Sunday, March 29, 2009

HIDUP DAN MATI

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

“Allah , Ia-lah yang menciptakan kamu , kemudian memberimu rezeki , kemudian mematikan kamu , dan kemudian menghidupkan kamu (lagi) . Apakah diantara apa yang kamu persekutukan itu , ada yang dapat melakukakan salah satu dari semua itu ? Maha Suci (Tuhan) dan Maha Tinggi diatas (sekutu-2) yang mereka persekutukan (Ia) dengan-Nya ! “ (Ar Rum / 30:40)

KELAHIRAN ANAK MANUSIA

Seorang anak manusia lahir di dunia dalam kesendirian . Ada yang lahir normal , ada pula yang dilahirkan secara tidak normal . Ada yang kehadirannya di dunia disambut dengan gembira penuh kebahagiaan oleh kedua orangtuanya , kerabat dan handai tolan . Namun ada yang kelahirannya justru disambut dengan kesedihan , bahkan ada yang menganggapnya sebagai aib keluarga . Ada yang lahir di istana atau dalam keluarga yang kaya raya , ada pula yang dilahirkan dikolong jembatan dalam keluarga fakir miskin yang hina papa . Ada yang hadir di dunia dalam keadaan sempurna lengkap anggota badan dan sehat pancainderanya . Banyak juga yang dilahirkan dalam keadaan cacat dan sakit-sakitan . Meskipun anak-2 manusia tersebut ber-beda-2 dalam cara , kondisi dan keadaan fisiknya waktu dilahirkan , mereka hadir di dunia dalam keadaan yang sama yakni tidak tahu apa-2 , dan suci bersih tanpa dosa seperti kertas putih tanpa setitikpun noda yang mengotori nya . Tidak ada anak manusia yang dilahirkan dengan menanggung dosa keturunan , dosa orang tua atau dosa bawaan . Tidak ada anak halal atau anak haram . Semuanya suci tidak punya dosa dan tidak pula dibebani dosa orang tuanya .

“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu , sedang kamu tidak tahu suatu apa , dan memberimu penglihatan , pendengaran , dan hati , supaya kamu bersyukur kepada (Nya) . “ (An Nahl / 16:78)

Kehadiran anak manusia didunia merupakan takdir Allah SWT. Bagaimana ia akan hidup , berapa lama ia akan hidup , dimana ia akan hidup , apakah ia akan berkeluarga , apakah ia akan memperoleh keturunan , berapa banyak isteri dan anak cucunya , bagaimana ia menghidupi keluarganya , kapan dan dimana ia akan meninggal dan bagaimana cara matinya , khusnul khotimah atau su’ul khotimah ? Semuanya telah digariskan oleh Allah SWT. Tak seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi . Dan tak satupun orang yang bisa meramalkan nasib seseorang . Sungguh , manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak berdaya . Yang bisa dilakukan hanyalah berusaha dan berdo’a , Tuhan-lah yang menentukan nasibnya (Men propose , God disposes) . Namun demikian Tuhan yang Rahman dan Rahim , akan mengobah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut berusaha dengan sungguh-2 merobah nasibnya sendiri .

“ Hai manusia ! Jika kamu ragu-2 mengenai kebangkitan , maka sungguh , Kami telah ciptakan kamu dari tanah , kemudian dari setetes mani , kemudian dari segumpal darah , kemudian dari segumpal daging , sebagian berbentuk (bagus) , sebagian lagi tidak berbentuk , supaya Kami dapat menjelaskan (kekuasaan Kami) kepadamu . Dan Kami taruh dalam rahim siapa yang Kami kehendaki ,sampai waktu yang ditentu kan . Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai anak (bayi) , hingga kamu mencapai usia dewasa . Diantara kamu ada yang dimatikan , dan diantara kamu ada yang kembali menjadi pikun karena usia lanjut , sehingga tidak mengetahui sesuatu, sesudah mempunyai pengetahuan . Dan kamu lihat bumi terhampar gersang , tapi ketika Kami turunkan hujan diatasnya , iapun bergerak dan subur mengembang , menumbuh kan berbagai tanaman indah (ber-pasang-2an).# Demikianlah (adanya) , karena Allah , Ia-lah Yang Hak , karena Ia-lah yang menghidupkan yang mati, dan Ia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu . “ (Al Hajj / 22:05-06)

“Yang demikian itu karena Allah tiadakan mengobah nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada suatu kaum , jika (kaum itu) tiada mengobah keadaannya sendiri . Dan Allah Maha Mendengar , Maha Mengetahui . “ (Al Anfal/08:53)

“ ..Sungguh , Allah tiadakan mengobah (nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada) suatu kaum , jika tiada mereka mengobah keadaannya sendiri . Dan bila Allah menghendki keburukan bagi suatu kaum , maka tiada orang dapat menolaknya , dan tiada pelindung baginya selain (Allah). “ (Ar ra’d/13:11)

