Sunday, March 29, 2009

ALIRAN DAN AJARAN SESAT

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

BERPIKIR KRITIS DAN ANALITIS

Berdzikir mengingat Allah SWT. dengan segala ciptaannya serta berpikir tentang tanda-2 kekuasaan-Nya , merupakan perintah Allah SWT. kepada hamba-2-Nya yang beriman . Itu semua , bukan untuk kepentingan Tuhan Semesta Alam , tapi justru untuk kebutuhan kita sendiri . Dengan berdzikir dan berpikir , kita bisa melatih otak agar tidak tumpul , mudah mempelajari hal-2 baru , membiasakan berpikir jernih , serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap persoalan apapun yang kita hadapi .
Dalam kehidupan se-hari-2 sering kita dihadapkan dengan kegiatan atau hal-2 baru yang masih asing . Bagi mereka yang malas berpikir atau otaknya tumpul , gampang sekali terpengaruh dan mudah saja meng-iya-kan atau ikut-2-an dalam kegiatan-2 yang diadakan . Tapi bagi mereka yang terbiasa berpikir jernih , ia akan menyaringnya atau mengkritisinya dulu , apakah kegiatan tersebut patut untuk diikuti atau tidak . Dari perspektif socio cultural , misalnya , apakah kegiatan tersebut masuk dalam kategori budaya bangsa yang pantas untuk dilestarikan ? Apakah merupakan pengaruh budaya asing yang berkualitas rendah , dan tidak/atau kurang mengandung nilai-2 moral yang luhur ? Apakah kegiatan tersebut tidak akan melemahkan sentimen kebangsaan , dan lain sebagainya ? Dari segi sosial ekonomi , apakah kegiatan tersebut termasuk suatu pemborosan atau justru bisa membuka kesempatan kerja dan /atau memberi dampak positive terhadap pengembangan perekonomian kerakyatan ? Dari tinjauan keagamaan , apakah hal tersebut sesuai dengan syar’iah , sunnah , dan se-tidak-2-nya bukan merupakan hal yang bertentangan dengan agama ? ………… Dsb. dsb. dsb.
Jadi bagi orang yang terbiasa berpikir kritis , pertanyaan yang timbul bukan hanya sekedar “apa ? “ , “ siapa ? “ , “ kapan ? “ dan “dimana ? “ , tetapi selalu menggunakan kata bantu “ mengapa ? “ , dan “ bagaimana ? “

Pada masa kini , biaya hidup dari hari kehari terus merambat naik , dan semakin mahal . Dalam mencari rezeki , orang berusaha menjual apa saja yang laku dijual . Dari segi kreativitas hal tersebut tentunya sangat positif , karena membuat orang jadi rajin berpikir mencari peluang apa saja yang bisa menghasilkan uang . Tapi dalam keadaan terdesak , orang bisa tergelincir pada paradigma tujuan menghalalkan cara.
Bagi orang yang mempunyai keahlian bukan merupakan masalah besar , karena ia bisa mencari uang dengan keahliannya.Ada hadist Nabi yang berbunyi :
“Barang siapa mempunyai keahlian , dijauhkan dari kemiskinan.“
Namun bagi yang tidak mempunyai keahlian , mereka akan berusaha menciptakan peluang sebatas kemampuan yang dimilikinya . Maka muncullah profesi-2 menyimpang yang merupakan pengulangan terhadap profesi klasik yang sudah lama dikenal dunia , seperti mencuri , merampok , menipu , melacur dan lain sebagainya . Disamping itu lahir pula profesi-2 menyimpang yang relative baru , seperti pengedar narkoba , paranormal , perdukunan , jual beli jin , menjual obat dewa yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit , pusat pelayanan pengobatan alternative dan lain sebagainya .
Pada masa paceklik dan biaya hidup serba mahal , orang cenderung mencari peluang-2 alternative , berupaya untuk bisa keluar dari kebuntuan . Dari segi kesehatan , misalnya . Kebanyakan orang merasakan mahalnya biaya pengobatan dewasa ini . Baik tarif dokternya maupun obat yang harus ditebus di apotik , dirasakan semakin mencekik leher . Belum lagi kalau sampai harus dirawat dirumah sakit . Baru mendaftarkan (check in) saja , sudak harus deposit uang sekian juta rupiah . Apalagi kalau sampai harus di operasi . Karenanya orang lalu melihat kemungkinan untuk mencoba pengobatan yang lain . Bisa dengan cara mencari obat mujarab yang katanya bisa menyembuhkan penyakit apa saja , dari penyakit panu sampai dengan penyakit sars , flu burung , kanker atau aids . Bisa juga dengan berobat kepada paranormal , dukun atau ahli pengobatan alternative .
Untuk menambah daya tarik , banyak diantara paranormal dan para dukun , yang membungkus pelayanan dan cara pengobatannya dengan menggunakan ayat-2 suci dan do’a-2 mujarab , sehingga terkesan sebagai cara pengobatan yang “islami”. Banyak pula mereka , yang menggunakan label kiyai serta memiliki pesantren sendiri . Mereka tidak saja menawarkan pelayanan kesehatan,tapi juga menawarkan jasa-2 lainnya seperti percepatan proses kenaikan pangkat , melancarkan bisnis , memperoleh kekayaan dengan cara mudah , dan lain sebagainya . Sedangkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya , tidak seorangpun yang pernah berprak tek sebagai dukun , paranormal , ataupun ahli pengobatan alternative , pada masa hidupnya .

Disinilah diuji kemampuan kita berpikir jernih. Apakah dengan pergi ke paranormal , para dukun atau para ahli pengobatan alternative , ada jaminan bahwa penyakit kita akan bisa disembuhkan ? Pangkat kita akan cepat naik ? Kekayaan akan segera datang melimpah ruah? Keahlian apa yang dimiliki oleh paranormal , para dukun dan para ahli pengobatan alternative tersebut ? Bagaimana mereka memper oleh keahliannya ? Apakah betul biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan akan lebih murah , dibandingkan dengan ber obat kepada seorang dokter ? Semua harus kita pikirkan masak-2 dan mencari jawaban yang bisa dipertanggung-jawabkan atas pertanyaan-2 tersebut . Apabila kita sampai kehilangan akal sehat dan benar-2 mempercayai kesaktian dan keampuhan seorang dukun atau paranormal , bisa-2 tanpa sadar , kita terjerumus kepada kemusyrikan . Suatu dosa yang tidak akan diampuni oleh Tuhan Yang Maha Esa . Na’udzubillahi min Dzalik !
Oleh karena itu,kita harus membiasakan diri berpikir jernih , cerdas , dan senantiasa menggunakan akal sehat . Janganlah terbawa emosi tanpa berpikir . Hanya karena ingin cepat sembuh , ingin cepat naik pangkat , ingin cepat kaya , tertarik dengan cara pengobatan yang “terkesan“ islami , atau terbius dengan “label” kiyai dengan pesantrennya , lalu ikut-2an pergi ke dukun atau paranormal . Kemungkinan besar yang kita peroleh hanyalah kekecewaan , sakitnya tidak sembuh-2 , mungkin malahan bertambah parah , pangkat tidak naik-2 dan kekayaanpun tidak kunjung datang . Sebagai seorang muslim , pedoman yang selalu harus kita perhatikan adalah : “ Bertanyalah kepada ahlinya ! ”
Jadi kalau mau berobat , datanglah kepada ahlinya , apakah ia sorang dokter atau seorang tabib . Bukan kepada dukun , paranormal , atau yang mengaku sebagai ahli pengobatan alterna tive , yang background pendidikannyapun tidak jelas . Kalau ingin naik pangkat , bekerjalah dengan se baik-2 nya , sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan atau instansi yang bersangkutan . Kalau ingin cepat kaya , bekerjalah dengan rajin , jujur dan tekun . Manfa’atkan peluang-2 bisnis yang ada . Pandai-2 lah merencanakan strategi pemasaran . Jagalah kepercayaan pelanggan dan jangan kecewakan mereka , ….. dsb. dsb.

“ . . Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan , jika kamu tidak mengetahui .” (An Nahl / 16:43)

“Barang siapa menggantungkan tangkal(mantra), maka sungguh dia telah syirik - menyekutukan Allah .” (HR Ahmad dan Al Hakim)

Disamping itu jangan pula lupa untuk senantiasa berdo’a hanya kepada Allah SWT , mohon diampunkan dari segala dosa , mohon disembuhkan dari penyakit yang sedang kita derita , mohon dilancarkan dalam pekerjaan , mohon dibukakan pintu rezeki , dsb . Setelah itu bertawakal dan bersabarlah . Meskipun kita telah berada di jalur yang benar , berobat kepada dokter atau tabib yang ahli dibidangnya , bekerja dengan jujur , tekun , tak mengenal menyerah dan penuh disiplin , itupun belum menjadi jaminan kesembuhan atau kesuksesan kita dalam bekerja atau ber-bisnis . Dokter , tabib dan obat yang diberikan , hanyalah sekedar sarana atau ikhtiar kita mencari kesembuhan . Yang se-benar-2-nya menyembuhkan kita tidak lain adalah Dzat Yang Maha Penyembuh , Tuhan Yang Maha Esa . Bekerja , berusaha dan berdo’a , itupun hanya merupakan daya upaya kita dalam menggapai karunia-Nya . Tuhan Maha Berkehendak . Ia-lah yang menentukan berhasil tidaknya usaha kita , dan Ia-lah yang memutuskan segalanya . Apapun hasilnya kita tidak boleh complain , ngambek , atau protes , apalagi ber-demonstrasi . Kita haruslah tetap mensyukurinya , karena itulah yang terbaik bagi kita . Meskipun Tuhan menjanjikan akan mengabulkan do’a hamba-2 Nya , apabila mereka berdo’a kepada-Nya . Allah sepenuhnya mempunyai hak prerogative , kapan dan bagaimana Ia akan mengabulkan hamba-2 Nya yang berdo’a . Bisa seketika , besok , seminggu kemudian , sebulan kemudian , setahun kemudian atau ratusan tahun kemudian sesudah kita meninggal dunia . Bahkan bisa juga dikabulkannya pada waktu kita sudah berada di alam akhirat . Demikian juga mengenai bentuknya , bisa persis sebagaimana yang dimohonkan , tapi bisa juga dikabulkan dalam bentuk yang lain . Kadang-2 dikabulkan pada sa’at kita tidak tahu atau menyadari bahwa kita pernah memohon seperti itu . Dengan demikian tidak berarti Tuhan tidak adil atau pilih kasih , justru semuanya itu untuk kebaikan hamba-2 Nya sendiri . Sebagaimana kita ketahui , banyak orang yang memanjatkan do’a , dan permohonan yang diajukanpun banyak sekali variasi dan macamnya . Apabila semua do’a dikabulkan secara instant (seketika) , bukan kemaslahatan yang akan dirasakan , tapi mungkin malahan menimbulkan kekacauan yang amat sangat bagi umat manusia . Banyak do’a manusia berisi permohonan-2 yang saling bertolak belakang (kontradiktif) satu sama lainnya . Apabila permohonan-2 tersebut dikabulkan semuanya seketika , betapa kacaunya dunia ini . Tuhan Maha Tahu dan Maha Bijaksana . Ia tahu apa yang paling baik bagi hamba-2 Nya .

WASPADA TERHADAP ALIRAN SESAT

Kita banyak mendengar atau membaca dalam media massa betapa banyaknya aliran sesat bermunculan di persada Nusantara . Salah satunya adalah buku karangan Hartono Ahamad Jaiz yang mengupas tuntas tentang “Aliran dan Paham Sesat di Indonesia “.
Ada satu golongan yang menamakan kelompoknya aliran Inkar Sunnah , kelompok lain menamakan dirinya gerakan Darul Arqom , Lembaga Kerasulan , Ma’had Al Zaytun , gerakan Ahmadiyah , Aliran Baha’i , golongan Syi’ah , Agama Salamullah , dan lain sebagainya . Semuanya sesat dan menyesatkan karena semua bertentangan dengan akidah yang diajarkan oleh Al Qur’an dan Sunnah Rasul . Aliran Inkar Sunnah , misalnya , mereka mengajarkan antara lain bahwa semua hadist Rasulullah tidak ada yang benar , karena menurut mereka , hadist-2 tersebut buatan Yahudi untuk menghan curkan Islam dari dalam, karenanya (menurut paham ini) semua hadist harus ditolak . Shalatnyapun ber-macam-2 pula . Ada yang shalatnya duareka’at-2 , ada yang dilakukan kalau eling (ingat) saja . Menurut mereka , pakaian ihram adalah pakaian orang Arab yang merepotkan saja . Oleh sebab itu pada waktu melakukan ibadah haji , boleh memakai pakaian bebas seperti celana panjang , kemeja , jas , dan lain sebagainya . Darul Arqom lain lagi . Pendirinya bernama Syaikh Ahmad Suhaimi , mengaku bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. dalam keadaan sadar . Nabi mengajarkan wirid (amalan bacaan) yang kemudian disebut Aurad Muhammadiyah . Hal ini jelas bohong , karena Rasulullah SAW sudah meninggal dunia kurang lebih empat belas abad yang lampau .Gerakan Lembaga Kerasulan antara lain mengajarkan , dosa manusia bisa ditebus dengan pembayaran uang kepada imam . Besar kecilnya uang tebusan tergantung dengan besar kecilnya dosanya ,yang ditentukan oleh sang imam . Penyimpangan yang dilakukan oleh Ma’had az Zaytun antara lain , meyakini kerasulan dan kenabian tidak akan berakhir selama masih ada orang yang menyampaikan da’wah Islam kepada umat manusia . Orang yang menyampaikan da’wah tersebut pada hakekatnya adalah Rasul Allah . Kemudian mereka juga mengobah syari’at zakat Fithrah dan syari’at Qurban . Menurut mereka zakat Fithrah tidak cukup hanya dihargai senilai beras 3,5 liter untuk menghapus dosa selama setahun . Untuk itu para santrinya , diwajibkan membayar uang untuk zakat Fithrahnya rata-2 senilai Rp 75.000,- perkepala . Banyak lagi program-2 yang diadakan dalam rangka penggalian sumber dana yang ber-aroma pemerasan dan ekploitasi , berkedok program-2 keagamaan seperti zakat , tazkiyah baitiyah, shadaqah tatthawwu’ , infaq sabilillah , khijanah tajwidiyah , Qiradh , dan kaffarat-2 yang lain. Semuanya mencerminkan adanya motif manipulasi dan penipuan-2 yang sangat merugikan ummat , serta merusak nilai ajaran Islam yang luhur . Mirza Ghulam ahmad pendiri gerakan ahmadiyah , mengaku dirinya seorang Nabi dan Rasul utusan Tuhan . Dia mengaku menerima wahyu yang diturunkan di India . Wahyu-2 tersebut kemudian dikumpulkan dan dibukukan menjadi kitab suci aliran ini yang bernama Tadzkirah . Mereka meyakini kitab Tadzkirah sama sucinya dengan Kitab suci Al Qur’an karena sama-2 wahyunya . Apabila mereka shalat tidak boleh bermakmum dibelakang imam yang bukan dari golongan Ahmadiyah . Sorga mereka terletak di Qadian dan Rabwah. Setifikat kaveling tanah sorga dijual kepada jemaahnya dengan harga yang sangat mahal . Agama Baha’i adalah sempalan aliran Syi’ah yang diantara ajarannya adalah , menganggap syari’ah Islam sudah kadaluarsa , karenanya agama ini tidak ada kaitannya dengan Islam . Inti ajarannya adalah , bahwa semua manusia sama meskipun berlainan jenis , warna kulit , dan agama . Melarang poligami kecuali bila ada kekecualian , dan tidak boleh lebih dari dua orang isteri. Melarang anggotanya bercerai kecuali terpaksa , dan tidak boleh rujuk lagi .Tidak ada shalat jama’ah kecuali shalat jenazah . Syi’ah mengajarkan , bahwa Imam itu ma’shum (suci dari perbuatan dosa) . Syi’ah menolak semua hadist yang tidak diriwayatkan oleh Ahlul Bait (keluarga Rasulullah) . Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar , Umar dan Usman . Syi’ah menghalalkan nikah mut’ah (kawin kontrak) yang sebenarnya sudah diharamkan oleh Rasulullah SAW. Syi’ah menggunakan senjata taqiyyah (berbohong) untuk mengelabui golongan lain yang tidak se-aliran . Agama Salamullah diproklamirkan oleh Lia Aminuddin yang `diantaranya mengajarkan , bahwa Malaikat Jibril akan turun ke dunia dan menitis dalam tubuh Lia Aminuddin . Ia mengaku sebagai juru bicara Malaikat Jibril , dan sekaligus merangkap sebagai Nabi dan Rasul . Ia juga mengaku menerima wahyu dan mendapatkan mu’jizat . Kemudian ia mengaku pula sebagai Imam Mahdi . Adapun anaknya yang bernama Ahmad Mukti dikatakannya , sebagai Nabi Isa .

