Friday, March 27, 2009

KEBERSIHAN DAN AKHLAK MULIA

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

SEBUAH KISAH DI PESANTREN

Ada sepasang suami isteri , bapak Akhmad dan ibu Zaenab , pengusaha sukses yang sangat kaya dan banyak usahanya . Mereka mempunyai seorang anak semata wayang yang masih ABG , namanya Kosim . Karena kedua suami isteri tersebut memiliki kesibukan yang luar biasa , tak banyak waktu yang bisa disediakan untuk mengawasi pendidikan anaknya dengan baik . Karenanya anaknya salah gaul dan menjadi anak yang sangat nakal . Sudah berulang kali suami isteri tersebut berusaha untuk menasihatinya serta mengarahkan pendidikan dan pergaulannya , tapi semuanya gagal . Si Kosim makin bertambah nakal . Akhirnya bapak dan ibu Akhmad tak sanggup lagi mengatasinya dan menyerah . Terpikirkan kemudian , untuk mengirim anak tersebut ke sebuah pesantren di sebuah desa terpencil yang terkenal sangat keras dalam mendidik murid-2-nya dan menerapkan disiplin yang tinggi terhadap para santrinya .
Alkisah , pada hari yang telah ditetapkan , diantarkanlah si anak ke pesantren tersebut . Terhadap ustadz pengasuh pondok pesantren tersebut disampaikanlah maksud kedatangnannya dan sekaligus mohon agar anaknya diberikan pendidikan yang paling baik , agar bisa menjadi anak yang shalih , berguna bagi masyarakat , agama dan orang tuanya . Setelah menitipkan anaknya dan berbasa basi sejenak , kedua suami isteri tersebut mohon diri pulang kembali ke kota .
Enam bulan kemudian , bapak dan ibu Akhmad sudah sangat rindu dan tidak bisa menahan rasa kangennya . Maka diputuskanlah untuk berkunjung ke pesantren untuk menengok anak kesayangannya . Tidak lupa dibawanya banyak sekali oleh-2 , baik untuk anak semata wayangnya maupun sebagai buah tangan bagi pak Ustadz pengasuh pesantren tersebut . Dengan hati ber-bunga-2 suami-isteri tersebut membayangkan anaknya sudah berobah menjadi seorang santri yang patuh dan sangat baik perilakunya . Akhirnya sampailah mereka di pesantren tempat anaknya menimba ilmu . Mereka disambut dengan ramah oleh pengasuh pesantren , dan biasalah , mereka kemudian berbasa-basi ngobrol ngalor-ngidul , sehingga tak terasa sudah kurang lebih satu jam telah lewat . Setelah sekian lama beramah-tamah , mereka merasa agak keheranan , kok sang anak masih belum kelihatan atau dipanggilkan untuk menemui orang tuanya . Dengan agak tidak sabar pak Akhmad bertanya kepada sang ustadz mengenai keadaan anaknya dan mohon dapat kiranya mereka dipertemukan . Pak ustadz dengan halus mengatakan bahwa sang anak sedang melaksanakan tugas , suami istri tersebut dipersilah kan untuk beristirahat dulu di guest house yang telah disediakan . Nanti setelah sang anak menyelesaikan tugasnya, ia pasti akan disuruhnya menemui orang tuanya . Kira-2 satu jam kemudian datanglah sang anak menemui orang tuanya . Bapak dan ibu Akhmad sangat terkejut melihat keadaan anaknya menjadi sangat kurus dan mukanya pucat seperti orang yang