Satu lembar kertas yang putih bersih tanpa noda , bisa dijadikan satu lembar kertas berharga , namun dapat juga hanya menjadi kertas pembungkus kacang rebus yang tidak ada nilainya . Semua tergantung dari pemilik kertas tersebut . Demikian juga seorang anak . Ia bisa dibentuk dan dididik menjadi seorang manusia yang berguna bagi dirinya sendiri , orang tuanya , masyarakatnya , agama dan tanah airnya , tapi bisa juga ia menjelma menjadi manusia durhaka , sampah masyarakat , pengkhianat bangsa atau pun penjahat kelas kakap . Semua tergantung dari bagaimana cara orang tuanya memperlakukan si anak tersebut . Seorang anak manusia bisa diwarnai , dengan memberikan kasih sayang , memberikan pendidikan yang baik , memandu pengembangan bakat nya , serta mengawasi dan mengarahkan komunitas pergaulannya . Apabila anak dibesarkan dengan kasih sayang ia akan menjadi seorang manusia santun yang penuh welas asih , sayang kepada keluarga , sahabat , handai tolan dan sesama . Apabila ia dibesar kan dengan kebencian dan ketidakpedulian , iapun akan menjadi dewasa sebagai orang yang kasar , tidak peduli terhadap peraturan , tidak menghormati hukum , dan penuh kebencian terhadap orang lain . Apabila kita memberikan pendidikan yang baik , ia akan menjadi orang yang berilmu dan hidup dalam kemuliaan . Sebaliknya , apabila kita membiarkannya hidup “semau gue” tanpa pengarahan yang memadai , ia akan menjadi liar , urakan dan tidak mengenal batas kesopanan . Disamping itu , watak dan bakat yang merupakan anugrah Allah SWT. serta pengaruh pergaulan dan lingkungan , mempunyai peran yang tidak kurang pentingnya dalam mewarnai dan membentuk kepribadian anak tersebut .
Jadi , apakah sang anak akan menjadi seorang anak shalih atau jadi anak durhaka , peran orang tua sangatlah dominan . Anak adalah titipan Allah SWT. Kewajiban kita sebagai orang tua adalah menghidupi , memelihara , melindungi serta mendidiknya sampai usia dewasa . Apabila kita menyayangi , mendidik dan mendo’akannya dengan ikhlas karena Allah semata , insya’ Allah , Tuhan akan menjadikannya seorang anak yang shalih yang merupakan bagian dari amal Jariyah kita . Sebaliknya apabila kita me-nyia-2-kannya , memperlakukannya dengan kasar dan membiar kannya hidup dalam lingkungan yang buruk , boleh jadi , Tuhan akan membiarkannya pula menjadi anak durhaka yang akan menjadi beban yang harus kita pertanggung-jawabkan nanti di akhirat .

“Ketahuilah bahwa kekayaanmu dan anak-2mu hanyalah ujian (bagimu) . Dan bahwa Allah , pada-Nya-lah pahala yang besar .“ (Al Anfal / 08:28)

“Jangan bunuh anak-2mu karena takut kemiskinan. Kamilah yang memberi rezeki kapada mereka , dan juga kepada kamu . Sungguh , membunuh mereka suatu dosa yang besar .“ (Al isra’/17:31)

“Suruhlah keluargamu shalat , dan sabarlah melakukannya . Tiada kami meminta rezeki dari padamu . Kamilah yang memberimu rezeki . Kesudahan (yang baik) bagi orang yang takwa . “ (Thaha / 20:132)

“Hai orang yang beriman ! Diantara isteri-2mu dan anak-2mu , ada yang menjadi musuh bagimu. Maka waspadalah terhadap mereka ! Tapi bila kamu ma’afkan, kamu tidak marahi mereka , dan ampuni (kesalahan mereka) , sungguh , Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang .# Kekayaanmu dan anak-2mu hanyalah cobaan (bagimu) , Tapi Allah , pada-Nya-lah pahala melimpah .# Maka bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu . Dengarlah , dan ta’atlah . Berilah nafkah yang baik demi keuntungan dirimu . Barang siapa terpelihara dari kekikiran dirinya , merekalah yang beroleh kejayaan . “ (At Taghabun / 64:14-16)