Menghadapi begitu banyaknya aliran-2 sesat serta menyesatkan tersebut , kita harus berpikir jernih , tidak boleh bingung , apalagi ikut-2an masuk kedalamnya . Peganglah tali Allah dan jangan mudah terpengaruh dengan ajaran-2 yang tidak pernah diajarkan oleh Al Qur’an dan Sunnah Rasul .

“Inilah Kitab (Al Qur’an) yang tiada keraguan dalamnya , suatu petunjuk bagi mereka yang takwa (kepada Tuhan) . ” (Al Baqarah / 02:02)

“Sungguh , orang yang mengingkari ayat-2 Kami , akan Kami bakar dalam api (neraka). Setiap kali kulitnya (habis) terbakar , Kami ganti dengan kulit yang lain ,supaya mereka merasakan azab . Sungguh , Allah Maha Perkasa , Maha Bijaksana .” (An Nisa’ / 04:56)

“Hai orang yang beriman ! Ta’atlah kepada Allah , dan ta’atlah kepada Rasul , dan orang-2 yang berkuasa diantara kamu . Dan bila kamu berselisih tentang sesuatu di kalanganmu sendiri , hendaklah kamu mengembalikannya kepada Allah dan Rasul . Jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian , itu lebih baik dan penyelesaian yang paling indah .” (An Nisa’ / 04:59)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan (membawa) kebenaran , supaya engkau menghukum antara manusia dengan apa yang diperlihatkan (diturunkan) Allah kepadamu itu .” (An Nisa’ / 04:105)

“Hai orang yang beriman ! Ta’atilah Allah dan Rasul-nya , dan jangan berpaling daripada-Nya , sedang kamu mendengar perintah-Nya .” (Al Anfal / 08:20)

HATI-HATI TERHADAP KELOMPOK “ PEMBAHARU ”

Hal lain yang perlu kita waspadai adalah maraknya pendapat-2 yang nyeleneh dari cendikiawan-2 muslim yang mengaku sebagai golongan “Pembaharu Islam” atau ada juga yang menamakan kelompoknya - “Islam Liberal” . Diantara pendapat-2 mereka yang aneh dan bertentangan dengan ajaran Al Qur’an dan Sunnah Rasul adalah :
· Hukum waris dalam Al Qur’an , yang mengatur pembagian harta warisan dua banding satu (anak laki-2 memperoleh dua bagian anak perempuan) , dianggap tidak adil dan sudah ketinggaln zaman . Mereka ingin mengobahnya menjadi satu banding satu , bagian anak laki-2 dan anak perempuan sama besarnya . Hal ini jelas merupakan pengingkaran terhadap hukum waris dalam agama Islam yang diatur dalam surat An Nisa’ ayat 11 s/d 14
· Mengganti ucapan Assalamualaikum w.w. menjadi , selamat pagi , selamat siang , selamat sore dan selamat malam . Pendapat ini tentu saja tidak sesuai dengan ajaran Islam dalam surat An Nisa’ ayat 86 .
· Bacaan “Iyyaka nasta’in“ dalam surat Al Fatihah , ditafsirakan bahwa pada waktu membaca ayat tersebut , kita meleburkan diri dan menyatu dengan Tuhan . Pendapat ini sama dengan ajaran Wihdatul Wujud yang syirik , yakni manunggaling kawula gusti (menyatunya hamba dengan Tuhannya) .
· Menganggap semua agama adalah sama (wihdatul Adyan) . Pluralisme , semua agama parallel dan sama-2 mencari kebenaran . Pendapat ini sangat bertentangan dengan prinsip dalam Al Qur’an : “lakum diinukum wa liyadiin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku .” (Al Kafirun/109:06)
· Laki-2 Muslim boleh kawin dengan perempuan musyrikin disamping dengan perempuan Ahli Kitab (Nasrani dan Yahudi) . Menurut mereka larangan dalam Al Qur’an untuk tidak mengawini wanita musyrik (yang bukan Nasrani atau Yahudi) , hanya berlaku untuk perempuan musyrik Arab jahiliyah saja . Pendapat ini menafsirkan secara salah Surat Al Baqarah ayat 221. Apabila mereka bisa menafsirkan bahwa perempuan musyrik dalam Surat 02 : 221 tersebut , sebagai musyrik Arab jahiliyah , mengapa tidak sekalian saja mengatakan bahwa Al Qur’an hanyalah berlaku untuk orang Arab semasa hidupnya Nabi Muhammad SAW saja .
· Wanita muslimah sah kawin dengan laki-2 non Islam . Ini juga ajaran sesat , yakni pengingkaran terhadap kandungan ayat 221 Surat Al Baqarah
· Golongan Ahli Kitab tidak terbatas Nasrani dan Yahudi saja , tapi termasuk penyembah berhala (Hindu dan Budha) , penyembah api (Zoroaster) , penyembah binatang , dsb. Mereka masuk dalam kelompok Ahli Kitab , karena (menurut mereka) semuanya juga mempunyai kitab suci masing-2 . Dengan menyamakan kitab-2 suci penyembah berhala , penyembah binatang dan penyembah api , dsb , sama kedudukannya dengan Kitab-2 suci agama Samawi (Taurat , Zabur , Injil dan Al Qur’an) , sama saja mereka mengatakan bahwa kitab-2 suci penyembah berhala , penyembah binatang dan penyembah api , tersebut juga berasal dari wahyu Allah SWT . Alangkah ingkarnya mereka ! Na’udzubillah min Dzalik !
· Mereka berpendapat bahwa iblis akan masuk Sorga , karena ia menolak menyembah Adam . Menurut mereka , iblis berbuat begitu justru karena ilmu Tauhidnya sangat tinggi, karenanya tidak mau menyekutukan Tuhan (tidak mau menyembah selain Allah) . Bandingkan pendapat ini dengan Surat Al Baqarah ayat 34 , “ Dan ketika Kami firmankan kepada para Malaikat ,“ Sujudlah kamu kepada Adam ,“ merekapun sujud, kecuali iblis. Ia enggan dan menyombongkan diri . Dan iapun masuk golongan orang yang kafir . “ Ayat tersebut dengan jelas menegaskan bahwa karena “kesombongannya” menolak perintah Allah untuk menyembah Adam , iblis dimasukkan kedalam golongan orang kafir . Dan sebagaimana telah dimaklumi , bagi golongan kafir tidak ada balasan apapun yang tersedia kecuali api Neraka , dan bukan Sorga .
· Ibadah haji tidak hanya dapat dilaksanakan antara tanggal 8 sampai dengan13 Dzulhijjah , tapi dapat pula dilaksanakan kapan saja dalam kurun waktu tiga bulan , yakni Syawal , Dzulqaidah dan Dzulhijjah.Pendapat ini sangat bertentangan dengan tatacara Haji yang telah diajarkan Rasulullah SAW dan diteruskan oleh para Ulama kepada umat Islam , sebagai berikut : “Haji adalah Arafah - diucapkan tiga kali - siapa yang mendapatkan Arafah sebelum terbit fajar maka sungguh mendapatkan haji (sah hajinya). Hari Mina itu tiga hari (11,12 dan 13 Dzulhijjah, disebut juga hari Tasyriq) ,“maka barang siapa yang ingin cepat-2 berangkat (dari Mina) pada dua hari (nafar awal) , maka tiada dosa baginya .Dan barang siapa ingin mentakhirkan(keberangkatan dari Mina , nafar tsani) , maka tidak ada dosa baginya .” (Al Baqarah/02:203) (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Apabila kita perhatikan dengan seksama , pendapat-2 nyeleneh tersebut diatas , tampak sangat kental dengan aroma kebebasan didalam pasal-2 Deklarasi HAM atau Universal Declaration of Human Rights (UDHR) , yang memang sangat bertentangan dengan akidah Islam . Sebagai contoh , pasal 16 UDHR , berbunyi :

“Laki-2 dan wanita yang telah dewasa , tanpa pembatasan atas dasar perbedaan ras , kebangsaan , dan agama mempu nyai hak untuk menikah dan mendirikan rumah tangga . Mereka mempunyai hak yang sama dalam pernikahan , sela ma pernikahan masih berlangsung dan waktu perceraian .”

