Sunday, March 29, 2009

KEMBALIKAN KEPADA AL QUR'AN DAN SUNNAH

Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Manusia dilahirkan ke dunia tanpa di bekali dengan pengetahuan apapun , blank - kosong , dan tidak tahu apa-2. Kemudian Allah SWT memberikan mata untuk melihat , telinga untuk mendengar , dan hati untuk merasakan serta membedakan yang baik dari yang buruk . Diharapkan dengan itu manusia akan mensyukuri nikmat dan karunia-Nya . Sejak awal , sang bayi secara samar-2 memang sudah bisa melihat tapi tidak faham apa yang dilihatnya , bisa mendengar tapi tak tahu apa hakekat yang didengarnya . Hatinyapun belum berfungsi sama sekali , belum bisa merasakan apa-2 , apalagi membedakan yang baik dari yang buruk . Dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia , sedikit demi sedikit penglihatan dan pendengarannya mulai terlatih . Ia mulai bisa membedakan wajah ibu dari baby sitternya , mulai bisa membedakan suara ayah dari sopirnya . Hatinyapun secara ber angsur-2 mulai berfungsi , bisa merasakan kasih sayang ibu dan membedakannya dengan kejudesan pembantunya . Semuanya berkembang secara tahap demi tahap ber angsur-2 secara evolusioner . Dan itu merupakan Sunatullah . Sunatullah tidak pernah berobah dari satu masa ke masa yang lain . Dalam dunia nyata , ternyata hanya sedikit orang yang pandai mensyu kuri limpahan rahmat Allah SWT . Lebih banyak , bahkan merupakan mayoritas penduduk bumi merasa tidak perlu mensyukurinya , karena menganggap hal itu merupakan suatu keniscayaan . Memang sudah kodratnya demikian apa mau dikata , komentar mereka tanpa beban .
Setelah penglihatan , pendengaran , dan hatinya berfungsi dengan sempurna , mulailah anak manusia belajar mem baca , menulis , menggambar , menyanyi , menari , dan mengaji. Peran orang tua , guru dan lingkungan pergaulan nya sangat berperan dalam memberikan warna terhadap kepribadian, intelektual, dan nilai-2 yang dianutnya . Orientasi pemikirannya-pun akan terbentuk dari bagaimana ia dididik dan bagaimana lingkungan pergaulan mempeng aruhinya . Seorang anak yang dididik dengan bobot pelajaran kerokhanian yang lebih intent , serta dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif , akan tumbuh menjadi seorang yang santun , lembut , dan hatinya selalu dekat dengan Khaliknya . Sebaliknya seorang anak yang mendapatkan pendidikan sekuler , dan besar dalam pola pergaulan bebas dan keras , akan menjelma menjadi seorang liberal yang menempatkan kepentingan dunia diatas se gala-2 nya , kurang atau bahkan tidak peduli terhadap nilai-2 spiritual .
Pendidikan bisa dilakukan secara formal di bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi , tapi bisa juga dilaksanakan secara informal atau mandiri dengan membaca buku , menghadiri ceramah,mendengar dongeng, memperhatikan bentuk-2 kehidupan di alam semesta , dan mempelajari proses terjadinya sesuatu baik dari makhluk hidup maupun benda-2 mati . Dalam pendidikan formal ataupun non formal , peranan buku-2 atau literatur yang menjadi referensi atau rujukan sangat dominan . Buku apapun yang dijadikan referensi tidak menjadi masalah dan sah-2 saja , sepanjang hal itu hanya menjadi wacana , riset perpustakaan , atau bahan perbandingan dalam study atau topik pembahasan . Umat Islam selalu berpegang pada kitab suci Al Qur’an dan Sunnah Rasul , dua hal yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya . Al Qur’an dan Sunnah Rasul , bagi orang Islam adalah sumber hukum yang utama , sumber segala macam ilmu pengetahuan, pegangan hidup, jalan hidup, rujukan , hujjah , dan sumber dari segala sumber . Al Qur’an dan Sunnah Rasul bukan hanya sekedar informasi atau sumber inspirasi untuk menunjang argumentasi mereka yang justru memusuhi agama , seperti dalam buku-2 mereka “ The Origin of Species by means of Natural Selections “ , “ Das Kapital ” , “ The Modern Synthetic Evolution Theory ” ,“ A Brief History of Time” , dsb . Orang yang beriman juga harus hati-2 dan waspada , jangan sampai terperangkap dalam pemikiran sesat bahwa hukum Tuhan dalam Al Qur’an tidak benar , tidak adil , sudah kuno , sudah usang , atau tidak sesuai lagi dengan kemajuan zaman , hanya karena meng-anggapnya bertentangan dengan HAM , kurang fleksibel terhadap kemajemukan beragama , atau karena dianggap tidak cocok dengan buku-2 referensi ilmuwan sekuler . Orang yang beriman harus yakin se yakin-2 nya kebenaran ayat-2 Al Qur’an . Kita harus memegang erat-2 dan menggigitnya kuat-2 semua ketentuan yang sudah baku (qathi’) dalam Al Qur’an , meskipun akal kita tidak mampu mencernanya dan mata hati kita belum sanggup menerima nya . Dalam berpikir kita tidak boleh cuman mengandalkan ratio saja , tapi manfa’atkanlah secara maksimal sisi lain dari akal yakni fitrah atau hati nurani , karena hanya dengan itulah kita mampu melihat dengan kacamata metafisika . Untuk mengatasi permasalahan yang timbul , atau menghadapi berbagai ajaran-2 sesat , aneh , dan nyeleneh ,gunakanlah akal sehat untuk menyaringnya , dan kembalikanlah kepada petunjuk Al Qur’an dan Sunnah Rasul untuk memperoleh solusi atau jalan keluarnya . Akal adalah salah satu anugrah Tuhan yang sangat istimewa . Dengan akalnya , manusia bisa merobah wajah dunia . Dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat , mulai dari pemakaian teknologi paling primitive seperti yang digunakan orang pada zaman batu , sampai dengan teknologi paling mutakhir yang bisa dimanfa’atkan orang zaman sekarang seperti , mobil , kereta api super cepat (bullet train) , pesawat terbang , kapal pesiar raksasa , rocket , dsb. Didalam Al Qur’an , Allah SWT telah mengingatkan agar manusia menggunakan akalnya , selalu berpikir jernih , cerdas , analitis , dan kritis dalam segala hal . Tuhan-pun berfirman bahwa , se jelek-2 manusia adalah mereka yang bisu , buta dan tuli , yang tidak mau menggunakan pikirannya . Orang boleh mempelajari ilmu apa saja , kecuali ilmu syaitan seperti sihir , tenung , santet , susuk , pesugihan , dan lain-2 . Tidak ada larangan orang Islam mempelajari ilmu perbandingan agama , ilmu kedokteran, teknik mesin , tenik industri , listrik , arsitektur , fisika , optik , matematika , ekonomi , hukum , sosial politik dan lain sebagainya , bahkan sampai mencapai tingkat doktor atau profesor sekalipun, asal mengimbanginya dengan keimanan dan melakukan amal kebaikan (amal shalih) . Janganlah lupa daratan , over confidence , atau men-dewa-2 kan akal dan ilmu , karena kita bisa terperosok kedalam paradigma materialisme , ateisme , ataupun muktazilah . Sepandai apapun orang , apabila ia tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa , amalannya akan mubadzir , sia-2 , karena dimata Allah SWT amalan mereka tidak ada nilainya sama sekali . Beriman dan beramal shalih adalah kunci pembuka langit dan pintu Sorga . Jangan lupakan itu agar Tuhan Yang Maha Perkasa , tidak mencoret nama kita dari daftar pewaris Sorga-Nya .