sedang menderita sakit serius . Waktu ditanya apakah sedang menderita sakit , sianak hanya menggelengkan kepalanya . Si Kosim tidak seperti biasanya yang selalu cerah dan agak ugal-2-an , sekarang telah berobah menjadi sangat pendiam . Suami istri tersebut masih berprasangka baik (khusnudh-dhon) terhadap perobahan perilaku anaknya . Mereka mengira , mungkin inilah hasil yang sangat positive dari model pendidikan di pesantren tersebut . Kemudian sambil lalu bertanyalah pak Akhmad kepada anaknya , ilmu apa saja yang telah diajarkan oleh pak ustadz kepadanya . Si anak hanya menunduk dan dengan suara yang agak tertahan menjawab ,“ Menyapu halaman , mengepel lantai , membersihkan WC , mengosek kamar mandi , membersihkan kamar tidur para santri , membersihkan lantai dapur , membersihkan ……. ,” “ Stop , stop ! “ kata pak Akhmad , setengah berteriak ,“ Apakah selama ini kamu hanya dijadikan seperti pesuruh petugas kebersihan ? Sang anak tidak menjawab , hanya menganggukkan kepala , matanya ber-kaca-2 . Pak Akhmad tidak bisa menahan amarahnya , dan langsung berdiri bermaksud menemui ustadz pengasuh pondok tersebut . Bu Akhmad hanya bisa mengeluarkan air mata sambil memeluk anak kesayangannya ,“ Ya Tuhan , mengapa bisa jadi begini ? “ , demikian ratapnya . Dengan suara agak gemetaran karena menahan geramnya , pak Akhmad berkata kepada pak ustadz ,“ Ustadz , saya menitipkan anak saya di pesantren ini adalah untuk menuntut ilmu , karena saya mendengar reputasi yang sangat baik dari pesantren ini dalam mendidik santrinya . Tapi mengapa selama enam bulan anak saya mondok disini bukannya diajarkan ilmu keagamaan yang akan sangat berguna bagi kehidupannya kelak dikemudian hari , tapi malahan diperlakukan sebagai petugas cleaning service untuk membersihkan seluruh pesantren ini ?
Pak Ustadz dengan wajah sabarnya menjawab ramah ,“ Pak Akhmad yang sangat saya hormati , sabarlah , bapak jangan emosi dulu . Memang sistim pendidikan disini polanya seperti itu , pada tahun pertama para santri yang mondok disini diajarkan masalah-2 yang berkaitan dengan kebersihan . Untuk bisa menghayati pelajaran tersebut maka para santri baru , ditugaskan untuk memelihara kebersihan dilingkungan pesantren . Mungkin pak Akhmad lupa bahwa dalam agama Islam , kebersihan adalah setengah daripada iman . Agar para santri pondok pesantren ini sempurna imannya , maka ilmu pertama yang harus benar-2 dihayati dan dikuasainya adalah bagaimana memelihara dan menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya .“ Pak Akhmad terdiam tidak bisa berkomentar apa-2 , meskipun hatinya masih panas , per-lahan-2 mulai menyadari kekeliruannya . Pak Ustadz berkata lagi ,“ Datanglah kira-2 setahun lagi , Insya’Allah bapak akan melihat kemajuan anak bapak .“
Setelah minta ma’af atas kekhilafannya , kemudian ia dan istrinya mohon diri . Sebelumnya tidak lupa ia menasihati anaknya agar tetap sabar dan patuh mengikuti petunjuk yang diberikan guru-2 nya .