Pasal tersebut , tak dapat dipungkiri , tujuannya adalah untuk menghilangkan batasan apapun dalam pernikahan dan rumah tangga . Perbedaan apapun dalam ras , kebangsaan dan khususnya agama , tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk membatasi , mencampuri atau membatalkan hubungan pernikahan dan rumah tangga . Bandingkanlah hal itu , dengan ketentuan dalam agama Islam yang tersurat dalam surat Al Baqarah ayat 221, yang berbunyi :

“Janganlah kamu nikahi perempuan-2 musyrik sebelum mereka beriman . Sungguh , budak perempuan yang beriman , lebih baik dari perempuan musyrik , sekalipun dia menakjubkan kamu . Dan janganlah nikahkan (anak perempuanmu) dengan seorang musyrik sebelum mereka beriman . budak laki-2 yang beriman , sungguh , lebih baik dari laki-2 yang musyrik , meskipun ia menakjubkan kamu . (Orang-2 yang tidak beriman) mengajak kamu masuk api (neraka) , tapi Allah memanggil (kamu) masuk sorga , dan (mendapatkan) ampunan dengan izin-Nya . Ia menerangkan ayat-2 Nya kepada manusia , supaya mereka mendapat peringatan .”

Apabila kita sebagai umat Islam , berpegang teguh pada ketentuan Allah SWT dalam Surat Al Baqarah , ayat 221 tersebut , jangan heran , apalagi terkejut , apabila ada pakar HAM yang emosional mengatakan kita telah melanggar HAM .

Kemudian lihat pasal 18 UDHR , yang berbunyi :

“Setiap orang berhak untuk bebas berpikir , bertobat dan beragama ; hak ini meliputi kebebasan berganti agama atau kepercayaan , dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaannya dalam bentuk beribadat dan menepatinya baik sendiri maupun dilakukan ber sama-2 dengan orang lain , baik ditempat umum maupun tersendiri . “

Pasal tersebut dapat ditafsirkan secara singkat bahwa orang bebas untuk murtad dan ber ganti-2 agama , tanpa harus merasa bersalah (berdosa) . Tidak ada seorang atau lembaga apapun yang boleh atau berhak mempersoalkan apalagi menghakiminya .
Bandingkanlah dengan ketentuan mengenai orang yang murtad dalam agama Islam dalam ayat 217 surat Al Baqarah , sebagai berikut :

“ ….. Dan barang siapa diantara kamu murtad dari agamanya , lalu mati dalam kekafiran , merekalah orang yang amalnya sia-2 di dunia dan di akhirat . mereka penghuni-2 api (neraka) , mereka tinggal di dalamnya se lama-2 nya .”

Kandungan ayat tersebut diatas , dengan tegas telah memberikan peringatan dan sekaligus ancaman . Bagi mereka yang murtad dan mati dalam kekafiran , karena tidak sempat bertaubat (taubat nasuha) , maka akan sia-2lah amalannya dunia akhirat . Dan mereka akan dimasukkan kedalam api neraka se lama-2nya .Apabila kita berpegang pada ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya , sekali lagi kita akan dihujat oleh pakar HAM , bahwa kita telah melanggar HAM .
Dengan demikian kentara sekali bahwa nuansa kebebasan yang di sakralkan dalam Deklarasi HAM benar-2 , dengan sengaja , telah dipertentangkan dengan hukum Allah yang telah diatur dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul.
Karena ajaran-2 yang diusung oleh kelompok-2 “pembaharu” tersebut diatas aneh , nyeleneh dan bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasul , tidak usah dipedulikan dan tidak perlu pula kita ikuti . Tetaplah berpegang pada tali Allah . Pendapat-2 “pembaharu” tersebut benar-2 sesat dan menyesatkan , karena lemah dari segi metode keilmuan dan juga lemah dari tinjauan keyakinan atau teologi .

“Dan orang yang kafir, amalnya seperti fatamorgana di tanah yang datar , disangka air oleh orang yang sangat dahaga, sampai, ketika ia tiba disana, didapati nya air itu bukan apa-apa . Tapi ia mendapatkan (ketetapan) Allah bersamanya . Dan Allah membuat perhitungan dengannya. Allah amat cepat (menyelesaikan) perhitungan .” (An Nur / 24:39)

“Perumpamaan orang yang mengambil selain Allah sebagai pelindung , adalah seperti laba-2 yang membuat rumah untuk dirinya sendiri . Tapi sebenarnya rumah laba-laba itu adalah se-rapuh-2-nya rumah , jika mereka tahu .” (Al Ankabut / 29:41)

TAREKAT DAN BID’AH

Didalam masyarakat islam tradisionil , banyak dijumpai ber-macam-2 aliran tarekat yang dianut oleh anggota masyarakatnya . Diantaranya adalah , tarekat Tijaniyah , tarekat Qadariyah , dan tarekat Naqsyabandiyah . Jema’ah tarekat pada umumnya mengamalkan bacaan-2 atau wirid yang kebanyakan tidak sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW. Didalamnya penuh dengan hal yang aneh-2 yang bisa dikategorikan sebagai bid’ah syirkiyah , takhayul ataupun khurafat. Tarekat Naqsyabandiyah misalnya , mengajarkan jema’ahnya untuk membaca lafal “Allah” sekian ribu kali , membaca “La ilaha illallah” sekian ribu kali , kemudian membaca “La maujud illallah” (tidak ada wujud kecuali Allah) sekian ribu kali . Kalimat terakhir ini sangat bertentangan dengan petunjuk dan Sunnah Rasul , karena menganggap semua wujud adalah allah . Alam ini Allah , diri kita ini Allah , tidak satupun wujud yang bukan Allah . Amalan ini lebih mendekati ajaran Wihdatul Wujud /manunggaling kawulo gusti /bersatunya hamba dengan Tuhannya , yang diperkenalkan oleh Ibnu Arabi (560-638 H / 1165-1240 M) yang telah di kafir-kan oleh 37 ulama salaf yang antara lain , Ibnu Taimiyah , Ibnu Qoyyim Al Jauziyah , Izzuddin Ibn Abdis Salam , An Nawawi , Adz Dzahabi , Al Bulqini , dan lain-2 . Sehingga karenanya tarekat ini dimasukkan sebagai salah satu ajaran sesat yang harus ditinggalkan oleh semua orang yang beriman kepada Allah SWT.
Tarekat Tijaniyah dalam ritualnya menggelar sepotong kain putih , kemudian anggotanya mengelilinginya sambil berdzikir secara berjama’ah membaca kalimat tauhud (Laa Ilaaha Illallah) dan kalimat-2 Toyibah lainnya . Hal ini dilakukan setiap habis maghrib . Sebenarnya dzikir memang dianjurkan serta disyari’atkan dalam Al Qur’an , dan kalim,at tauhid (Laa Ilaaha Illallah) termasuk sebagai se utama-2 nya dzikir . Tapi melakukannya dengan menggelar kain putih dan berdzikir mengelilinginya secara berjama’ah setiap ba’da maghrib , itu adalah suatu amalan yang tidak jelas rujukannya dalam Al Qur’an maupun Sunnah Rasul . Semuanya merupakan hal yang di ada-2kan atau bid’ah , karena menyimpang dari ketentuan yang ada .

Rasulullah SAW telah mengajarkan membaca Al Qur’an , membaca dzikir dan membaca do’a yang sudah baku dalam Sunnahnya . Barangsiapa berdzikir tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan Rasulullah SAW , maka sesatlah ia .