Manusia hidup di dunia laksana numpang lewat , karena sangat pendeknya waktu yang di berikan , rata-2 hanya antara enampuluh sampai tujuhpuluh tahunan . Dibanding kan hidup abadi di akhirat , hidup di dunia seperti main-2 layaknya . Pada akhir masa hayatnya , manusia akan merasakan mati , suatu peristiwa luar biasa yaitu berpisahnya roh dengan badan wadagnya . Pada peristiwa kematian , roh akan kembali ke alam roh atau alam Barzah dan badan wadag akan membusuk dimakan ulat dan akhirnya hancur menyatu dengan tanah . Roh dan badan wadag akan dibangunkan dan disatukan kembali nanti pada hari kiamat untuk mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan selama hidupnya . Kematian tidak bisa dihindarkan ataupun ditunda , apabila waktunya telah tiba . Tak seorang pun yang tahu kapan , dimana , dan bagaI mana cara kematiannya . Ia akan datang kapan saja , tidak peduli orang sudah siap atau belum untuk menyam butnya. Oleh karena itu, kita harus senantiasa siap dan waspada , sa’at Malaikatul maut menjelang tiba . Yang penting bukan kematiannya itu sendiri , tapi persiapan dan bekal kita untuk menghadapinya . Sebetulnya manusia sudah dilatih ber kali-2 untuk merasakan mati , karena setiap kali mereka tidur , rohnya-pun diambil oleh Allah SWT . Bagi mereka yang belum ditakdirkan mati , rohnya akan dilepaskan kembali pada waktu mereka terbangun . Dan bagi mereka yang telah ditetapkan kematiannya , rohnya akan di tahan-Nya dan ditempatkan di alam Barzah .

“Allah mengambil jiwa orang waktu matinya , dan jiwa (orang) yang (belum mati) , diambil-Nya waktu tidurnya . Ditahan-Nya jiwa (orang) yang telah ditentukan kematiannya , (sehingga tiada kembali kepada tubuhnya). Tapi selebihnya dilepas kan-Nya sampai waktu yang ditentukan . Sungguh , semua itu merupakan tanda-2 (kekuasaan Tuhan) bagi orang yang menggunakan pikiran .” (Az Zumar / 39:42)

Dalam tulisan-2 yang kami sampaikan dalam Blog ini kami banyak mengutib dari buku-2 referensi lain sebagai sumber informasi dan/atau rujukan , yang merupakan contoh dari berbagai peristiwa atau kejadian yang menjadi sebab tumbuhnya kemusyrikan dan keingkaran terhadap ayat-2 Tuhan . Hal-2 tersebut banyak disinyalir dalam Al Qur’an , yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW , kurang lebih empat belas abad yang lampau . Al Qur’an dan Sunnah Rasul telah membuktikan sebagai sebuah kitab suci , ia telah memberikan gambaran , pandangan , atau pun ramalan yang sangat maju menjangkau masa depan , bahkan jauh melampaui kemampuan akal manusia untuk memprediksinya . Peristiwa Isra’ Mi’raj misalnya , sangat sarat dengan nuansa ilmu pengetahuan tingkat tinggi . Ia terkait erat dengan masalah-masalah teknologi , matematika , fisika kuantum , kedokteran dan seperangkat ilmu pengetahuan modern yang paling mutakhir. Sampai sekarang belum ada satupun ilmuwan yang mampu menjelaskan fenomena tersebut secara ilmiah , apalagi bisa melakukannya . Sebagai orang beriman , kita membenar kan fenomena metafisik tersebut , hanya dengan kacamata keimanan , karena hal itu disebutkan dalam Al Qur’an yang kebenarannya bersifat absolut . Tak seorangpun yang bisa membuktikan kebenarannya lebih dari itu . Orang-2 materialis serta atheis , akan mengatakannya bullshit , karena mereka tidak bisa melihat dengan mata biologisnya , tidak mampu menganalisanya , apalagi melakukan eksperimentasi yang bersifat empiris . Disamping itu mereka tidak mempunyai hati nurani , mata hatinya tertutup oleh kabut kemusyrikan , tidak mampu melihat kebenaran metafisik . Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman , bahwa Ia akan membiarkan orang yang sesat , terombang-ambing oleh kesesatanya sendiri , dan di akhirat nanti mereka akan diazab dengan siksa Neraka yang amat pedih.
Pernah dalam satu ceramah , seorang tokoh pembaharu dan cendekiawan muslim , mengatakan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj adalah seperti mimpi . Yang diberangkatkan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan kemudian naik ke langit tertinggi sampai ke Sidratul Muntaha hanyalah roh Nabi Muhammad SAW , bukan pribadi Rasulullah seutuhnya lengkap dengan badan wadagnya. Alasannya adalah karena secara teoritis , teknis dan physics , hal itu tidak mungkin dilakukan . Dan sebagai referensi , beliau menunjuk film “Ghost” yang menggambarkan bagaimana roh orang yang sudah mati memasuki alam akhirat . Seperti itulah , katanya , roh Nabi Muhammad SAW ber-jalan-2 sampai ke langit ke tujuh . Alangkah majunya pemikiran “ustadz” tersebut , menggunakan rujukan film Ghost untuk menjelaskan fenomena Isra’ Mi’raj . Waktu beberapa dari hadirin mengajukan protes , dengan entengnya ia berkata , “ Toh tidak menyangkut akidah “
Orang yang beriman , seyogyanya selalu merujuk kepada petunjuk Allah SWT dan /atau suri tauladan yang di berikan oleh Rasulullah SAW , dalam mengahadapi permasalahan , memecahkan suatu dilemma , atau memberikan hujjah atas persoalan apa saja . Kembalikanlah kepada Al Qur’an dan Sunnah Rasul , mudah-2 an dengan demikian Tuhan Yang Maha Esa akan selalu membimbing kita .

