Saturday, March 28, 2009

CINTA DAMAI


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih , Maha Penyayang

PERANG DAN DAMAI

Dalam suatu peperangan tak satupun pihak yang bisa memenangkannya secara mutlak . Pihak-2 yang terlibat didalamnya , yang kalah ataupun yang menang , akan sama-2 menanggung kerugian , baik nyawa , harta benda , bangunan , infrastruktur , kebudayaan , kehormatan , ataupun wilayah kekuasaan . Dalam sejarah dunia , hampir sebagian besar kejadian-2 penting ditandai dengan tahun-2 berlangsungnya peperangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain , antara satu bangsa dengan bangsa lain , antara satu negara/ kerajaan dengan negara/kerajaan lainnya , dsb , dsb . Manusia sudah terlibat dalam peperangan sejak dahulu kala sampai zaman sekarang . Dan semua menghasilkan kehancuran yang tiada terperikan . Ribuan bahkan jutaan nyawa manusia terbuang sia-2 , ribuan bangunan hancur berantakan , ribuan hektar tanaman binasa , ribuan binatang mati merana , ribuan buku ilmu pengetahuan musnah percuma , dan berbagai kebudayaan hilang tanpa bekas . Serangan yang dilakukan bangsa Mongolia ke Baghdad dan kerajaan timur tengah lain misalnya , telah mengorbankan ribuan rakyat dan menghancurkan kebudayaan Islam yang sangat tinggi pada waktu itu termasuk pembakaran ratusan ribu buku ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya . Serangan bangsa Romawi ke berbagai negara dan kerajaan dikawasan Eropa dan Asia , banyak memusnahkan kebudayaan asli negara taklukan dan memaksakan diberlakukan nya kebudayaan Romawi di tanah jajahan . Perang dunia kedua yang disebut sebagai perang terdahsyat sepanjang sejarah manusia telah melibatkan puluhan negara dan bangsa , menimbul kan kerusakan yang luar biasa , di lebih dari separoh wilayah dunia , dan menimbulkan korban manusia yang sangat besar . Dalam perang yang berlangsung antara tahun1939 s/d 1945 tersebut , telah jatuh korban kurang lebih 11 juta prajurit dan 7 juta rakyat sipil Soviet Russia , tiga setengah juta prajurit dan 780.000 penduduk sipil Jerman , 1, 3 juta tentara dan 672.000 penduduk sipil Jepang , 264.443 prajurit dan 60.000 rakyat sipil Inggris , serta 292.131 prajurit Amerika Serikat . Belum termasuk korban dari negara-2 lain yang terlibat , seperti Polandia , Chekoslowakia , Belanda , Belgia , Perancis , Yunani , dan lain-2 .

“ Dan tatkala Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat , “ Aku hendak jadikan khalifah dimuka bumi , “ Mereka bertanya , “ Apakah Kau tempatkan disana orang yang merusak dan menumpahkan darah , sedangkan kami bertasbih dan memuji Kau , dan meng uduskan nama-Mu ? “ (Tuhan menjawab dan) berfirman , “ Sungguh , Aku tahu apa yang tiada kamu tahu . “ (Al Baqarah / 02:30)