“Wajib atasmu memegang teguh akan Sunnahku dan Sunnah Khulafa’ur rasyidin yang diberi petunjuk (oleh Allah) setelahku . Dan berpeganglah kepada Sunnah-2 itu dengan kuat , dan jauhilah olehmu urusan-2 yang di-ada-2-kan (bid’ah) , maka sesungguhnya setiap yang di-ada-2-kan itu adalah bid’ah .” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

“Barang siapa ta’at kepada Rasul , sungguh , ia pun ta’at kepada Allah . tapi barang siapa berpaling , Kami tiada mengutusmu kepada mereka sebagai penjaga .” (An Nisa’ / 04:80)

Aliran-2 tarekat itu tidak ada pada masa Rasulullah, sahabat , tabi’in dan tabi’it tabi’in . Ia baru muncul pada abad ke enam Hijriyah .Bahkan tarekat Naqsyabandiyah baru muncul pada abad14 Masehi ,yakni didirikan oleh Bahauddin Naqsyabandi di Turkestan (1317-1389 M) .

Pada sekitar tahun 30 H , ada sekelompok orang yang duduk-2 didalam mesjid menunggu datangnya waktu shalat subuh . Mereka duduk dalam halaqah (duduk melingkar) , sambil berdzikir , salah seorang diantaranya bertindak sebagai imam atau pemimpinnya . Sang pemimpin memberi komando , baca takbir (Allahu Akbar) seratus kali . Dan jama’ahnyapun membaca takbir seratus kali dengan menggunakan krikil (batu kecil) sebagai alat bantu untuk menghitungnya . Kemudian pemimpinnya memberi komando lagi , baca tahlil (Laa Ilaaha Illallah) seratus kali . Jama’ahpun mengikuti perintah pemimpinnya membaca tahlil seratus kali . Setelah itu membaca tasbih (Subhanallah) seratus kali , dan demikian seterusnya . Setelah mendengar ada amalan seperti itu dilakukan oleh satu kelompok didalam mesjid , maka Ibnu Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasulullah SAW,mendatanginya . Kemudian iapun berkata kepada kelompok dzikir berjama’ah tersebut , :

“Maka hitunglah kejelekan-2 mu maka aku jamin untuk tidak menghilangkan kebaikan-2 mu sedikitpun . Celakalah kalian wahai umat Muhammad , betapa cepatnya kerusakan kalian , Ini (masih ada) orang-2 sahabat Nabi kalian yang jumlah nya banyak , dan ini pakaian beliau belum rusak dan bejana pun belum pecah . Demi (Allah) Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya , kalian pasti berada diatas agama yang (kalian anggap) dia itu lebih berhidayah dari agama Muhammad , atau kalian itu pembuka pintu-2 bid’ah .”

Pencipta takbir /dzikir berjama’ah adalah Mu’adhad bin Yazid Al Ajili dan teman-2 nya dari Kuffah , Iraq . Setelah dilarang oleh Ibnu Mas’ud R.A. , mereka menghentikan kegiatan-2nya , sampai kemudian dimunculkan lagi oleh kaum Sufi (orang-2 tasawuf) pada masa Sultan Ma’mun (198-218 H/813-833 M) , sampai sekarang .

“ ….. Hari ini orang yang kafir berputus asa (memalingkan kamu) dari agamamu . Namun janganlah takut kepada mereka , tapi takutlah kepada-Ku . Hari ini telah Ku-sempurnakan agamamu bagimu . Dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku bagimu . dan telah Ku-pilih Islam bagimu sebagai agama. ….. (Al Ma’idah / 05:03)

Dalam ayat tersebut diatas Allah telah menjelaskan bahwa agama ini (Islam) telah sempurna dan lengkap , tidak memerlukan tambah an atau pengurangan . Apapun bentuk dan alasan dari tambahan-2 tersebut , meskipun disangka baik atau dianggap sebagai sesuatu yang besar oleh sebagian manusia , merupakan suatu perkara besar yang tidak disenangi oleh Allah dan Rasul-Nya . Dan itulah bid’ah yang artinya adalah sesuatu yang baru . Yang dimaksud dengan sesuatu yang baru disini , adalah sesuatu yang baru (di ada-2 kan) dalam urusan agama atau ibadah , yang pada masa hidupnya Rasulullah dan para sahabatnya tidak pernah dilakukan . Jadi bukan baru dalam urusan keduniawiaan , yang berkembang sesuai dengan kemajuan zaman . Sepert misalnya , kendaraan masa kini bukan lagi kuda atau onta seperti yang dipakai pada zaman Rasulullah SAW , tetapi mobil , kereta api , pesawat terbang , pesawat ruang angkasa dsb . dsb . Tentu saja itu bukan bid’ah ! Namun demikian , hal-2 yang berkaitan dengan kemajuan teknologi mutakhir seperti itu , sering digunakan oleh orang-2 yang sinis terhadap Sunnah untuk ber olok-2 serta mengecilkan atau mengaburkan pengertian bid’ah .

Imam Malik berkata :

“ Barang siapa yang membuat bid’ah dalam Islam dan ia menganggap bid’ah hasanah (bid’ah yang baik), maka sesungguhnya ia telah menuduh Muhammad SAW telah berkhianat di dalam menyampaikan Risalah . Karena sesungguhnya Allah telah berfirman , “ Pada hari ini Allah telah menyempurnakan bagi kamu agama kamu .” Maka apa-2 yang tidak menjadi agama pada hari itu , niscaya tidak akan menjadi pada hari ini . “ (Al I’tishom oleh Imam Asy Syatibi)

Fatwa Imam Malik tersebut menunjukkan bahwa didalam Islam bid’ah tetap bid’ah , tidak ada yang dinamakan bid’ah khasanah . Salim Al Farisyi , salah seorang sahabat dekat Rasulullah , meriwayatkan , “ Orang-2 musyrik telah berkata kepada kami , “ Sesungguhnya Nabi kamu itu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai-2 buang air besar !” Salman menjawab , ” Benar ! “
Dari dialog tersebut , dapat diambil kesimpulan , bahwa meskipun orang-2 musyrik dengan kesal bermaksud mengejek ajaran Rasulullah SAW , tapi justru hal itu membuktikan bahwa Rasulullah SAW telah mengajarkan segala sesuatu mengenai akidah , ibadah dan lain-2 , sampai-2 perihal adab-2 buang air besar-pun diajarkan juga . Dan ini malahan menempatkan kaum musyrikin pada zaman itu sebagai saksi hidup , bahwa agama Islam telah lengkap dan sempurna , tidak memerlukan tambahan apa-2 lagi . Dan segala sesuatu yang di ada-2 kan yang tidak termasuk dalam apa yang diajarkan oleh Allah Dan Rasul-Nya (Al Qur’an & Sunnah) , seperti ilmu Tasawuf/Filsafat , peringatan Isra’ Mi’raj , peringat an Maulid Nabi , peringatan Nuzulul Al Qur’an , dzikir berjama’ah dan lain-2 , termasuk sebagai hal yang disebut muhdats atau bid’ah .