KEBERSIHAN SETENGAH DARI IMAN

Cerita diatas hanyalah cerita fiktif . Kisah tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa di dalam agama Islam , kebersihan adalah masalah yang sangat diutamakan , bahkan mendapat penilaian yang sangat tinggi , yakni sebagai bagian daripada iman (An Nadhofatu minal Iman) . Menjaga kebersihan berarti menghilangkan atau menjauhkan diri dari berbagai macam kotoran , kekumuhan , dan kebusukan . Tempat-2 yang kumuh , busuk ataupun kotor sangat disukai oleh golongan syaitan sebagai tempat bercokol . Termasuk didalamnya adalah berbagai macam penyakit , kuman , baksil , dan virus . Dengan menjaga kebersihan , kita bisa menghindarkan diri dari berbagai macam penyakit dan gangguan syaitan . Mengingat dalam agama Islam kebersihan dilukiskan sebagai setengah daripada iman , seharusnya orang Islam sangat menghormati kebersihan dalam segala hal . Kebersihan rumah /bangunan dan lingkungan akan menjaga kesehatan para penghuninya . Kebersihan hati akan memelihara ketenangan jiwa . Kebersihan harta benda akan menjaga pemiliknya dari kobaran api neraka . Kebersihan nurani akan memelihara keimanan dan keshalihan .
Sayangnya didalam dunia nyata , jauh panggang dari api . Masih banyak orang Islam yang kurang atau tidak memperhatikan kebersihan . Misalnya , kita bisa melihat bagaimana keadaan di pesantren-2 tradisionil milik orang Islam yang kurang tertata dengan baik , serba kumuh dan kotor . Bandingkan dengan sekolah-2 modern berasrama (boarding school) yang serba teratur , bersih , dan terpelihara hyginitasnya , yang justru sebagian besar dimiliki oleh golongan non muslim . Apabila kita traveling ke negara-2 maju seperti Amerika Serikat , Kanada , negara-2 Eropa , Australia , dan Selandia Baru , hampir tidak ada fasilitas-2 umum seperti rest room , toilet , stasiun kereta , halte bus , ataupun pertamanan , yang tidak terpelihara kebersihannya . Tapi cobalah kita jalan ke negara-2 Islam seperti Pakistan, Mesir , Iran , dan Saudi Arabia , yang kita temui adalah sebaliknya , yakni hampir tidak ada tempat-2 fasilitas umum yang terpelihara kebersihan dan hyginitasnya . Apabila ada yang mengatakan bahwa hal itu karena tidak tersedianya biaya . Jelas hal itu hanya alasan yang di-cari-2 saja , karena di negara-2 maju yang relative lebih kaya-pun , sebagian besar menarik biaya untuk pemakaian fasilitas umum seperti toilet ataupun rest room . Tapi karena kondisinya sangat bersih dan menyenangkan , kita-pun tidak keberatan merogoh kantung membayar biayanya , dan kadang-2 malah kita lebihkan karena kita merasa puas . Itulah salah satu kelemahan umat Islam , meskipun telah diajarkan bahwa kebersihan adalah setengah dari iman , tapi kita sering lupa atau tidak mampu mengamalkannya dengan baik . Malahan ada keyakinan yang salah-kaprah , yakni menganggap kekumuhan sebagai perwujudan dari sikap zuhud , lebih mendekatkan diri pada Ilahi Rabbi dan menjauhi masalah duniawi . Ini zuhud model apa ? Zuhud yang benar adalah suatu keshalihan yang merupakan tahapan yang tinggi dalam keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa , yang mengutamakan amaliah kerokhanian serta menjauhkan diri dari masalah-2 duniawi , tanpa mengenyampingkan ketentuan-2 yang baku, baik dalam ibadah maupun muamalah . Bagaimana orang bisa meng-claim kezuhudan dengan mengabaikan masalah kebersihan , sedangkan dalam semua aktivitas serta ritual keagamaan , orang Islam diwajibkan bersuci lebih dahulu dari hadast dan najis . Dalam kitab-2 fiqh hal yang per-tama-2 dibahas adalah bab bersuci (thaharah) . Diuraikan disitu dengan rinci mengenai macam-2 air , macam-2 najis , cara mensucikan najis , hal-2 yang mewajibkan dan membatalkan wudhu , larangan bagi orang yang behadas kecil , cara bersuci dari hadas besar, fardhu-2 dalam berwuidhu , macam-2 mandi dan hal-2 yang mewajibkan mandi , tayammum berikut syarat-2-nya , dan lain sebagainya . Jadi begitulah , menjaga kebersihan dan kesucian bagi orang Islam adalah suatu kewajiban yang tidak bisa di tawar-2 lagi . Mengabaikan kebersihan dan bersuci akan sangat berpengaruh terhadap keimanan seseorang . Tidak sempurna keimanan seseorang apabila ia tidak menjaga kebersihan dirinya , kebersihan lingkungannya , kebersihan hatinya , dan kebersihan harta bendanya . Sebagai umat Islam seharusnya kita merasa malu melihat kenyataan , bahwa di negara-2 non muslim , orang lebih peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungannnya , dibandingkan dengan negara-2 yang sebagian besar penduduknya beragama Islam . Dan lebih malu lagi rasanya , apabila kita melihat pula kenyataan bahwa justru di negara-2 non muslim , pejabat-2 penyelenggara negaranya , lebih disiplin dalam penegakan hukum dan lebih bersih dari praktek-2 kolusi dan korupsi .
Sudah saatnya sekarang , umat Islam harus memperbaharui semangat keber-agamaannya , kembali pada ajaran dasar agama Islam bahwa kebersihan adalah setengah dari pada iman . Mulailah dari diri kita sendiri , dan mulailah dari yang kecil-2 yang tampak sepele , tapi sebenarnya mempunyai dampak yang sangat luas bagi masyarakat pada skala pedesaan , perkotaan dan negara pada umumnya yang bersifat multi kultural dan multi kepercayaan .