KEWAJIBAN ORANG TUA

Setiap orangtua berkewajiban mendidik anaknya dengan se baik2nya agar menjadi manusia shalih yang berguna bagi agama , nusa dan bangsa . Dan lebih-2 , berguna bagi kebahagiaan orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat . Orang tua bertanggung jawab di hadapan Allah SWT terhadap pendidikan anak-2nya karena merekalah generasi yang akan memegang tongkat estafet perjuangan agama dan kekhalifahan di muka bumi ini . Apabila pendidikan terhadap anak dilakukan dengan baik , insya’ Allah , jadilah ia seorang anak shalih yang akan mengantar kebahagiaan orang tuanya baik di dunia maupun di akhiratnya . Sebaliknya apabila orang tua mengabaikan pendidikan terhadap mereka , sang anak bisa terjerumus kedalam kenistaan dan kedurhakaan yang akan mendatangkan kesengsaraan kepada kedua orang tuanya di dunia maupun di akhirat nanti . Imam Bukhari dan Muslim meriwa yatkan sebuah hadist Nabi , bahwa Rasulullah pernah menegaskan bahwa , “ Setiap kamu adalah pemimpin , dan akan dimintai pertanggung- jawaban atas orang yang dipimpinnya “ .
Diriwayatkan pula bahwa , Rasulullah pernah bersabda , “Demi Allah , bahwa petunjuk yang diberikan Allah SWT. kepada orang melalui dirimu itu lebih baik bagimu daripada kekayaan yang banyak “ . Artinya , bahwa mendidik anak hingga berhasil mendapat petunjuk Allah SWT. , merupakan kekayaan yang tidak ada bandingannya .
Yang pertama harus dilakukan oleh orangtua dalam mendidik anak adalah menanamkan nilai Tauhid sejak dini . Rasulullah bersabda , “ Ajarilah anak-2mu kalimah La ilaha illa Allah sewaktu mulai berbicara , dan tuntunlah mereka membaca kalimah tersebut sewaktu menghadapi kematian .” Dari riwayat ini kita bisa meng-elaborate , bahwa sejak usia dini kita harus mengajarkan anak2 mengenal Tuhannya . Kita biasakan ia mendengar bacaan ayat-2 suci Al Qur’an , kita biasakan ia melihat orang shalat dan sedikit demi sedikit kita ajari mengucapkan kalimah-2 toyyibah . Dan dengan berkembangnya usianya , kita tambah porsinya dengan menceritakan kisah-2 keteladanan para nabi dan sahabat-2 dekat nya . Kemudian mulai kita perkenalkan dengan kitab suci Al Qur’an melalui bacaan surat-2 pendek (Jus Amma) . Kita ajarkan nilai-2 akhlak mulia , patuh kepada orangtua , menjaga sopan santun dalam pergaulan , tidak boleh berbohong , jujur , amanah dan lain-2 . Setelah sampai pada usia sekolah , kita masukkan kedalam lembaga pendidikan umum yang terbaik sesuai dengan kemampuan sang anak serta kemampuan pembiayaan yang kita miliki . Kalau memungkinkan , usahakanlah bisa masuk ke sekolah yang memperhatikan dan mengajarkan nilai-2 islami . Diluar sekolah , sebagai orang tua kita harus tetap memantau aktivitas serta ruang lingkup pergaulannya . Yang tidak kurang pentingnya adalah , selalu mendo’akan agar anak-2 kita senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah SWT menjadi anak shalih atau shalikhah .
Namun demikian Tuhan tetap mempunyai hak prerogative untuk menentukan nasib seseorang termasuk anak-2 kita . Yang penting bagi orangtua adalah berusaha dengan sungguh-2 dalam memberikan pendidikan yang baik , dan selalu berdo’a memohon pertolongan Allah SWT.
Dalam riwayat-2 lama dikisahkan bagaimana Qobil anak pertama Nabi Adam AS tumbuh menjadi seorang pemuda yang kasar dan brangasan . Karena iri hati dan sifat angkaranya yang kelewat batas , akhirnya ia tega membunuh adiknya sendiri Habil . Dan jadilah ia seorang pembunuh yang pertama di dunia . Kan’an , salah satu putera Nabi Nuh AS menjadi pembangkang terhadap ajaran ayahnya . Ia menolak dengan keras ajakan nabi Nuh untuk menyem bah Tuhan Yang Maha Esa . Iapun dengan angkuhnya , menolak ajakan bapaknya waktu diajak naik bahtera guna menyelamatkan diri dari ancaman maut banjir besar yang melanda dunia , yang merupakan azab Allah terhadap kaum Nuh yang ingkar .Akhirnya ia mati tenggelam ditelan banjir , meskipun ia telah berusaha melari kan diri naik ke puncak sebuah bukit yang paling tinggi . Nabi Adam AS dan Nabi Nuh AS adalah makhluk pilihan dan utusan Allah yang mulia . Tak perlu diragukan lagi integritasnya sebagai orang tua . Mereka telah berusaha dengan penuh kesungguhan mendidik serta senantiasa mendo’akan anak-2nya , agar menjadi anak yang baik , anak yang berkualitas . Namun demikian , apabila Tuhan berkehendak lain , terjadilah apa yang dikehendaki-Nya .
Dimasa kinipun , sering kita dengar kisah tentang penjahat kakap yang ternyata anak seorang pejabat tinggi , anak seorang kiyai , atau anak seorang hartawan terpandang . Sebaliknya , ada seorang dermawan teladan yang berjiwa mulia , justru lahir dari pasangan suami isteri petani miskin atau mantan tahanan . Semua itu adalah rahasia Allah . Karenanya , jangan pernah kita berhenti berdo’a mohon pertolongan Allah SWT , agar anak-2 kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Bijaksana dan senantiasa memperoleh ridha dan petunjuk-Nya .
“Hai orang yang beriman ! mintalah pertolongan dengan kesabaran dan dengan shalat . sungguh , Allah bersama orang yg sabar “ (Al Baqarah / 02:153)

“Bila hamba-2 Ku bertanya kepadamu tentang aku , maka sungguh, aku dekat . Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a , bila ia mendo’a kepada-ku . Maka hendaklah mereka mendengarkan daku dan beriman kepada-ku , supaya mereka mengikuti jalan yang lurus lempang .” (Al Baqarah / 02:186)

“Jika Allah menimpamu dengan kemalangan , tiada yang dapat menghilangkannya selain Ia . Dan jika Ia memberimu kebaikan , memang Ia berkuasa atas segala .” (Al An’am / 06:17)

“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan kerendahan hati dan suara perlahan . Sungguh , Allah tiada suka orang yang melanggar aturan.” (Al A’raf/07:55)

“Barang siapa Allah sesatkan , tiadalah baginya penunjuk jalan . (Allah) akan biarkan mereka ter-ombang-ambing dalam kejahatan .” (Al A’raf/07:186)

“Berilah peringatan kepada keluargamu terdekat.” (Asy Syu ‘ara /26:214)

KEWAJIBAN SEORANG ANAK

Seorang anak manusia pada gilirannya mempunyai juga kewajiban dan tanggung jawab terhadap kedua orangtuanya . Allah SWT. memerintahkan kepada hamba-2-Nya untuk senantiasa berbakti kepada kedua orangtuanya . Rasulullah sejak awal telah menyala kan lampu kuning , agar setiap anak ber-hati-2 terhadap ibunya . Jangan sampai menyakiti hati ataupun badannya . Ia harus ta’at dan selalu patuh kepada perintah-2-nya . Meskipun pada dasarnya berbakti kepada kedua orangtua adalah wajib . Menghormati ibu hendaknya setingkat lebih tinggi daripada kepada seorang ayah . Karena tingkat kesulitan seorang ibu lebih tinggi dari seorang ayah , terutama pada sa’at ia mengandung , menyusui , memelihara , menjaga dan mendidik anak-2-nya sewaktu mereka masih kecil .
Thalhah as Sulami pada suatu ketika menghadap Rasulullah , dan berkata , “ Ya Rasulullah , aku ingin berjihad di jalan Allah . “ Rasulullah bertanya , “ Apakah ibumu masih hidup ? “ Thalhah men jawab , “ Benar Rasulullah , ia masih hidup , “ Rasulullah kemudian bersabda , “ Bersimpuhlah kamu dikakinya . Disanalah tempatnya sorga .” Jadi , ungkapan bahwa sorga dibawah telapak kaki ibu , mengandung pengertian bahwa setiap anak manusia berkewajiban berbakti kepada ibunya . Sorga terletak pada keridhaannya , dan neraka berada dalam kemurkaannya .
Imam Bukhari juga meriwayatkan dalam shahihnya , bahwa pada waktu seorang sahabat mengajukan pertanyaan , “ Ya rasulullah , adakah sesuatu yang engkau perintahkan kepadaku untuk melaku kannya ? “ Rasulullah menjawab , “ berbaktilah kepada ibumu .” Dan Rasulullah mengulanginya sampai tiga kali , baru kemudian berkata , “ Berbaktilah kepada ayahmu .“
Bersikaplah lemah lembut kepada kedua orangtuamu , janganlah berkata kasar apalagi membentaknya . Meskipun orang tuamu tidak seiman denganmu dan memperlakukanmu dengan kasar , hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk membalas atau memperlakukannya dengan sikap yang sama. Tetaplah hormat kepada orang tuamu dengan senantiasa menjaga kesopanan dan kesantunan . Kalaupun kita terpaksa harus menolak perintahnya karena bertentangan dengan keimanan kita , misalnya , lakukanlah dengan kelembutan dan kasih sayang , tanpa menyinggung atau menyakiti hatinya .