Apabila dampak yang ditimbulkannya demikian mengerikan . lalu mengapa manusia masih juga suka berperang ? Banyak sekali alasan bisa dikemukakan untuk menjawab pertanyaan tersebut Tapi satu hal yang pasti adalah , karena memang manusia diciptakan dengan sifat bawaan suka saling berkelahi , senang berseteru , dan saling menumpahkan darah . Allah menciptakan manusia sebagai suatu makhluk yang memiliki akal , hati dan nafsu . Masing-2 komponen ini bisa berdiri sendiri-2 , tapi juga dapat saling mempengaruhi . Peran mana yang paling dominan , akan tercermin dalam tidakan dan tingkah laku pribadi masing-2 orang . Manusia yang lebih banyak menggunakan akalnya akan tampak dalam pribadi seorang rasionalis Termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah para ilmuwan , cendikiawan , peneliti , pemikir , dan para usahawan . Orang yang lebih banyak berbicara dengan mata hatinya akan muncul sebagai seorang yang memiliki cita rasa tinggi terhadap hal-2 yang bersifat non materi . Orang-2 yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah agamawan , rokhaniawan , seniman , budayawan , dan para pengagum ilmu filsafat . Sementara , nafsu mempunyai tiga macam kategori yakni nafsu ammarah , nafsu lawwamah dan nafsu muthmainnah . Nafsu ammarah mendorong manusia untuk selalu tunduk pada ajakan syaitan dan memperturutkan nafsu angkara murkanya . Orang yang dikendalikan oleh nafsu ammarah akan cenderung pada kejahatan dan menempatkan nafsu sebagai Tuhannya . Manusia yang seperti itu akan lebih sesat dari binatang karena mereka tidak mau menggunakan indera dan akalnya untuk memahami kebenaran . Nafsu lawwamah adalah nafsu yang mencela atau menyesali kelalaian atau keteledoran yang telah dilakukannya . Nafsu ini mendorong manusia untuk menyesali perbuatannya yang tidak benar dan meng arahkannya kepada apologi dan pertaubatan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Yang Maha Pema’af. Nafsu Muthmainnah merupakan jiwa yang memiliki kecenderungan menjaga ketenangan dan menghindari kegoncangan (jiwa) yang disebabkan oleh ber-macam-2 tantangan dan bisikan syaitan . Nafsu ini mencegah seseorang untuk mengikuti ajakan syaitan melakukan kejahatan , dan mengarahkannya kepada kecendrungan untuk meraih rahmat Allah SWT . Supaya nafsu memperoleh limpahan rahmat Allah SWT , manusia harus istiqomah (consistent) di jalan agama , selalu ikhlas dalam setiap amalannya , selalu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa . Dengan nafsu muthmainnah (jiwa yang tenang) , maka manusia akan kembali kepada-Nya dengan rasa puas didalam ridha-Nya . Selanjutnya dengan memanfa’at kan potensi akal dan matahatinya , manusia diharapkan bisa mengendalikan nafsu ammarahnya , mengarahkannya kepada penyesalan terhadap kelalaian dan keteledoran yang telah dilakukannya (nafsu lawwamah) , memelihara ketenangan jiwanya dengan nafsu muthmainnah , serta beristiqomah (berteguh hati) dalam melaksanakan perintah dan menghindari larangan-larangan-Nya .

Dengan demikian , sebenarnya peperangan bisa dihindarkan apabila semua para pengambil keputusan dan penyelenggara negara bisa menggunakan akal sehatnya dan kejernihan mata hatinya , serta beristiqomah didalam nafsu Muthmainnah .Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk mencintai peperangan karena perang akan menimbulkan kerusakan . Beberapa ajaran moral dalam Al Qur’an adalah : Janganlah membuat kerusakan ! Cintailah persaudaraan dan perdamaian ! Dan , tinggalkanlah permusuhan ! Dari ajaran-ajaran tersebut tampak jelas bahwa sebenarnya Islam adalah agama rahmat . Lebih gandrung pada perdamaian dibandingkan dengan tudingan sementara pihak yang mengatakan bahwa Islam menyenangi pertumpahan darah

“ Tiada kebaikan dalam kebanyakan pembicaraan mereka yang rahasia , kecuali (pembicaraan) orang yang menyuruh (memberi) sedekah , atau (berbuat) kebaikan , atau mengusahakan perdamaian antara manusia . Barang siapa melakukan demikian , mencari keridhaan Allah , Kami akan memberinya pahala yang besar .”(An Nisa’ / 04:114)

“ Janganlah merusak dimuka bumi , sesudah Allah memperbaikinya . Tapi berdo’alah kepada-Nya , karena ketakutan dan kerinduan . Sung guh , Rahmat Allah (dekat) kepada orang yang berbuat kebaikan .”(Al A’raf / 07:56)

“…….. Maka ingatlah karunia Allah, dan janganlah berbuat kejahatan di muka bumi dengan membawa kerusakan . “ (Al A’raf / 07:74)

“ ….. Dan jangan buat kerusakan di muka bumi , sesudah (Allah) memperbaikinya . Itu lebih baik bagimu , jika kamu orang beriman .”(Al A’raf / 07:85)