“Aisyah berkata , bahwa telah bersabda Rasulullah SAW , “ barang siapa yang mengadakan dalam urusan (agama) kami ini , apa-2 yang tidak ada darinya, maka tertolaklah dia .” (HR. Bukhari)

“Aisyah berkata , telah bersabda Rasulullah SAW , “ barang siapa yang mengerjakan sesuatu amal yang tidak ada keterangan dari kami (Allah & Rasul-Nya) , maka tertolaklah amalannya itu . “ (HR. Muslim)

“Amma ba’du ! maka sesungguhnya se baik-2 perkataan adalah Kitabullah (Al Qur’an) dan se baik-2 petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW . dan se jelek-2 urusan adalah yang baru (muhdats),dan setiap muhdats adalah bid’ah,dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka . “(HR. Muslim , Nasa’i , Achmad dan Ibnu Majah)

GHULUW (KULTUS) DAN TAWASUL (PERANTARA)

Dikalangan pesantren , dikenal sejenis bacaan shalawat yang dinamakan shalawat Nariyah , dengan lafal : Allhumma shalli shalatan kamilatan , wa sallim salaman tamma ala sayyidina Muhammadin …. dst. dst. Shalawat ini , diyakini oleh oleh orang-2 yang mengamalkannya , apabila di baca sebanyak 4.444 dengan niat untuk mengatasi permasalahan yang ada , niscaya keinginan tersebut akan terpenuhi dalam waktu yang tidak terlalu lama . Sebenarnya kandungan shalawat tersebut penuh dengan nuansa pengkultusan terhadap nabi Muhammad , mensejajarkan serta mensekutukannya dengan Dzat Yang Maha Esa . Jelas hal ini sudah memasuki wilayah kemusyrikan , yang mutlak harus dihindarkan oleh setiap orang beriman.
Karenanya perlu kita waspadai , apabila ada hal-2 baru yang diajar kan kepada kita , telitilah dulu landasan ayat atau hujjah (argumentasi) yang mendasarinya , serta pelajari dulu apa makna yang terkandung dalam bacaan-2nya . Janganlah gampang ikut-2an menjalankannya , karena tertarik pada “cerita” mengenai khasiat dan kemustajabannya . Atau karena terpengaruh oleh banyaknya saudara dan handai taulan yang sudah mengamalkannya . Meskipun kita sendiri belum faham benar apa yang menjadi landasan hukumnya dan apa kandungan maknanya .

Seorang laki-2 datang kepada Rasulullah , lalu ia berkata , “Atas kehendak Allah dan kehendakmu . “ Maka rasulullah bersabda , “apakah engkau menjadi kan aku sebagai sekutu (tandingan) bagi allah ? katakanlah, “ hanya atas kehendak Allah sendiri ! “ (HR. an nasa’I)

Disamping hal-2 tersebut diatas , ada amalan lain yang dikenal dengan nama Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani . Amalan ini berisi pemujaan yang ber lebih-2an terhadap Syaikh Abdul Qadir Jailani , dan mengharapkan bahwa dengan perantaraan keshalihan serta kesaktiannya , kita akan memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat . Pemujaan yang ber lebih-2an , termasuk pengkultusan atau Ghuluw yang dilarang oleh agama . Dan ber-tawassul (berdo’a dengan menggunakan media perantara) pada orang yang sudah meninggal , lebih dekat pada kemusyrikan .

“Jauhilah sikap ghuluw (ber-lebih-2an/kultus/eks trim) karena yang mencelakakan umat sebelum kalian adalah sikap ghuluw .” (hr. Bukhari)

“Janganlah kalian mengkultuskanku sebagaimana orang nasrani mengkultuskan isa bin maryam . sesungguhnya aku hanyalah hamba-nya , maka kata kanlah (aku) hamba dan rasul-nya .” (HR.Bukhari)

Adapun tawassul yang diperkenankan dan bisa diamalkan , karena tidak bertentangan dengan syari’ah adalah :

1. Bertawasul dengan Asma’ul Husna :
“Kepunyaan Allah al asma’ul husna (nama-2 yang agung dan indah) . maka serulah ia dengannya , dan tinggalkanlah orang yang menyalah-gunakan nama-2 Nya . Mereka akan beroleh balasan atas apa yang mereka lakukan ( wa lillahil asma’ul husna fad’uhu biha - wa dharul ladzina yalkhiduna fi asma’ih - sayuj zauna ma kanu ya’lamun ).” (Al A’raf/07:180)

2. Bertawasul dengan amal shalih :
“Tuhan kami ! sungguh , telah kami dengar seorang pemanggil menyeru kami supaya beriman , “Berimanlah kepada Tuhanmu ! “ Dan kamipun beriman . Tuhan kami ! ampunilah kami atas dosa-2 kami , dan hapuskanlah dari kami perbuatan-2 kami yang buruk . Wafatkanlah kami bersama orang yang berbakti (robbana innana sami’na munadiyan-yunadi lil imani an aminu birabbikum fa amanna - robbana faghfirlana dhunu bana wa kaffir ‘anna sayyi-atina wa tawaffana ma’al abrar ). “ (Ali Imran/03:193)

3. Bertawasul dengan mentauhidkan Allah , seperti yang dilakukan oleh Nabi Yunus AS pada waktu beliau mendapat cobaan Allah SWT , berada didalam perut ikan yang menelannya :
“Dan (ingatlah) dzun nun , ketika ia berangkat dengan amarah . Ia mengira kami tiada berkuasa atasnya ! maka iapun berseru dalam kegelapan , “ tiada tuhan selain kau . mahasuci Kau . aku sungguh orang yang dhalim ! ( la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh-dholimin ) “ (Al Anbia’/21:87)

4. Bertawasul dengan menunjukkan kelemahan dirinya , seperti yang dilakukan oleh Nabi Ayub AS pada sa’at beliau mendapat cobaan menderita sakit yang berkepanjangan :
“Dan (ingatlah) Ayub , ketika ia menyeru tuhannya , “Bencana menimpa aku , dan kau-lah yang paling penyayang dari (semua) yang penyayang (anni matstsaniadh-dhurru wa anta arhamur-rohimin ) .”(Al Anbia’/21:83)

5. Bertawasul dengan mengaku dosa , seperti yang dilakukan oleh Nabi Musa AS pada sa’at beliau mendapat kesulitan :
“(Musa) berdo’a , “ ya Tuhanku ! sungguh , aku telah menganiaya diriku sendiri! ampunilah aku! maka (Tuhan-pun) mengampuninya . Sungguh , Ia Maha Pengampun , Maha Penyayang ( robbi inni dholamtu nafsi faghfirli faghofaralah - innahu hual ghofurur-rohiim ) . “ (Al Qashash/28:16)

KITAB YANG MENYESATKAN & HADIST PALSU

Apabila kita memiliki hobby membaca , dan suka berburu buku di toko-2 buku , kita harus ber-hati-2 dan waspada . Diatas rak-2 pajangan di toko buku , khususnya bagian buku-2 agama , banyak dijumpai buku-2 terjemahan Kitab Kuning dan buku-2 panduan do’a yang bisa menyesatkan pembacanya . Antara lain , terjemahan kitab Durratun Nashihin , kitab Al ‘Ushfuriyyah , Wasyiyatul Musthafa , Daqaiqul Akbar , Tankihul Qaul . Sittin Mas’alah , dan Qurratul ‘Uyyun . Didalam kitab-2 tersebut banyak bertebaran hadist-2 maudhu’ (palsu) , serta cerita-2 yang menyesatkan dan berbahaya . Salah satu contoh cerita dalam kitab Durratun Nashihin , adalah kisah mengenai orang yang tidak pernah melaksanakan ibadah shalat sama sekali . Pada bulan Ramadhan orang tersebut meng-qadha’ shalatnya dalam rangka memuliakan bulan suci tersebut . Cerita ini memberi kesan bahwa kewajiban shalat bisa di qadha’ pada bulan Ramadhan , serta meremehkan kewajiban shalat lima waktu yang harus dilaksanakan setiap hari . Ini jelas merupakan pendangkalan akidah yang sangat berbahaya bagi umat Islam . Dan anehnya , kitab-2 seperti ini masih banyak diajarkan di pesantren-2. Karenanya , Lembaga Pendidikan Dakwah Islam (LPDI) , sekarang Universitas Mohammad Natsir , pernah menyarankan agar kitab-2 tersebut tidak diajarkan di pesantren-2 . Disamping itu banyak pula buku-2 panduan do’a mujarab , antara lain kitab Mujarabat . Kitab-2 ini sangat berbahaya bagi pembaca yang kurang dibekali ilmu agama yang cukup, karena ia mencampur aduk do’a-2 yang katanya mujarab , dengan ilmu klenik , takhayul , primbon , dan ilmu perdukunan . Buku-2 panduan do’a semacam itu , mutlak harus dihindarkan karena mengajak pembacanya kepada kemaksiatan dan kemusyrikan . Do’a yang baik adalah do’anya para Nabi yang bisa kita pelajari dari Al Qur’an , dan do’a-2 yang diajarkan Rasulullah SAW. Yakini lah bahwa segala macam do’a yang baik , dalam bahasa apapun , kapan dan dimanapun kita panjatkan kepada Yang Maha Penerima do’a , insya’Allah akan mustajab apabila kita berdo’a dengan sungguh-2 , ikhlas dan sabar , serta membersihkan diri kita dari perbuatan-2 yang mungkar .
Sunnah Rasulullah SAW adalah segala yang dikatakan dan tidak dikatakan , segala yang dilakukan dan tidak dilakukan , dan segala yang disetujui dan yang tidak disetujui oleh Rasulullah SAW selama hidupnya , setelah beliau diangkat sebagai Rasul , yakni kurang lebih selama 23 tahun .
Imam Bukhari seorang pakar hadist yang sangat teliti dan prudent (ber hati-2) . Beliau hanya memilih sekitar 7000 hadist yang dinilai shahih (otentik) , 3000 diantaranya merupakan pengulangan , dari sekitar 600.000 atau 700.000 hadist yang beredar dimasyarakat . Menurut satu riwayat beliau (Imam Bukhari) hapal diluar kepala 100.000 hadist . Dari situ kita bisa menilai betapa banyaknya ber tebaran hadist yang lemah dan/atau palsu . Untuk menilai shahih tidaknya suatu hadist harus diketahui keabsahan sanad dan perawinya , disamping tentu saja kewajaran matan atau kandungan maknanya . Mempelajari sanad dan rawi hadist tidaklah mudah , karena kita harus mempelajari riwayat hidup dari sekian ratus ribu atau sekian juta rawi atau periwayat hadist . Kita juga harus tahu persis siapa saja perawi yang bisa dipercaya , siapa saja yang pernah/suka bohong atau tukang cerita (dongeng) . Siapa saja diantara mereka yang kuat hapalannya , siapa yang lemah ingatannya atau suka lupa . Kemudian kita harus hapal urutan-2 sanadnya , terputus atau tidak dan sebagainya .
Imam Syafi’i berkata , “ Jika hadist itu shahih , maka itulah madzhab ku “ . Imam Maliki berkata , “ Aku ini hanya seorang manusia , bisa salah dan bisa benar . Karena itu pelajarilah pendapatku . Maka setiap yang sesuai dengan Al Qujr’an dan Sunnah ambillah dan yang tidak sesuai tinggalkanlah ! “ . Dan Imam Achmad ibnu Hambal-pun berkata , “ Janganlah kalian ber-taqlid (mengikuti tanpa berpikir) kepadaku , jangan pula kepada Malik , T’sauri , maupun Al Auzai’ , tetapi ambillah dari mana mereka mengambil .”