“ ….. Sungguh , Allah cinta orang yang taubat , dan cinta orang yang bersuci diri.“
(Al Baqarah/02:222)

“ Hai orang yang beriman ! jangan kamu lakukan shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk , sampai kamu mengerti apa yang kamu katakan . (Jangan pula hampiri tempat shalat) dalam keadaan junub , kecuali jika kamu (hanya) lewat di jalan , sampai kamu bersuci diri . Dan jika kamu sakit , atau dalam perjalanan , atau salah seorang dari kamu datang dari jamban , atau kamu menyentuh perempuan , dan kamu tidak menemukan air , maka bertayammumlah kamu dengan tanah yang bersih , sapukan pada mukamu dan tangan-2 mu . sungguh , Allah selalu menghapus (dosa) , selalu memberi ampun . “ (An Nisa’/04:43)

“Hai orang yang beriman ! bila kamu hendak mengerjakan shalat , basuhlah mukamu dan kedua tanganmu sampai siku . Sapulah kepalamu (dengan air) , dan cucilah kedua kakimu hingga mata kaki . dan jika kamu dalam keadaan junub , bersihkanlah dirimu (dengan mandi) . tapi jika kamu sakit , atau dalam perjalanan , atau salah seorang dari kamu datang dari jamban , atau kamu menyentuh perem puan dan tiada mendapatkan air , maka ber tayammumlah dengan tanah yang baik , dan sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan (tanah itu) . Allah bukan hendak menyulitkan kamu , tapi Ia hendak menyucikan kamu , dan menyempurnakan nikmat-nya kepadamu , supaya kamu bersyukur.“ (Al Ma’idah / 05:06)

AKHLAK RASULULLAH SAW. ADALAH AL QUR’AN

Pada suatu ketika beberapa sahabat Nabi menjumpai Siti Aisyah , isteri Rasulullah SAW , mereka bertanya mengenai bagaimana akhlak Rasulullah SAW . Siti Aisyah menjawab, akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an . Yang dimaksudkan adalah , bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang sangat mulia , beliau mengamalkan seluruh ajaran moral yang ditetapkan dalam Al-Qur’an , tanpa terkecuali . Rasulullah SAW adalah teladan yang terbaik . Beliau memiliki akhlak yang agung dan berbudi pekerti luhur . Sebagai umatnya kita wajib mencontoh dan meneladani akhlak Rasulullah SAW , sebagaimana kita telah diwajibkan mengikuti Sunnahnya .

“ Sungguh , pada diri Rasulullah kamu dapatkan suri tauladan yang indah bagi orang yang mengharap (rahmat Allah) , dan (keselamatan) hari terakhir , serta banyak mengingat allah . “ (Al ahzab/33:21)

Al-Qur’an sarat dengan ajaran moral dan budi pekerti yang bisa dijadikan acuan bagi umat Islam , bagaimana seharusnya bersikap , bermuamalah , serta berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain . Di dalam hidup di dunia yang fana ini , umat Islam mengenal adanya hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablum min Allah) , dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum min annas) . Hablum min Allah , mengatur bagaimana kita men-tauhid-kan Allah SWT , menempatkan Allah SWT sebagai satu-2-nya Tuhan yang kita sembah . Hanya kepada-Nya kita beribadah dan hanya kepada-Nya kita mohon pertolongan . Kita beriman dan bertakwa , berdzikir dan berdo’a hanya kepada-Nya semata . Menyadari bahwa kehadiran kita sebagai hamba Allah SWT, se-mata-2 karena rahmat dan hidayah-Nya . Menghayati keterbatasan dan ketidak berdayaan kita sebagai makhluk ciptaan-Nya . Kita muliakan Asma-Nya , kita puja kesucian-Nya , kita syukuri nikmat-Nya , kita patuhi perintah dan larangan-Nya , kita harapkan rahmat dan ridha-Nya , kita mohon hidayah dan ampunan-Nya , kita harapkan limpahan rezeki-Nya , kita mohon dijauhkan dari api Neraka-Nya , serta berharap menjadi pewaris Sorganya.
Hablum mi annas , mengatur bagaimana kita berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat yang lain . Bagaimana hubungan yang harmonis seharsunya dilakukan secara timbal balik antara suami dan isteri , antara orang tua dan anak-2 , antara saudara dan sanak kerabat , antara sahabat dan handai tolan , antara tetangga dekat dan tetangga jauh , antara pimpinan dan bawahan , antara penjual dan pembeli , dan banyak lagi hal-2 lain yang bersifat muamalah . Apabila didalam hubungan vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa , tolok ukurnya adalah keimanan dan ketakwaan , maka dalam hubungan horizontal dengan sesama manusia , sangat ditentukan oleh kualitas akhlak dan budi pekerti dari para pelakunya .
Dalam rangka membekali hamba Allah yang beriman dengan tata nilai pergaulan yang berkualitas tinggi maka Allah SWT melaui Al-Qur’anul Karim , mengajarkan berbagai pendidikan moral dan akhlak mulia . Ajaran moral dan akhlak di dalam Al-Qur’an mengatur semua aspek kehidupan,sehingga dengan mempelajari serta mengamalkan nya secara seksama , Insya’Allah umat Islam akan menjadi kontributor yang bisa diandalkan dalam menciptakan dunia yang aman, adil, dan sejahtera (Baldatun Toyyibatun wa Robbun Ghofur). Pendidikan moral dan budi pekerti luhur di dalam Al-Qur’an antara lain :