“Dan jangan ta’ati perintah orang-orang yang melanggar batas ,# Yang membuat kerusakan di muka bumi , dan tidak mengusahakan perbaikan .” (Asy Syu’ara / 26:151-152)

KONSEP PERANG DALAM ISLAM

Perang pada hakekatnya adalah perwujudan dari tidak terkendalikannya nafsu ammarah para pengambil keputusan . Pertanyaan lebih lanjut adalah , “ Apabila Tuhan Yang Maha Esa telah mengajarkan demikian , mengapa orang Islam banyak melakukan peperangan , baik dengan kelompok non muslim maupun di antara kelompok muslim sendiri ? “ Sebenarnya Islam tidak mengajarkan pemeluknya untuk melakukan peperangan , invasi , agresi , ataupun intervensi ke negara atau kelompok manapun , tanpa alasan yang diperkenankan oleh Allah SWT. Timbulnya kewajiban berperang atau dalam agama Islam sering disebut juga dengan istilah jihad , yakni apabila umat Islam diserang terlebih dulu oleh musuh , diusir dari kampung halamannya sendiri , atau dihalangi dan diganggu aktivitasnya dalam menegakkan syariat Islam . Konsep perang menurut Islam adalah upaya mempertahankan eksistensi serta kehormatan agama dan umat . Jadi lebih dekat pada bentuk self-defence daripada ekspansionisme atau-pun kolonialisme . Dan itu-pun dengan batasan yang sangat ketat , yakni apabila musuh menghentikan serangannya , maka umat Islam-pun diperintahkan untuk segera menghentikan pula perangnya . Dan apabila musuh melakukan tindakan penganiayaan , umat Islam hanya boleh membalasnya sebagaimana musuh telah melakukannya . Tidak boleh bersifat balas dendam yang ber-lebih-2-an . Dan bila ia bersedia mema’afkannya , maka akan mendapat appresiasi yang lebih baik dari Allah SWT . Dari sini dapat diperoleh gambaran yang jelas bagaimana sikap orang Islam terhadap perang . Mereka hanya akan mengangkat senjata apabila diserang atau diganggu lebih dahulu , bukan se-mata-2 karena dorongan nafsu untuk berperang , haus darah , atau berkeinginan untuk memperluas daerah kekuasaan (jajahan) .

“Diizinkan orang yang diperangi (untuk berperang) , karena mereka dianiaya . Dan sungguh , Allah Maha Kuasa untuk memberinya pertolongan . # (Yakni) orang yang diusir dari rumahnya dengan tiada se-mena-2 , hanya karena mereka berkata ,“ Tuhan kami ialah Allah .” Sekiranya Allah tiada menghindarkan keganasan dalam peperangan antara manusia , pastilah telah diruntuhkan biara-2 dan gereja-2 , kanisah-2 (tempat sembahyang) orang Yahudi , dan mesjid-2 , dimana nama Allah banyak disebut . Sungguh Allah membela orang yang membela-Nya. Sungguh , Allah Maha Kuat , Maha Perkasa .” (Al Hajj / 22:39-40)

Dalam suatu peperangan dengan kaum musyrikin , sahabat dan sekaligus sepupu Rasulullah SAW , Ali bin Abi Thalib r.a. , dengan sigap berhasil menjatuhkan musuh dari kudanya dan siap menusukkan pedangnya . Tiba-2 tanpa diduga sebelumnya , sang musuh meludahi Ali dengan tampang penuh kebencian sambil mengucapkan sumpah serapah terhadapnya . Tentu saja Ali merah padam mukanya karena menahan amarah yang amat sangat . Tapi anehnya Ali malah menghentikan langkahnya , dan minta kepada beberapa anggota pasukannya untuk menangkap musuh tersebut dan membawanya sebagai tawanan perang . Sahabat-2 yang lain pada keheranan dan bertanya ,“ Hai Ali , mengapa kau bebaskan musuh yang telah menghinamu tadi dari kematiannya ? “ Dengan muka yang kelihatan masih letih Ali menjawab ,“ Kalau aku tetap membunuhnya , aku khawatir aku melakukannya se mata-2 karena dorongan nafsu ammarah dan dendam pribadi , bukan untuk menegakkan syariat Islam di bumi Allah ini .”

Dari kisah tersebut diatas , kita dapat mengambil pelajaran bahwa orang yang beriman tidak boleh menurutkan hawa nafsunya , meskipun dorongan yang mempengaruhinya begitu besarnya . Orang Islam harus selalu berpegang pada batasan-2 yang telah digariskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul . Apabila sebab-2 yang memper kenankan kita untuk angkat senjata sudah tidak ada lagi , kitapun harus segera menghentikannya . Demikian juga apabila sasaran perjuangan sudah menyimpang dari tujuan semula yakni penegakan syariat Islam atau mempertahankan eksistensi umat , maka perangpun harus segera di akhiri . Umat Islam seyogyanya lebih mengutamakan sejuknya perdamaian daripada mengikuti ajakan syaitan menurutkan hawa nafsu , melampiaskan angkara murka , mengobarkan permusuh an , membuat kerusakan di bumi , ataupun menumpahkan darah di antara umat manusia .

“ Semoga Allah mengadakan rasa cinta antara kamu dan orang yang (sekarang) kamu musuhi . Allah Maha Kuasa , Allah Maha Pengampun , dan Maha Penyayang . # Allah tidak melarang kamu berlaku baik dan adil terhadap mereka yang tiada memerangi kamu karena agama , dan tiada mengusir kamu dari rumahmu . Sungguh , Allah cinta orang yang adil. “ (AL Mumtahanah / 60:07-08)

ISLAM MENEBAR KASIH SAYANG

Dalam ajaran moral dan pendidikan akhlak , Allah SWT senantiasa mengingatkan hamba-2-Nya yang beriman untuk selalu berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan , menjaga kelestarian alam dan jangan melakukan kerusakan di bumi , selalu berkasih sayang dan melarang saling membenci , mencintai perdamaian dan meninggal kan permusuhan , segera mema’afkan kesalahan orang lain dan jangan mendendam , serta masih banyak lagi pelajaran-2 akhlak mulia yang lain. Orang Islam diperintahkan untuk melakukan kebaikan tidak saja kepada sesama muslim tapi kepada siapa saja meskipun mereka bukan dari golongan Islam . Kita diperintah berbuat kebaikan tidak hanya kepada orang yang berbuat baik kepada kita saja . Kepada orang yang berbuat jahat-pun kita dianjurkan untuk membalasnya dengan kebaikan , bukan balas dendam ataupun perbuatan keji dalam format yang lain . Allah SWT mencintai orang-2 yang berbuat baik , dan sesungguhnya kebaikan itu berasal dari Allah SWT . Sifat-2 yang baik hanya diberikan kepada orang yang sabar dan orang yang mempunyai keberuntungan yang besar . Allah SWT memerintahkan kepada hamba-2-Nya untuk berbuat adil , melakukan kebaikan dan dermawan terhadap kerabatnya . Tuhan melarang hamba-2-Nya berbuat keji , kemungkaran , dan melakukan penindas an . Tuhan juga menganjurkan agar kita menolak kejahatan dengan berbuat kebaikan . Dengan demikian orang akan menjadi malu hati dan merobah sikapnya menjadi lebih baik dan lebih bersahabat seperti layaknya keluarga dekat . Syaitan tidak pernah bosan-2 nya membisikkan kepada manusia agar melakukan kejahatan dan keburukan . Jadi orang yang senang berbuat keburukan atau kejahat an , pada hakekatnya adalah sahabatnya syaitan . Karena itu , tinggalkanlah keburukan ! Sesungguhnya , syaitan adalah se-buruk-2 teman . Allah SWT menciptakan rasa cinta dan kasih sayang di antara hamba-2-nya . Suami mencintai isterinya , isteri menyayangi suaminya , orang tua menyayangi anak-2-nya , anak-2 mencintai dan meng hormati orang tuanya . Cinta dan kasih sayang juga tumbuh diantara sanak saudara , kerabat , tetangga dekat , tetangga jauh , sesama umat Islam , dan bahkan antar umat beragama yang lain . Di antara sifat yang mulia dari Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang . Maka Tuhan-pun sangat mencintai hamba-2-Nya yang memliki rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama makhluknya . Baik di antara manusia sendiri maupun dengan makhluk-Nya yang lain . Bahkan dalam suatu riwayat yang sangat ekstrim diceritakan bahwa ada seorang wanita shalihah yang dimasukkan ke dalam neraka hanya gara-2 ia suka menyiksa kucingnya . Terlepas dari benar tidaknya riwayat tersebut , kisah tersebut boleh jadi dimaksudkan sebagai cerita kiasan untuk menekankan betapa Allah SWT tidak menyukai orang yang kejam dan tidak memiliki rasa cinta meskipun hanya terhadap binatang sekalipun , karena mereka itu-pun makhluk Tuhan . Kita diajarkan untuk tidak menjadi seorang pendendam tetapi menjadi seorang pema’af . Betapapun besar kesalahan atau kejahatan orang terhadap kita , apabila ia sadar dan minta ma’af , kita harus segera mema’afkannya tanpa membebaninya dengan syarat apapun . Sifat pema’af , akan menghilangkan sikap permu suhan orang terhadap kita , melembutkan hatinya , dan merobah sikapnya dari seorang musuh menjadi seorang sahabat . Bahkan Allah SWT bersabda bahwa perkataan yang baik dan pemberian ma’af (ampunan) adalah lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan omelan atau cacian . Tidak ada balasan bagi seorang pema’af kecuali pahala dan sorga Allah SWT. , yang luasnya seluas langit dan bumi .