“Dan jangan persekutukan Ia dengan sesuatu . Berlakulah baik terhadap kedua orangtua , para kerabat, anak yatim, orang miskin, jiran yang dekat dan jiran yang jauh , teman yang rapat , orang (yang terlantar) dalam perja lanan dan hamba sahayamu. Sungguh, Allah tidak suka orang yang sombong dan besar omong.”(An Nisa’/04:36)

“Tuhanmu telah memutuskan , janganlah menyembah yang selain Ia . Berbuatlah baik kepada ibu bapakmu - jika salah satu dari keduanya atau keduanya mencapai usia tua . Janganlah katakan kepada mereka “ Cis ! ” dan janganlah bentak mereka , tapi berkatalah dengan kata-2 yang hormat.“# “Rendahkan hati terhadap keduanya karena kasih, Dan katakanlah,“ Tuhanku ! kasihilah mereka (dengan kasih) sebagaimana mereka mendidik aku semasa kecil . “” (Al Isra ’/17:23-24)

“Dan kami amanatkan kepada manusia , (supaya baik) kepada orangtuanya,(karena) ibunya telah mengandungnya dalam kelemahan demi kelemahan. dalam dua tahun ia dihentikan menyusu . (dengarlah perintah) ,“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. kepada-Ku-lah kamu kembali .# Tapi jika mereka berusaha menyuruhmu mempersekutukan dengan Daku sesuatu yang tiada pengetahuanmu tentang itu , janganlah kau turuti mereka . Namun bergaullah dengan mereka di dunia ini dengan baik , dan ikuti lah jalan orang yang kembali kepada-ku . akhirnya kepada -ku-lah kamu kembali, dan aku akan katakan kepadamu, apa yang telah kamu lakukan .” (Lukman/31:14-15)

Didalam Al Qur’an banyak diriwayatkan bagaimana Nabi-2 mulia utusan Allah , merupakan hamba-2 Allah SWT yang sangat berbakti kepada orangtuanya . Misalnya , Nabi Yahya dikisahkan dalam surat Maryam , ayat 12-14 :

“” Hai Yahya ! Berpeganglah kepada Kitab dengan kuat .” Dan Kami beri ia hikmah mengambil putusan , waktu ia masih anak-2 .# Dan kasih sayang dari Kami , dan kesucian . Dan iapun bertakwa .# Dan berbakti kepada kedua orang tuanya . Dan tiada ia sombong ataupun durhaka . “
Demikian juga dengan kisah Nabi Isa Almasih AS sewaktu masih bayi dan ibunya Maryam dituduh telah melakukan perbuatan keji karena telah melahirkan Isa tanpa seorang bapak . Kisah ini bisa kita temukan dalam surat Maryam , ayat 30-35 :

“ Berkata (si bayi) , “ Aku memang hamba Allah . Ia memberi ku Al-Kitab , dan menjadikan daku seorang Nabi .# “ Dan Ia menjadikan daku diberkati dimanapun aku berada , dan memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan memba yar zakat , selama aku bernyawa.# Serta(Ia jadikan daku) berbakti kepada bundaku . Dan tiada Ia jadikan daku sombong ataupun durhaka .#“ Selamatlah diriku pada hari aku dilahirkan , pada hari aku mati , dan pada hari aku dibangkitkan menjadi hidup (kembali) ! “# Itulah Isa putera Maryam menurut perkataan yang sebenarnya , yang mereka perselisihkan .# Tiadalah pantas bagi Allah , bahwa Ia ber putera . Maha Suci Ia ! Bila Ia memutuskan sesuatu , Ia hanya berfirman kepadanya , “Jadilah ! “ maka iapun jadilah . “

Demikianlah Allah SWT dan Rasul-Nya mengajarkan hak dan kewajiban timbal balik antara orangtua dan anak-2nya . Yang muda hormat dan patuh pada yang tua , dan yang tua melindungi dan menyayangi yang muda . Islam juga mengajarkan hubungan timbal balik yang demikian , seperti saling mengasihi , saling menyayangi dan saling menghormati , dalam hubungan antara suami isteri , antara sahabat , antara saudara , antara kolega dan hubungan antara manusia pada umumnya . Dan itulah yang dikenal sebagai Hablum minan Nas .