· Menghargai waktu agar tidak rugi . Dengan menghargai waktu , umat Islam akan senantiasa memanfa’atkan waktu untuk hal-2 yang positive , dan tidak me-nyia-2-kannya untuk melakukan hal-2 yang tidak bermanfa’at . Menjaga ketepatan waktu baik dalam beribadah maupun dalam bekerja , menghindari pemborosan waktu sehingga bisa bekerja lebih effisien , dan tidak menyediakan ruang atau peluang untuk melakukan korupsi waktu ;
· Selalu berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan . Dengan selalu berbuat kebaikan , akan menambah lebih banyak kawan daripada lawan . Meninggalkan keburukan diwujudkan dalam sikap membalas keburukan orang lain dengan berbuat kebaik an , dan ini akan mengundang simpati lawan , menghilangkan sikap permusuhan , dan merobahnya menjadi teman dengan sikap yang lebih bersahabat ;
· Berkasih sayanglah dan jauhilah sikap suka membenci . Islam adalah agama rahmat . Menyebarkan kasih sayang di antara sesama , merupakan landasan fundamental dalam bermasyara kat . Interaksi umat Islam dengan anggota masyarakat yang lain dalam seluruh aspek kehidupannya , senantiasa dilandasi dengan rasa kasih-sayang . Umat Islam tidak perlu menunggu datangnya valentine day untuk menyebarkan kasih-sayang , karena setiap sa’at , setiap hari sepanjang tahun dan sepanjang zaman , umat Islam sangat akrab dengan konsep menerima dan berbagi kasih-sayang dalam segala aktivitasnya . Karena berkasih-sayang sudah merupakan the way of life , maka tersingkirlah jauh-2 sikap suka membenci kepada sesama . Membenci adalah penyakit hati yang sangat kronis karena bisa berdampak timbulnya komplikasi penyakit kejiwaan yang lebih akut seperti hasad , dengki , khianat dan curang . Disamping itu bisa pula merangsang tumbuhnya penyakit phisik yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh seperti stress , jantungan , darah tinggi , stroke , dll.
· Jangan berprasangka buruk . Tuhan mengajarkan agar orang-2 beriman menjauhi sikap berprasangka karena sesungguhnya sebagaian prasangka merupakan perbuatan dosa . Suka berprasangka akan mengundang permusuhan karena boleh jadi prasangka tersebut tidak benar . Dan orang yang dikira telah melakukan hal-2 yang buruk , ternyata tidak benar demikian , besar kemungkinan akan menjadi marah dan sakit hati .Akan lebih baik apabila kita berprasangka baik (khusnudh-dhon) kepada seseorang dan ternyata ia benar-2 melakukan hal yang buruk , dari pada kita berprasangka buruk (su’udh-dhon) terhadap seseorang tapi ternyata perbuatannya baik . Karena itu Rasulullah SAW. selalu menganjurkan umatnya agar selalu berprasangka baik . Kita hanya boleh berprasangka buruk terhadap orang fasik yang suka berbohong dan berkata tidak benar . Bahkan terhadap berita yang dibawa oleh mereka , orang beriman dianjurkan agar melakukan cek dan recek terle bih dulu sebelum mempercayai kabar berita yang dibawanya .
· Bersabar , jangan mudah marah , dan sukalah mema’afkan kesalahan orang lain . Bersabar , lebih mudah mengucapkan dari pada melakukannya . Manusia dilahirkan dengan sifat bawaan suka ter-gesa-2 dan suka mengeluh , dan sabar adalah obat penangkalnya agar manusia terhindar dari akibat buruk sifat bawaan yang negative tersebut . Meskipun tidak mudah, sabar merupakan pakaian kebesaran orang beriman . Dengan bersabar kita bisa meraih kenikmatan beriman dan terhindar dari segala macam keburukan baik rokhani maupun jasmani . Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang yang sabar . Apabila kita tidak berhasil mengadopsi sifat sabar , akan terbuka lebar-2 peluang bagi syaitan untuk mentransformasikan nafsu ammarah kedalam tingkah laku kita . Dan apabila nafsu ammarah sudah menguasai jiwa , tertutuplah akal sehat dan hati nurani , maka muncullah tindakan-2 brutal , sadis , dan kejam tanpa memper hitungkan lagi halal haramnya , sah tidaknya , atau beradab tidaknya . Karenanya Allah SWT dan Rasulullah SAW selalu mengingatkan agar hamba Allah yang beriman jangan suka mengumbar ammarah . Marah adalah sifat syaitan , karenanya hindarkanlah . Manusia juga diciptakan dengan sifat bawaan suka lupa dan lalai . Walaupun sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk bersabar dan menghindari sifat pemarah , adakalanya orang lupa atau alpa , sehingga tanpa terasa terlontar kata-2 pedas atau umpatan dari mulutnya sebagai ungkapan kekecewaan atau kejengkelan hatinya . Orang beriman akan segara menyadari kesalahannya dan dengan tulus akan segera mohon ma’af kepada orang yang telah diomelin dan/atau didampratnya . Dan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya , maka orang beriman haruslah segera memberikan ma’af kepada orang lain apabila ia memintanya . Bahkan terhadap orang yang mungkin juga kelupaan untuk mengajukan permohonan ma’af-nya , kita-pun dianjurkan untuk segera mema’afkannya meskipun yang bersangkutan tidak memintanya , tanpa sedikitpun rasa dendam atau keinginan untuk membalasnya . Dengan tiga akhlak yang mulia , sabar , menahan marah , dan mudah mema’afkan orang lain , Insya’Allah kita akan mebuat dunia lebih bersahabat . Kehadiran kita di dunia akan terasa lebih bermakna, dan dapat dirasakan sebagai rahmat bagi masyarakat disekeliling kita .
· Penuhilah perjanjian , jangan berdusta , jangan meyebarkan kabar bohong , dan jangan membuat fitnah . Keempat sifat tersebut bisa berdiri sendiri-2 dan bisa juga mempunyai maksud yang berkaitan satu sama lainnya . Apabila kita berjanji atau membuat perjanjian , janganlah se-kali-2 berkhianat atau menyalahinya . Perjanjian adalah kesepakatan yang dibuat antara pihak-2 didalam perjanjian tersebut (gentlemen agreement), dan janji adalah hutang yang harus dibayar . Menyalahi janji berarti telah melanggar kewajiban dan melakukan tindakan keji menghancurkan kepercayaan orang-2 yang terlibat dalam perjanjian tersebut . Apabila kita tidak bisa memenuhi perjanjian , janganlah membuat perjanjian . Menyalahi janji sama dengan melakukan kebohongan atau berdusta . Orang yang suka berdusta adalah orang yang jiwanya sakit , tidak punya rasa malu , dan tidak memiliki harga diri (self respect) . Ia tidak peduli bagaimana pandangan orang mengenai dirinya , tidak mampu menghargai kepercayaan orang lain , dan tidak mampu berpikir cerdas karena bagaima napun pintarnya orang berbohong atau berdusta suatu ketika akan ketahuan juga . Berdusta menghilangkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya , menghancurkan kehormatan diri nya sendiri , dan akan menjerumuskan pelakunya kedalam perbuatan dosa yang lebih jauh lagi . Salah satu dampak negative dari kebiasaan berdusta adalah menyebarkan berita bohong . Menyiarkan berita bohong merupakan bentuk kedhaliman yang sangat keji karena bisa menjungkir-balikkan kebenaran dan menebar fitnah dengan jangkauan yang sangat luas meliputi semua aspek kehidupan . Berita bohong dan fitnah bisa merusak hubungan silaturakhmi , menghancurkan rumah tangga , menjatuhkan martabat , menimbulkan konflik horisontal , menebarkan sentimen antar-golongan , menumbuhkan anti pati dan kebencian , menimbulkan perang antar negara , dan akibat-2 lain yang sangat merusak dan serba merugikan orang atau golongan lain . