengan kejahatan dan kemaksiatan , akan sulit berpikir jernih , nuraninya menjadi buta tidak bisa menerima pelajaran maupun peringatan dari Allah SWT. Didalam hati yang demikian bercokol syaitan-2 yang terkutuk , sehingga sangat mudah mempengaruhinya berbuat kemaksiatan dan kemungkaran . Pikiran sehatnya tidak berfungsi , dan pada gilirannya akan menghilangkan kepercayaan atau keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa , dan melemparkannya kelembah pemuasan nafsu syaitani yang tak terkendali . Sebaliknya orang yang selalu menjaga serta membersihkan hatinya dengan cahaya keimanan , dan senantiasa beramal shalih , hatinya akan selalu memperoleh petunjuk dari Allah SWT, tidak mudah terpe ngaruh godaan syaitan yang tidak bosan-2nya mengajak kepada kemaksiatan dan kemungkaran . Pada orang yang demikian nafsu ammarahnya akan terbelenggu dan muncul dalam bentuk nafsu yang lebih kondusif yakni nafsu muthmainnah (jiwa yang tenang) .

“Hai jiwa dalam ketenangan ! # “Kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang senang dan di-ridhoi-Nya!” # “Masuklah kau dalam golongan hamba2 Ku .”# “Dan masuklah kedalam Surga-Ku ! “ (Al Fajr/27-30)

Karena pada dasarnya manusia sudah ditakdirkan menjadi makhluk yang banyak memiliki sifat-2 bawaan yang negative sebagaimana diterangkan diatas , orang beriman haruslah selalu waspada . Manfa’atkanlah potensi akal untuk selalu berpikir jernih dan cerdas , untuk membentengi diri dari kesesatan yang timbul dari tidak terkendalikannya sifat-2 negative tersebut . Akal tidak hanya mengandung unsur rasio yang hanya dapat menangkap sesuatu berdasarkan pengalaman indera manusia saja (empiris) , tapi juga mengandung unsur fitrah yang bisa merasakan suatu kebenaran yang timbul dari hati yang suci . Yang masuk akal belum tentu rasional , karena kebenaran yang muncul dari pandangan metafisik hati nurani , tidak dapat ditangkap dengan pancaindera . Orang yang hanya menggunakan rasio akan sulit menerima keberadaan Tuhan , karena hati nuraninya buta tidak berfungsi . Sebaliknya orang yang hanya mengandalkan hati dan perasaannya saja , bisa juga tersesat kedalam kepercayaan-2 yang sarat dengan ketakha yulan (khurafat) dan mistikisme yang tidak rasional .

Al Qur,an menjelaskan bahwa hanya orang yang menggunakan akal-lah yang bisa mengambil pelajaran yang ada didalamnya . Dan ciri-2 orang yang menggunakan akal (ulul albab) adalah suka berdzikir memuji dan mengingat Allah SWT , senang bertafakur memikirkan penciptaan alam semesta , memahami sunatullah , menyadari keterbatasan dan kelemahannya , dan selalu berdo’a memohon ampunan , petunjuk , dan ridha-Nya.

Dengan memanfa’atkan potensi akal , selalu berpikir jernih bebas dari syak wasangka , serta dengan sabar dan tawakal , kita usahakan mengendalikan sifat-2 bawaan manusia yang serba negative . Jangan sampai sifat-2 negative tersebut menjerumuskan kita ke lembah kenistaan dan mendorong kita terombang ambing dalam kesesatan . Kita robah paradigmanya . Jadikan yang negative menjadi positive . Kecenderungan untuk berbantah misalnya , kita robah menjadi kemampuan berdialog dan bernegosiasi . Sifat kikir bin bakhil kita arahkan kepada peng hematan untuk diri sendiri , tanpa mengurangi kepedulian sosial membantu fakir miskin dan fihak-2 yang memerlukan uluran tangan kita . Sifat berkeluh kesah kita belokkan menjadi introspeksi kedalam , kita review apa yang tidak benar dalam pola hidup kita , apa yang kurang dari perencanaan kita dan apa yang salah dalam penerapan sistim serta programnya . Sifat ber-gesa-2 kita formula sikan kedalam rencana aksi (action plan) dengan target date yang jelas , mantap dan rasional . Demikian seterusnya .

Kita memang tidak bisa menghilangkan sama sekali sifat-2 bawaan manusia , tapi dengan akal , kesabaran dan tawakal , Insya’ Allah kita bisa mengendalikannya .

”Tapi barang siapa buta (hatinya) di dunia ini , akan buta (pula) di hari kiamat , dan lebih jauh tersesat jalan .” (Al Isra’/17:72)

“Telah kami jelaskan kepada manusia dalam Al Qur’an ini segala macam perumpamaan , tapi manusia dalam banyak hal , suka membantah .” (Al Kahfi/18:54)

“Diciptakan manusia bertabiat tergesa . akan Kuperlihatkan kepada kamu tanda-2 (azab)Ku . maka janganlah kamu minta Aku ber-gesa-2 .” (Al Anbia’/21:37)

“Tidakkah mereka melakukan perjalanan di muka bumi , sehingga mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka merasa , dan mempunyai telinga yang dengan itu mereka mendengar ? Sungguh , bukanlah matanya yang buta , tapi yang buta adalah hatinya , yang ada dalam (rongga) dadanya . “ (Al Hajj / 22:46)

“Bila bencana menimpa manusia , ia menyeru Tuhannya , dan kembali kepada-Nya . Kemudian , bila (Tuhan) memberinya kenikmatan , ia lupa akan seruan-Nya kepada (Tuhan) sebelumnya . Diadakannya sembahan tandingan bagi Allah , untuk menyesatkan (orang lain) dari jalan-Nya . Katakanlah , “ Ber-senang-2 lah dengan kekafiranmu buat sementara , sungguh , kau termasuk penghuni api (neraka).” (Az Zumar / 39:08)

“Tiadakah mereka merenungkan Al Qur’an , atau apakah hati mereka terkunci dari dalam ? # Sungguh , orang-2 yang berbalik menjadi murtad , setelah petunjuk jelas baginya , syaitan telah menghasut mereka , memberinya harapan kosong . ” (Muhammad / 47:24-25)

“Sungguh , manusia diciptakan penuh kegelisahan ,# Bila ditimpa kesusahan suka berkeluh kesah .# Tapi jika mengalami kesenangan , kikir bukan kepalang .” (Al Ma’arij / 70:19-21)

“Tapi tidak , manusia sungguh melampaui batas,# Karena melihat dirinya tidak memerlukan siapa-2.” (Al ‘Alaq / 96:06-07)

“Sungguh , manusia (ingkar) tiada bersyukur kepada Tuhannya . # Dan sungguh , Ia menyaksikan (keingkarannya) .# Keras cintanya akan kekayaan .” (Al ‘Adiyat / 100:06-08)


No comments:

Post a Comment

al buruj

al buruj