ISLAM BUKAN TERORIS

Islam adalah agama yang gandrung pada perdamaian dan anti kekerasan . Lalu bagaimana dengan kelompok garis keras dikalangan umat Islam yang oleh sementara mass media Barat dianggap sebagai teroris ? Kita tidak bisa menafikan hal itu , karena dalam kenyataan memang ada kelompok-2 yang mengambil jalan kekerasan untuk memperjuangkan tuntutannya . Namun harus dibedakan mana yang termasuk teroris mana kelompok fundamentalis . Kaum Islam funda mentalis adalah kelompok Islam yang berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul . Pada umumnya mereka menggunakan upaya maksimal untuk menegakkan syariat Islam bagi para pemeluknya , yang tidak jarang terpaksa harus berbenturan dengan kepentingan pemerintahan sekuler atau golongan-2 lain yang tidak sealiran . Dalam penampilan , mereka sering tampak menggunakan atribut-2 yang diyakini sesuai dengan perintah Al-Qur’an atau Sunnah Rasul , seperti memelihara jenggot , mengenakan jubah , memakai sorban , jilbab , cadar , dsb . Selama tidak diusik atau diganggu aktivitasnya , mereka tetap menjaga cara-2 yang sejuk dan damai dalam memperjuangkan aspirasinya . Namun apabila kelompok mereka atau umat Islam pada umumnya , diganggu atau diperlaku kan tidak adil dan dholim , mereka tidak segan-2 mengangkat senjata untuk mempertahankan kehormatan serta eksistensi umat atau kelompoknya . Tak dapat dipungkiri , mereka memang fundamentalis , tapi jelas bukan kelompok teroris . Kelompok fundamentalis tidak hanya ada dikalangan umat Islam saja . Didalam agama lain-pun seperti Kristen , Yahudi , Hindu , Budha , dll , terdapat juga kelompok-2 fundamentalis nya . Kategori teroris tentunya sangat berbeda kriteria dan parameternya . Kaum teroris adalah kelompok yang meng halalkan segala macam cara untuk melakukan penekanan atau memperjuangkan tuntutannya . Metode yang sering dipakai adalah penggunaan cara kekerasan . Untuk mencapai tujuannya , mereka tidak peduli berapapun harta benda maupun nyawa yang akan menjadi korbannya . Motivasinya-pun macam-2 , bisa politik , per juangan kemerdekaan , pemerasan , persaingan bisnis , kriminalitas , dan lain-2 , tidak selalu terkait dengan kepentingan agama . Dalam pemberitaan mass media Barat , mereka sering memberikan penilaian yang tidak fair dan cenderung sangat diskriminative terhadap umat Islam . Mengapa kelompok fundamentalis Islam selalu dianggap identik dengan teroris , sementara kelompok fundamentalis agama-2 lain jarang , kalau tidak boleh dikatakan tidak pernah , disebut sebagai teroris . Misalnya , bagaimana brutalnya kaum fundamentalis Hindu di India menghancurkan mesjid Barbi , karena mereka mempunyai keyakinan bahwa tempat dimana berdiri mesjid Barbi tersebut dulunya adalah tempat kelahiran salah satu dewanya , Batara Krisna . Mass media Barat tidak banyak memberitakan peristiwa tersebut , apalagi menganggapnya sebagai bentuk terorisme . Demikian juga , bagaimana pembantaian kaum Muslimin Bosnia oleh kelompok garis keras Serbia . Apakah itu tidak terrmasuk dalam kategori terorisme kaum Khatolik ? Didalam kalangan umat Islam sendiri memang ada kelompok teroris . Kebanyakan mereka adalah kelompok-2 kecil yang menafsirkan ajaran Islam secara ekstrim dan ber-lebih-2-an . Apakah dengan adanya kelompok ekstrimis yang jumlahnya-pun tidak banyak itu , bisa dijadikan satu stigma bahwa kaum fundamentalis Islam sama dengan teroris , atau lebih luas lagi bahwa agama Islam adalah agama teroris ? Menurut kami , justru orang yang menuduh demikian adalah biangnya teroris . Bagaimana tidak ? Mereka telah menteror mentalitas umat Islam dengan cara yang keji dan sangat provokative , sehingga orang yang tadinya berpandangan moderatpun bisa terprovokasi menjadi sedikit ekstrim . Kebijaksanaan Amerika Serikat yang dengan alasan memerangi terorisme , justru melakukan teror yang jauh lebih kejam dan brutal , menghancurkan negara Afghanistan dan Irak , menjadikan orang-2 Islam moderat yang tadinya masih bersahabat dengan Amerika-pun berobah menjadi sangat membencinya .

Pada waktu terjadi perang saudara antara pengikut Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. dan pengikut Muawiyah , pasukan Ali berhasil mendesak dan memojokkan pasukan Muawiyah . Melihat pasukannya sudah berantakan hampir kalah , Muawiyah memerintahkan panglimanya Amr bin Ash agar mengusulkan perundingan kepada pihak lawan . Khalifah Ali yang senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul setuju untuk berunding , karena beliau memang lebih mencintai perdamaian dari pada peperangan , apalagi dengan saudara-2 seiman . Dalam perundingan tersebut , Muawiyah dan Amr bin Ash yang bertindak sebagai juru rundingnya , telah menggunakan siasat negosiasi yang sangat licik . Sementara pihak Khalifah Ali diwakili oleh Abu Musa sebagai juru rundingnya . Sayangnya , Abu Musa orangnya terlalu polos , lugu dan cenderung lemah dalam ilmu siasat, sehingga hasil perundingan tersebut sangat menguntungkan pihak Muawiyah . Dan tentu saja kepentingan Khalifah Ali sangat dirugikan karenanya . Namun demikian karena memiliki kepribadian yang agung dan selalu menempatkan kejujuran di atas se-gala-2-nya , Khalifah Ali menganggap persetujuan dalam perundingan tersebut sebagai Gentlemen Agreement dan telah mengikat kedua belah pihak . Karenanya Khalifah Ali dengan ikhlas menerimanya , meskipun beliau mafhum bahwa ia telah dicurangi . Tapi tidak demikian halnya dengan salah satu kelompok yang tergabung dalam pasukan Khalifah Ali . Mereka tidak puas dan menganggap Khalifah Ali lemah dan telah bertindak bodoh karena mau saja ditipu oleh pihak Muawiyah . Akhirnya mereka memberontak dan memisahkan diri dari pasukan Khalifah Ali , dan menamakan kelompoknya kaum Khawarij . Dan inilah kelompok ekstrimis didalam kalangan umat Islam yang pertama sejak wafatnya Rasulullah SAW . Mereka melanjutkan perjuangannya , tidak saja melawan pasukan Muawiyah tapi juga melawan pasukan Khalifah Ali sendiri , dan mereka mengkafirkan semua umat Islam diluar kelompok mereka sendiri . Sahabat-2 pengikut setia Khalifah Ali menja di sangat geram . Mereka kemudian mengambil sikap dan mengusul kan kepada Khalifah agar menganggap kelompok Khawarij telah murtad dan kafir . Usulan ini ditolak oleh Khalifah dan berkata , “ Jangan demikian ! Mereka masih mengucapkan dua kalimah shahadat dan masih mengerjakan shalat .“ Kemudian para sahabat kembali mengusulkan kepada Khalifah agar menetapkan kelompok Khawarij sebagai kaum munafiq . Dan usulan inipun ditolak dengan tegas oleh Khalifah Ali dan dikatakannya bahwa mereka masih banyak dzikirnya dan kuat ibadahnya . Lebih lanjut Khalifah berkata , “ Mereka masih tetap saudara-2 kita , hanya saja mereka sedang salah jalan ! “