BATAS USIA MANUSIA

Pada suatu ketika , kami berta’ziah kerumah kerabat yang ibunya baru saja meninggal dunia . Sebagaimana biasa banyak sanak saudara dan handai tolan yang berkumpul menunggu sa’at penguburan , sambil duduk dan ber-bincang-2 . Ada seorang sahabat yang duduk disampingku bertanya berapa usia almarhumah yang baru meninggal tersebut . Aku sendiri tidak bagitu faham berapa persisnya usia almarhumah , tapi ada teman lain yang duduk disebelahnya mengatakan bahwa usia almarhumah kurang lebih delapan puluh tahun . Sahabat yang bertanya tadi kelihatan lega mendengarnya . Dan sambil meng-hitung-2 dengan jarinya ia ber kata dengan gembira , “ Umurku sekarang tigapuluh lima jadi masih ada waktu empatpuluh lima tahun lagi untuk bisa menikmati hidup di dunia ! “
Benarkah demikian ? Apakah kita bisa memperhitungkan sisa usia kita secara matematis seperti itu ? Tentu saja tidak ! Usia manusia tidak sama antara yang satu dengan lainnya . Tak seorangpun yang tahu berapa usia masing-2 diantara kita . Tak seorangpun yang tahu kapan , dimana dan bagaimana hidup ini akan berakhir . Mungkin lima tahun lagi , lima hari lagi , lima jam lagi atau bahkan lima detik lagi . Hanya Allah SWT. yang tahu . Apabila Tuhan yang Maha Berkehendak telah menetapkan sa’at kematian seseorang , tak ada apapun atau siapapun yang bisa mempercepat , menghalangi atau mengundurkannya . Semua akan terjadi sesuai dengan kehen dak-Nya . Seorang Muslim harus menyadari betapa tidak berdaya nya kita menghadapi maut . Karenanya kita harus senantiasa menyiapkan diri untuk se-waktu-2 menyambut kedatangan Malaika tul Maut , kapan saja dan dimana saja . Dan tentunya harus pula mempersiapkan bekal yang cukup untuk melakukan perjalanan panjang menuju pengadilan Allah SWT di alam akhirat .

“Setiap nyawa akan merasakan kematian , dan sungguh , di hari Kiamatlah disempurnakan pahalamu . Barang siapa dijauhkan dari api (neraka) , dan dimasukkan ke dalam Sorga , sungguh , ialah yang beroleh kemenangan . Dan kehidupan di dunia hanyalah kesenangan tipuan . “ (Ali ‘Imran / 03:185)

“Bagi setiap umat ada ajal ditentukan . Maka bila tiba ajalnya ,tiada mereka dapat menundanya (walau) sesa’at , dan tiada mereka dapat mendahulukan(nya) . “ (Al A’raf / 07 :34)

“Dan tiada Kami berikan kepada manusia sebelummu hidup abadi . Karena itu , apakah mereka jika kau mati , hidup abadi ? # Setiap orang merasakan mati . Kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan . Dan kepada Kami kamu dikembalikan . “ (Al Anbia’ / 21:34-35)

“Sungguh , pada Allah ilmu tentang sa’at (kiamat) . Ia-lah yang menurunkan hujan , dan Ia-lah yang mengetahui apa yang ada dalam rahim . tiada seorangpun yang tahu apa perolehannya esok hari . dan tiada seorangpun tahu di negeri mana ia akan mati . Sungguh , Allah Maha Mengetahui , Maha Mendalami sega la masalah .” (Luqman/31:34)

“Katakanlah,“Tiada berguna bagimu melarikan diri dari kematian ,atau pembunuhan . dan jika (kamu berhasil melarikan diri) , kamu hanya merasakan kesenangan sebentar saja ! “ (Al Ahzab / 33:16)

Meskipun demikian kita tidak boleh memegang prinsip , bahwa hidup ini sepenuhnya hanya mempersiapkan bekal akhirat saja , dan mengabaikan kebutuhan kita selama hidup di dunia . Tidak demikian ! Dua-2nya haruslah menjadi perhatian kita . Bagaimana kita bisa mempersiapkan bekal akhirat dengan se-baik-2-nya apabila kebutuh an dunia kita tidak tercukupi dengan baik ? Ada kalimat bijak yang mengajarkan kepada kita ,“ Kejarlah duniamu seakan kau akan hidup seribu tahun lagi , dan kejarlah akhiratmu seakan kau akan mati besok pagi ! “ Artinya bekerjalah untuk mencari rezeki se banyak-2 nya sepertinya kita masih akan hidup lama sekali , tapi beribadahlah dengan sungguh-2 dan se-banyak-2-nya sepertnya kita sudah mendekati sa’at kematian .Tuhan-pun melalui ayat-Nya dalam Al Qur’an , mengajarkan kepada hamba-2-Nya untuk senantiasa ber do’a memohon diberikan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dijauhkan dari api neraka .

“Dan diantara mereka ada yang berdo’a , “ Tuhan kami ! Berilah kami kebaikan diatas dunia, dan (berilah kami) kebaikan di akhirat . Lindungilah kami dari azab api (neraka) ! “(Al Baqarah / 02:201)

Namun demikian , harus selalu kita tanamkan dalam hati sanubari kita bahwa rezeki akhirat lebih utama daripada rezeki dunia . Kalaupun kita bekerja dengan sungguh-2 mengejar kebutuhan duniawi , kita haruslah menyikapinya bahwa itu sekedar sebagai prasarana saja dalam mengejar kebutuhan akhirat kita . Karenanya , kita haruslah senantiasa menjaga nilai-2 islami dalam pekerjaan kita , yang bebas dari pelanggaran terhadap larangan-2 agama . Dan senantiasa membersihkan harta kita dengan menyisihkan sebagian untuk membantu saudara-2 kita yang membutuhkan , dan pihak-2 lain yang berhak menerimanya , seperti fakir miskin , orang yang dililit hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , orang yang kesulitan dalam perjalanan , orang yang sedang berjuang di jalan Allah , mualaf yang perlu dihibur hatinya dan hamba sahaya . Dalam mencari rezeki porsi akhirat seyogyanya lebih diutamakan dari porsi dunianya .Jangan dibalik ! Siang malam mati-2an mengejar harta , tapi urusan ibadah di nomor duakan atau bahkan diabaikan sama sekali .