Mustafa Al Sibai , adalah seorang pakar ilmu hadist . Ia dilahirkan di Homs , Syiria pada tahun 1915 . Pada usia 18 tahun ia pergi ke Kairo Mesir dan belajar di Universitas Al Azhar . Karya tulisnya yang monumental berjudul “AL SUNNAH WA MAKANATUHA FI AL TASYRI’ AL ISLAMI” (Suatu disiplin ilmu hadist dan hukum Islam). Ia memberikan batasan mengenai otentik tidaknya (keabsahan) suatu hadist , ditinjau dari segi matan atau kandungan maknanya , sbb . :

· Tidak boleh mengandung kata-2 aneh yang tidak pernah diucapkan oleh seorang ahli retorika atau penutur bahasa yang baik ;
· Tidak boleh bertentangan dengan pengertian-2 rasional yang aksiomatik , yang sekiranya tidak mungkin ditakwilkan ;
· Tidak boleh bertentangan dengan kaidah-2 umum dalam hukum dan akhlaq ;
· Tidak boleh bertentangan dengan indera dan kenyataan ;
· Tidak boleh bertentangan dengan hal yang aksiomatik dalam kedokteran dan ilmu pengetahuan ;
· Tidak mengandung hal-2 yang hina , yang tidak dibenarkan oleh agama ;
· Tidak bertentangan dengan hal-2 yang masuk akal dalam prinsip-2 kepercayaan tentang sifat-2 Allah dan para Rasul-Nya ;
· Tidak bertentangan dengan Sunatullah dalam alam dan manusia ;
· Tidak mengandung hal-2 yang tidak masuk akal yang dijauhi oleh mereka yang berpikir ;
· Tidak boleh bertentangan dengan Al Qurr’an dan Sunnah ;
· Tidak boleh bertentangan dengan kenyataan-2 sejarah yang diketahui di zaman Nabi SAW ;
· Tidak boleh bersesuaian dengan madzhab rawi yang giat mempropagandakan madzhabnya sendiri ;
· Tidak boleh berupa berita tentang peristiwa yang disaksikan banyak orang , tapi kemudian hanya ada seorang rawi yang meriwayatkannya ;
· Tidak boleh timbul dari dorongan emosional yang membuat rawi meriwayatkannya ;
· Tidak boleh mengandung janji yang berlebihan dalam pahala untuk perbuatan kecil , atau berlebihan dalam ancaman untuk perbuatan yang sepele .

Setelah Rasulullah SAW wafat , kebohongan (terhadap hadist) lebih mudah , sedangkan menyatakan sesuatu yang disandarkan pada Rasul (sunnah) lebih sulit. Menurut Achmad Amin,yang juga seorang pakar hadist dari Kairo , Mesir , sebab-2 terjadinya pemalsuan hadist yang demikian besar , terutama karena tiga hal , sebagai berikut :

· Karena hadist pada masa awal belum dibukukan dalam kitab tersendiri ; (baru dibukukan kurang lebih 200 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW) ;
· Karena pada masa-2 awal , hadist hanya mencukupkan dengan riwayat yang disampaikan dari lisan ke lisan , dan didasarkan hanya pada kekuatan ingatan para perawi ;
· Karena sangatlah sulit untuk menghimpun segala yang dikatakan dan tidak dikatakan , yang dikerjakan dan tidak dikerjakan , serta yang disetujui dan tidak disetujui oleh Rasulullah SAW selama kurun waktu 23 tahun .

Peristiwa pemalsuan hadist menurut Achmad Amin sudah tergo long perbuatan amoral , dan perilaku itu sudah termasuk perbuat an yang mencemarkan pengetahuan agama .

Pernah suatu ketika , saya mendengarkan ceramah agama yang mengkisahkan keutama’an shalatul lail. Diriwayatkan disitu antara lain mengenai bagaimana bagusnya shalat tahajud yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Katanya , karena begitu khusuk dan lamanya Rasulullah SAW. shalat tahajud , sehingga kakinya bengkak . Timbul tanda tanya besar dalam pikiran saya , apakah riwayat itu mengisahkan suatu fakta yang benar-2 seperti itu , ataukah hanya sekedar kiasan untuk menekankan kekhusyukan shalat malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. ? Apabila kakinya sampai bengkak , apakah Rasulullah menderita penyakit diabetes yang menyerang syaraf kaki , rheumatik , atau asam urat ? Sedangkan beliau adalah seorang Rasul kekasih Allah yang terjaga kesehatannya dari penyakit degenerative seperti itu . Kalaupun beliau dalam keadaan kurang sehat , beliau lebih tahu bahwa ibadah shalat , apalagi yang bersifat sunnat , bisa dilakukan dengan duduk atau berbaring , tidak harus memaksakan diri tetap berdiri sehingga kakinya menjadi bengkak . Saya juga belum pernah mendengar orang yang kakinya sampai bengkak karena shalat tarwih di Masjidil Haram yang bisa berlangsung ber jam-2 , apalagi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan yang pelaksanaan nya bisa sampai tengah malam karena diteruskan dengan shalatul lail (shalat tahajud) .

Pernah juga saya membaca satu hadist yang meriwayatkan , bahwa pada sa’at Malaikatul Maut datang menghadap Nabi Musa untuk melaksanakan tugas mencabut nyawanya , Nabi Musa marah dan dipukulnya Malaikatul Maut sehingga matanya buta . Saya-pun ber tanya-2 , mungkinkah hal itui terjadi ? Karena Tuhan dalam Al Qur’an telah menegaskan bahwa apabila ajal telah ditetapkan tak ada satupun orang yang bisa membatalkan , menundanya atau mem percepatnya . Dari isi kandungan atau matan-nya , kita bisa menilai bahwa hadist tersebut bertentangan dengan ayat Al Qur’an . Dan berdasarkan formula dari Musthafa Al Sibai , matan hadist yang bertentangan dengan Al Qur’an , tidak termasuk hadist yang otentik atau yang berderajat shahih .