Itulah contoh seorang hamba Allah yang beriman , selalu gandrung kepada perdamaian meskipun tahu pihak lawan mencuranginya , dan senantiasa memelihara persaudaraan meskipun memaklumi orang lain melakukan kedholiman terhadapnya . Dan demikian pula seharusnya sikap umat Islam dalam berinteraksi dengan masyarakat luas , baik didalam kalangan umat Islam sendiri maupun dengan komunitas agama lain . Apabila tidak ada gangguan yang sangat serius , seyogyanya umat Islam selalu berusaha untuk memelihara perdamaian , persaudaraan , dan toleransi beragama dalam keadaan yang bagaimanapun sulitnya .

“Dan teguhlah sekaliannya berpegang kepada tali Allah . Janganlah berpecah belah antara kamu , dan ingatlah nikmat Allah kepadamu , ketika kamu saling bermusuhan , lalu Ia padukan hati-2-mu , sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara . Kamu berada ditepi jurang api (neraka) , dan Ia selamatkan kamu daripada nya . demikian Allah menerangkan kepadamu ayat-2-Nya ,supaya kamu beroleh bimbingan .” (Ali Imran / 03:103)

“Dan jika dua golongan orang beriman bertengkar , damaikanlah mereka . Tapi jika salah satu dari kedua (golongan) berlaku aniaya terhadap yang lain , maka perangilah golongan (yang aniaya) , sampai kembali kepada perintah Allah . Tapi jika ia telah kembali , damaikanlah keduanya dengan adil , dan bertindaklah benar . Sungguh , Allah cintakan orang yang berlaku adil . # Sungguh , orang mukmin hanya satu dalam persaudaraan . Maka damaikanlah kedua saudaramu , dan takwalah kepada Allah , supaya kamu beroleh rahmat.“ (Al Hujurat/49:09-10)

Muslim yang baik seharusnya menghayati bagaimana cara beragama Islam yang benar . Islam tidak pernah menyulitkan pemeluknya dan tidak pernah mengajarkan untuk mengganggu atau merepotkan pemeluk agama lain . Tuhan melalui Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya mengajarkan agar umat Islam menjadi umat pertengahan , tidak ekstrim kekanan ataupun kekiri . Tidak memaksakan kehendak atau menggunakan jalan kekerasan dalam mencapai tujuan yang hendak diraihnya . Dalam beribadah-pun umat Islam diminta agar tidak ber-lebih-2-an atau mengganggu umat yang lain . Jadilah umat yang moderat yang bisa menghargai perbedaan pendapat atau per bedaan keyakinan . Dan janganlah menghina agama lain , meskipun kita meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang paling benar . Dengan sikap keber-agamaan seperti itu , kehadiran kita akan sangat menyejukkan dan lebih terasa sebagai rahmat bagi semua orang dari pada sebagai kelompok teroris yang menjadi musuh dunia .

“ Hai orang beriman ! Janganlah haramkan yang baik-2 yang dihalalkan Allah bagimu . Dan jangan ber-lebih-2-an . Sungguh , Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas .” (Al Maidah / 05:87)

“ Dan jangan nistakan sembahan , yang mereka seru selain Allah , supaya jangan mereka menista Allah , karena benci tanpa pengetahuan …..” (Al An’am / 06:108)

No comments:

Post a Comment

al buruj

al buruj