“Merekalah orang-2 yang membeli kehidupan dunia dengan mengorbankan (kehidupan) akhirat . maka tiada diringankan baginya azab , dan tiada mereka beroleh pertolongan .”(Al Baqarah / 02:86)

“Mereka menanyakan kepadamu , apa yang harus mereka nafkahkan ? Jawablah , “ Apa saja yang baik kamu nafkah kan , (haruslah kamu nafkahkan) . Kepada kedua orang tua (mu), kepada kerabat, anak yatim, orang miskin , Dan orang (yang terlantar) dalam perjalanan. Dan segala yang baik kamu kerjakan, Sungguh, allah mengetahuinya .” (Al Baqarah / 02:215)

“Hai orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang kami berikan kepadamu , sebelum datang hari (akhirat) , manakala tidak ada jual beli , tidak ada persahabatan , dan tidak ada perantaraan . Orang yang ingkar , merekalah orang yang dhalim .” (Al Baqarah / 02:254)

“Bukankah kehidupan didunia ini hanya permainan dan senda gurau ? lebih baik kediaman akhirat bagi mereka yang takwa (kepada tuhan). Maka tiadakah kamu mengerti juga ? “(Al An’am / 06:32)

“Dan jangan layangkan pandanganmu kepada kenikmatan yang Kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka . Itu (hanyalah) kembang kehidupan dunia , supaya dapat Kami dengan demikian menguji mereka . Tapi rezeki tuhanmu lebih baik dan lebih kekal .” (Thaha / 20:131)

“Dan segala sesuatu yang diberikan kepadamu, hanyalah kenikmatan hidup di dunia dan perhiasannya . Tapi apa-2 yang ada pada Allah , lebih baik dan lebih lestari . Tiadakah kamu paham ? “(Al Qashash / 28:60)

“Kehidupan di dunia ini hanyalah senda gurau dan main-2 belaka . sungguh , negeri akhirat itulah se-benar-2nya hidup , kalau mereka tahu .” (Al Ankabut /29:64)

“Ketahuilah olehmu , “sungguh , kehidupan didunia hanyalah permainan dan hiburan . ber-megah-2 dan adu kesombongan , berlomba kekayaan dan keturunan . dapat diumpamakan seperti hujan . tanam-2-an (yang ditumbuhkannya) menakjubkan para petani , kemudian menjadi layu . lalu tampak menjadi kuning , kemudian luluh karena kering . tapi di akhirat ada azab yang dahsyat, (dan ada pula) ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya . kesenangan didunia hanyalah kesenangan tipuan .” (Al Hadid / 57:20)

“Sungguh, telah beruntung orang yang menyucikan diri ,# Menyebut nama tuhannya dan menjalankan shalat .# Tapi tidak , kamu lebih suka kehidupan di dunia ,# Padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal .” (Al A’la / 87:14-17)

Dengan demikian jelas , bahwa maut selalu mengintai kita setiap sa’at . Tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Tidak pula bisa direnca nakan kapan dan dimana kita akan meninggal dunia . Pertanyaannya adalah , sudah siapkah kita menghadapinya ? Apabila kita mau berfikir , berapa lamalah manusia tahan hidup di dunia ini ? Nabi Nuh AS pernah hidup di dunia sampai dengan usia sembilan ratus limapuluh tahun . Namun demikian , untuk ukuran akhirat beliau hidup kurang dari satu hari . Karena satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun dalam perhitungan kita di dunia . Pada masa kini, dunia sudah semakin tua , lingkungan semakin rusak ,bumi semakin panas, polusi di mana-2 , muncul ber-macam-2 penyakit yang aneh-2 dan mematikan . Kemampuan hidup manusiapun semakin pendek . Ukuran normal usia manusia sekarang berkisar antara enampuluh sampai tujuhpuluh tahun , diatas itu sudah termasuk manusia langka . Lalu diukur dengan ukuran akhirat , berapa lamakah hidup kita di dunia ini ? Tidak sampai sepersepuluh hari . Apabila satu hari di akhirat juga menggunakan durasi duapuluh empat jam , maka manusia hanya mampu hidup di dunia selama kurang lebih dua jam akhirat . Alangkah tidak berartinya hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang abadi . Dan alangkah ruginya , apabila kita tidak mempersiapkan kehidupan akhirat dengan se baik-2nya . Secara matematis kita bisa berhitung . Alang kah untungnya , apabila kita mengisi hidup kita yang cuma kurang lebih dua jam akhirat tersebut , dengan beriman kepada Allah SWT. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya , serta melakukan amalan-2 shalih lainnya . Dan sebagai imbalannya , kita akan memperoleh kehidupan Sorga yang penuh dengan kenikmatan , se lama-2nya . Itulah janji Allah SWT dan Tuhan selalu menepati janjinya . Sebaliknya , alangkah ruginya , apabila dalam waktu dua jam akhirat tersebut , kita terlena dalam kemewahan dan kenikmatan dunia , lupa atau melupakan perintah dan larangan-2-Nya . Kita akan menghadapi siksa neraka yang pedih dan menyakitkan , juga se-lama-2nya .

“Bukanlah kebajikan bahwa kamu memalingkan mukamu arah ke timur dan ke barat . Tapi orang yang baik , adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian , kepada para malaikat , al kitab , dan para nabi, dan memberikan harta benda , betapapun disayangi, kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin , kepada orang (terlantar) dalam perjalanan , dan orang pe-minta-2 . Dan dalam usaha memerdekakan hamba sahaya , mendirikan shalat dan membayar zakat. Orang yang memenuhi perjanjian , jika mereka membuat perjanjian , dan orang yang bersabar dalam kemelaratan , dalam penderitaan , dan semasa peperangan , merekalah orang yang benar , merekalah orang yang takwa .” (Al Baqarah / 02: 177)

“Segala yang dijanjikan kepadamu,akan terjadi, dan tiada kamu dapat menggagalkannya .” (Al An’am / 06:143)

“Kepada-nya-lah kamu kembali semuanya . janji Allah adalah benar . ia-lah yang memulai penciptaan , kemudian mengulanginya , supaya dapat memberi pahala kepada orang yang beriman , dan melakukan kebaikan dengan keadilan . tapi orang yang kafir , bagi mereka minuman air mendidih , dan azab yang pedih menyakitkan , karena kekafirannya .” (Yunus / 10: 04)