Kehidupan di dunia meskipun pendek tapi sangat kompleks . Persoalan yang dihadapi manusia pun beraneka macam . Dari masalah tetek bengek rumah tangga yang kecil-2 sampai persoalan nasional dan multi nasional , dan dari tingkat lokal sampai tingkat global. Semuanya perlu pemikiran serta tindakan yang seksama. Misalnya , menyiapkan rencana aksinya , mengatur , menata , memperbaiki , atau mencarikan solusi atau jalan keluarnya . Saking banyaknya aneka ragam permasalahan yang ada , hidup di dunia terasa seperti berjalan didalam rimba raya yang gelap gulita karena sinar mataharipun tidak mampu menembus lebatnya daun-2 yang menutupi langitnya . Oleh karena itu , Allah SWT menurunkan dan mengajarkan tujuh ayat untuk dibaca ber-ulang-2 , yakni surat Al Fatikhah . Surat Al Fatikhah minimal dibaca tujuh belas kali setiap hari , yakni dalam shalat wajib lima waktu sehari semalam . Disamping berisi puji-2-an terhadap Allah SWT , surat tersebut mengandung pula satu permohonan , agar diberikan petunjuk kejalan yang lurus , jalan yang diberikan kepada orang-2 yang telah diberi-Nya nikmat , bukan jalan yang diberikan kepada mereka yang Ia murkai dan bukan pula jalan orang yang sesat . Apabila surat ini dibaca sungguh-2 dengan tulus dan ikhlas , Insya’Allah Tuhan akan memberi kan bimbingan dalam setiap langkah dan perbuatan kita , selalu berada di jalan yang lurus dan mulus . Dijauhkan dari keingkaran dan kesesatan. Dan pada gilirannya akan dijauhkan pula dari Neraka-Nya dan didekatkan serta dimasukkan kedalam Sorganya . Amin !

Shalawat dan Salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW , beserta segenap keluarga , kerabat dan para sahabat-2-nya .

Apabila yang kami sampaikan benar adanya , hal itu se mata-2 datang dari Allah SWT yang telah memberikan petunjuk-Nya kepada kami . Apabila ternyata terdapat kekeliruan atau kekhilapan , hal itu se mata-2 karena kebodohan dan keterbatasan pengetahuan kami . Kami mohon di berikan ma’af yang se-besar-2-nya , dan mudah-2-an Allah SWT berkenan mengampuninya . Amin Ya Robbal Alamin .


No comments:

Post a Comment

al buruj

al buruj