“Bagi setiap umat ada ajal ditentukan . maka bila tiba ajalnya, tiada mereka dapat menundanya (walau) sesa’at , dan tiada mereka dapat mendahulukan (nya).”(Al A’raf/07:34)

“Tapi Allah tiada memberi penundaan waktu kepada seseorang,bila datang ajalnya.Dan Allah tahu benar apa yang kamu lakukan . “ (Al Munafiqun/63:11)

Sering pula kita mendengarkan ceramah , dimana ustadnya senang sekali menakut-nakuti jamaahnya dengan betapa mengerikannya siksa kubur . Bahwa bagi mereka yang hidup didunia banyak melaku kan kemaksiatan , apabila mereka mati , mereka akan mengalami siksa kubur dengan ber macam-2 jenis siksaan yang disesuaikan dengan jenis kemaksiatan yang dilakukannya di dunia . Mereka akan disiksa mulai sejak orang terakhir yang mengantarkannya kekuburan meninggalkannya , sampai nanti sa’at tibanya hari Kiamat . Bagi mereka yang meninggal sebagai orang shalih yang banyak amalnya , mereka akan dibukakan pintu sorga . Mereka akan menikmati segarnya udara dan harumnya angin Sorga , sampai tibanya nanti hari Kiamat . Pertanyaan yang muncul adalah , bagaimana dengan orang yang tidak dikuburkan seperti orang yang mayatnya di bakar , orang yang meninggal tanpa bekas karena pesawatnya meledak di udara , atau orang yang meninggal ditengah laut dan mayatnya menjadi santapan ikan buas ? Mereka memberikan jawaban , bahwa dimanapun orang mati dan dimanapun kuburannya , di tanah pekuburan , dibakar , meledak diudara , ataupun didalam perut ikan , mereka semuanya akan memasuki alam Barzah . Baiklah ! Tapi bagaimana pula , dengan firman Allah SWT dalam Al Qur’an yang mengatakan bahwa pahala seseorang , baru akan di sempunakan nanti pada hari Kiamat . Dan juga kisah mengenai orang-2 kafir pada hari kiamat , yang menyesalkan kenapa ia dibangunkan dari tidurnya sedangkan tidurnya terasa baru sesa’at ? Kemudian bagaimana dengan kisah Azir dalam surat Al Baqarah/02:259 , yang dimatikan selama seratus tahun dan kemudian dihidupkan kembali . Waktu ditanya Allah SWT , “ Berapa lama kau tinggal disini ? “ Ia menjawab , “ Aku tinggal sehari atau sebagian dari sehari .” Juga kisah tujuh orang pemuda bersahabat (Ashabul Kahfi) dalam surat Al Kahfi/18:18-26 , yang dimatikan selama 300 tahun dan pada waktu dihidupkan kembali bertanyalah salah seorang diantaranya , “Berapa lama kamu tinggal disini ? “ Yang lain menjawab , “ Kami tinggal sehari , atau sebagian dari sehari . “ Yang lain lagi menjawab , “ Hanya Tuhanmu yang lebih mengetahui , berapa lama kamu tinggal disini . “ Jadi meskipun mereka telah dimatikan ratusan tahun , mereka merasa hanya sebentar seperti orang yang baru bangun dari tidur . Mereka tidak merasa apa-2 , baik merasakan disiksa ataupun dibukakan pintu Sorga .

Ustads yang menceritakan adanya siksa kubur kemudian mengutib surat Al Mumtahanah/60:13 :
“Hai orang-2 beriman ! Janganlah kamu angkat orang-2 yang dimarahi Allah itu menjadi pemimpin . Mereka itu berputus asa di kampung akhirat , sebagaimana orang-2 yang kafir itu berputus asa didalam kuburnya . “
Dan memberikan penjelasan sebagai berikut :
Azab kubur itu dilukiskan dengan penderitaan dan siksaan yang luar biasa biasa pedihnya . Dipukul dengan cemeti api , dan pekik mayat itu terdengar oleh binatang . Suatu siksaan yang luar biasa , yang tak mungkin ditanggung oleh seseorang dalam kehidupan biasa di dunia . Selanjutnya dijelaskan pula bahwa mereka itu diazab sampai hari kiamat . Artinya selama dalam alam Barzah . Sebaliknyua arwah orang-2 beriman mendapat kesenangan yang luar biasa pula . Di dalam hadist dilukiskan mereka seperti burung bebas terbang dari pohon ke pohon di dalam taman kesenangan . Kemudian mereka itu berkumpul di bawah naungan Arasy . Kerja mereka hanya tidur diatas kasur sutera dan sekali-2 mereka turun datang kerumah anak-2 nya dan ke kuburan mereka . Sebentar kemudian mereka naik lagi , terus tidur dibawah Arasy Tuhan . Karena itu bagi mereka di Barzah terasa sebentar saja .Demikian penjelasan yang kurang jelas rujukannya . Coba kita bandingkan dengan tafsir Ibnu Katsir mengenai ayat yang sama :

“Hai orang-2 yang beriman ! Janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah . Sesungguhnya , mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat , sebagaimana orang-2 kafir yang berada dalam kubur berputus asa .”

Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut :
Allah SWT melarang berkawan dengan orang-2 kafir di akhir surat ini , sebagaimana telah dilarang di permulaan Surat . Allah SWT berfirman , “ Hai orang-2 yang beriman ! Janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah .” Yaitu orang-2 Yahudi dan Nasrani dan semua orang kafir yang dimurkai , dilaknat ,dan diusir Allah. Maka bagaimana mungkin kamu menjadikan mereka sebagai penolong dan teman serta sahabat , padahal mereka adalah orang-2 yang berputus asa terhadap negeri akhirat , yaitu mereka tidak akan mendapatkan pahala dan kenikmatan di hari akhir nanti , menurut ketetapan dari Allah . Allah berfirman , “ Sebagaimana orang-2 kafir yang berada dalam kubur berputus asa .” Mengenai ini ada dua pendapat . Pertama sebagaimana orang-2 kafir yang masih hidup berputus asa terhadap kaum kerabat mereka yang telah berada didalam kubur , karena setelah itu mereka tidak akan berkumpul bersama lagi dengan mereka , sebab mereka berkeyakinan bahwa hari berbangkit dan pengumpulan manusia itu tidak pernah ada , maka pengharapan mereka telah putus dari kerabat-2 mereka itu sesuai dengan keyakinan mereka . Kedua , sebagaimana orang-2 kafir yang sudah berada dalam kubur berputus asa dari segala kebaikan . Ibnu Mas’ud menafsirkan , sebagaimana orang-2 kafir berputus asa bila sudah meninggal dunia dan melihat pahala yang akan dia terima bila menjadi orang yang beriman .
Demikian tafsir dari Ibnu Katsir yang tidak mengkaitkan sama sekali dengan adanya siksaan ataupun kenikmatan di dalam kubur . Wallahu A’lam Bissawwab .

“Setiap nyawa akan merasakan kematian, dan sungguh , di hari kiamat-lah disempurnakan pahalamu . Barang siapa dijauhkan dari api (neraka) , dan dimasukkan ke dalam sorga , sungguh , ialah yang beroleh kemenangan , dan kehidupan di dunia hanyalah kesenangan tipuan . “ (Ali Imran / 03:185)

“Pada sa’at (kiamat) tiba , bersumpahlah orang-2 jahat , bahwa mereka berdiam (di kubur) hanya se sa’at . demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran) .# Dan berkata orang-2 yang diberi ilmu dan keimanan , “ Sungguh , kamu telah berdiam (dalam kubur) , (seperti telah ditetapkan) dalam Kitab Allah sampai hari kiamat . Dan inilah hari kiamat , tapi kamu selalu mengingkarinya ! # Maka hari itu tiada berguna bagi orang dhalim dalih (yang) mereka (kemukakan) . Dan tiada mereka diberi kesempatan untuk bertaubat .” (Ar Rum / 30:55-57)

“Pada sa’at mereka melihat (kiamat) , se akan-2 mereka tinggal hanya sesore atau sepagi hari (di atas dunia) . ” (An Nazi’at / 79:46)

No comments:

Post a Comment

al buruj

al buruj