“Orang-2 yang beriman , dan melakukan amal kebaikan , bagi mereka taman-2 Firdausi sebagai tempat kediaman .# Mereka tinggal di dalamnya se lama-2nya . tiada mereka ingin pindah dari sana .” (Al Kahfi / 18:107-108)

“Namun mereka meminta kepadamu , supaya azab disegerakan , tapi Allah tiada menyalahi janji-Nya . Sungguh , satu hari pada tuhanmu seperti seribu tahun dalam perhitunganmu .” (Al Hajj /22:47)
SEMUA MAKHLUK PASTI MATI

Mati merupakan satu kepastian yang harus dilalui oleh setiap manusia dalam proses perpindahan dari alam dunia menuju alam akhirat . Sebagaimana halnya proses yang terjadi sa’at anak manusia dilahirkan dari rahim ibunya , kemudian menjadi dewasa , dan kemudian menjadi tua . Demikian pula proses kehidupan manusia dari mulai matanya terbuka melihat dunia yang fana , kemudian mendengar suara orang tua dan sanak kerabatnya , kemudian belajar mengenal tuhan dan segala ciptaannya , kemudian berfikir tentang proses penciptaan alam raya dan segala isinya , kemudian melakukan segala aktivitas dan amalan sesuai dengan kodratnya sebagai manusia , dan kemudian mati . Jadi mati merupakan suatu hal yang pasti akan terjadi . Tidak bisa ditunda atau disegerakan , apalagi dihindarkan . Jadi , tak ada gunanya kita takut mati , karena pasti terjadi . Yang perlu kita pikirkan bukan matinya itu sendiri , tapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mati .
Pada suatu hari , datang seorang Badui pedalaman menghadap Nabi Muhammad SAW , dan berkata , “ Ya , Rasulullah ! Sesuai dengan petunjukmu , aku telah beriman kepada Allah SWT. dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah . Aku menjalankan shalat lima waktu . Pada bulan Ramadhan aku berpuasa . Aku juga membayar zakat sesuai dengan kemampuanku . Aku sudah pernah sekali melakukan ibadah haji ke Baitullah . Apakah aku akan masuk Sorga ? “ Rasulullah tersenyum kecil dan bersabda , ” Ya , kamu akan masuk sorga ! “ Dengan perasaan lega sang Badui mohon pamit , mengucapkan salam dan kemudian pergi .
Dari contoh kecil diatas , kita bisa mengambil pelajaran , bahwa jalan menuju sorga itu tidak sulit . Apabila kita mengamalkan ajaran Rasulullah SAW dengan ikhlas , meskipun hanya menjalankan yang wajib-2 saja , dan tidak mengotorinya dengan melakukan perbuatan-2 yang termasuk dosa besar , Insya’ Allah , kita akan termasuk ahli Sorga sesuai dengan janji-Nya . Dan janji Allah adalah benar .

“Jika kamu menjauhi dosa-2 yang besar dari dosa-2 yang terlarang bagimu , akan kami bebaskan kamu dari segala dosamu (yang kecil) . dan kami masukkan kamu ke dalam (Sorga) yang mulia .” (An Nisa ‘/04:31)

“Dan tiada kami berikan kepada manusia sebelummu hidup abadi, karena itu, apakah mereka , jika kau mati , hidup abadi ? # Setiap orang merasakan mati . kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan . dan kepada Kami kamu dikembalikan .” (An Nisa’/21:34-35)

“Setiap jiwa akan merasakan mati. kemudian kepada kami kamu dikembalikan.# Dan mereka yang beriman dan beramal shalih, kepada mereka akan Kami berikan perumahan di Sorga,serambi-2 yang tinggi,dibawahnya mengalir sungai-2 .mereka berdiam didalamnya se-lama-2-nya . balasan yang nikmat bagi orang beramal shalih . # Orang-2 yang sabar dan tawakal kepada tuhannya .” (Al Ankabut/29:57-59)

“Dengan pertolongan Allah. (Allah) menolong siapa saja yang Ia berkenan. Ia Maha Perkasa , Maha Penyayang. # (Itu adalah) janji Allah . tiada pernah Allah menyalahi janji-Nya , tapi kebanyakan orang tidak mengetahui . # Mereka mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia , tapi ten tang akhirat mereka tidak peduli.” (Ar Rum/30:05-07)

“Dan bagi orang yang menjauhi dosa-2 yang besar dan perbuatan-2 yang keji.dan bila mereka marah, (masih juga) memberi ma’af. # Dan bagi orang yang mematuhi seruan tuhannya dan mendirikan shalat, dan urusan mereka di musyawarahkan antara sesamanya . (mereka) yang menaf kahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepadanya .# Dan bagi mereka yang bila kedhaliman menimpa dirinya , dapat membela dirinya sendiri .# Ganjaran bagi suatu kejahatan, adalah (hukuman)kejahatan yang setimpal . Tapi barang siapa memberi ma’af, dan menciptakan perdamaian , maka pahalanya pada Allah. Sungguh, (Allah) tiada menyukai orang yang melakukan kedhaliman .“ (Asy Syura/42:37-40)

Sebagaimana waktu kita dilahirkan di dunia , kita datang seorang diri . Waktu kita harus meninggalkan dunia ini , kita pergi seorang diri pula . Bedanya , kita datang ke dunia dalam keadaan suci tidak punya dosa dan tidak tahu apa-2 . Kita pergi meninggalkan dunia , membawa pengetahuan , kenangan hidup , catatan amal dan catatan dosa sebagai bekal menghadap Yang Maha Esa . Mana yang lebih besar , amal shalihkah atau justru dosa kita yang lebih berat ? Itulah yang akan diperhitungkan dan ditimbang dalam pengadilan Allah SWT, untuk menentukan dimana kita akan ditempatkan disana , Sorgakah atau Neraka Jahanam . Waktu kita mengahadap Allah , kita datang sendiri-2 . Tak seorangpun yang akan menemani kita , apakah ia bapak , anak , suami , isteri , kerabat , handai tolan , ataupun relasi bisnis . Nobody ! Bahkan Malaikat-pun tidak bisa memberikan syafa’at tanpa izin Allah SWT. Sendirian kita akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang telah kita lakukan di dunia . Tak ada bantuan hukum atau pengacara yang akan mendampingi dan membantu pembelaan kita . Kecuali , anggota badan kita sendiri , seperti mata , telinga , tangan , kaki dan lain-2 yang akan berbicara sendiri-2 memberikan kesaksian yang tidak terbantahkan . Pengadilan Tuhan akan berjalan dengan sangat adil dan sangat rinci memperhitungkan setiap amal perbuatan kita selama hidup di dunia . Tak sebiji zarah (atom) pun yang luput dari perhitungan . Suap , sogok , ataupun kesaksian palsu , tidak akan mempunyai pengaruh dan mampu mengobah keputusan Allah SWT. Seperti itulah keadaan yang akan kita hadapi nanti setelah kita mati . Dibangkitkan kembali pada hari Kiamat . Menghadapi peradilan dan menerima keputusan Allah atas segala amal pebuatan kita selama hidup di dunia yang sangat pendek ini .

“ Ia menghitung mereka , dan menghitung mereka dengan hitungan (yang teliti) .# Setiap mereka datang kepada-Nya pada hari Kiamat seorang diri . “ (Maryam /19:94-95) .

Nah , menyadari hal yang demikian , sebaiknya setiap hari sebelum tidur , kita melakukan evaluasi serta introspeksi diri , apa saja yang telah kita lakukan sepanjang hari . Apabila dalam perhitungan kita ternyata banyak dosa yang telah kita lakukan , segeralah mohon ampunan-Nya dengan shalat dan bersabar . Berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi besok pagi . Dengan demikian , mudah-2an , kita bisa membuat hari-2 kita lebih bermakna . Hari ini lebih baik dari kemarin , dan besok lebih baik lagi daripada hari ini . Insya’ Allah , di akhirat kita termasuk golongan yang beruntung , masuk kedalam Sorga-Nya bersama orang-2 yang shalih . Amin Ya Robbal ‘Alamin .

“Sungguh , Allah tiada (pernah) menganiaya orang seberat zarrah . Dan jika ada sesuatu kebaikan (dilakukan orang) , Ia melipat-gandakannya , dan diberi-Nya pahala yang besar dari pada-Nya .“ (An Nisa ‘/04:40)

“Dan barang siapa berbuat dosa , ia sungguh melakukannya atas kerugian sendiri . Allah maha tahu , maha bijaksana .”(An Nisa ‘/04:111)

“Barang siapa melakukan amal baik , baginya sepuluh kali lipat amalnya yang sama . dan barang siapa melakukan perbuatan jahat , maka kepadanya diberi hukuman tiada lebih dari kejahatannya yang sama . dan tiada mereka dianiaya .”(Al An‘am/06:160)

“Jika mereka mendustakan kau , katakan , “ bagiku amalku , dan bagimu amalmu . Kamu tiada bertanggung-jawab atas apa yang aku lakukan , dan aku tidak bertanggung-jawab atas apa yang kamu lakukan .” (Yunus/10:41)

“Hendaknya kamu memohon ampun dari Tuhanmu , dan kemudian bertaubat kepada-Nya , niscaya ia memberimu nikmat yang menye nangkan , sampai waktu yang ditentukan . ia memberikan karunia-nya kepada setiap orang yang dilimpahi-nya dengan karunia .tapi jika kamu berpaling , sungguh , aku kuatir kamu mendapat azab pada hari yang dahsyat .” (Hud/11:03)

“Janganlah ikuti apa yang tiada kamu ketahui . Sungguh , pendengaran , penglihatan , dan perasaan hati , masing-2 akan dimintai pertanggung-jawaban .“ (Al Isra ‘/17:36)

“Hari itu tiada syafa’at akan berguna , kecuali dari orang yang mendapat izin dari (Tuhan) Maha Pemurah , dan perkataannya diridhai-Nya .” (Thaha /20:109)

“Tiadalah seseorang pemikul beban akan memikul beban orang lain . jika seseorang yang berat bebannya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya , tiada sedikitpun beban itu akan dipikulkan untuknya oleh orang lain , sekalipun keluarga dekat . Yang dapat kamu beri peringatan , hanyalah mereka yang takut akan (azab) Tuhannya , (sekalipun) mereka tidak melihat-nya , dan mereka yang mendirikan shalat . barang siapa bersuci diri , hanyalah bersuci diri untuk (kepentingan) dirinya sendiri . kepada Allah (segala sesuatu) kembali .”(Fathir/35:18)
“Bahwa tiada pemikiul beban akan memikul beban orang lain ? # Bahwa tiada yang orang dapatkan kecuali yang ia usahakan ? # Dan bahwa usahanya akan kelihatan nantinya , # Kemudian iapun mendapat ganjaran balasan yang sempurna ? # Dan bahwa kepada Tuhanmu akhirnya kau kembali ? # Dan bahwa Ia-lah yang menjadikan orang tertawa dan berurai air mata ? # Bahwa Ia-lah yang mematikan dan yang menghidupkan .” (An Najm/38-44)

“Dan betapa banyak malaikat di langit yang syafa’atnya tiada berguna sedikitpun , kecuali setelah Allah memberi izin kepada siapa yang Ia berkenan , dan (kepada siapa) yang Ia ridhoi .”(Al An’am /53:26)

“Maka barang siapa melakukan kebaikan seberat zarrah , ia pasti ‘kan melihatnya !# Dan barang siapa melakukan kejahatan seberat zarrah , Ia (pun) pasti ‘kan melihatnya . “(Az Zilzal /99:07-08)

No comments:

Post a Comment

al buruj

al buruj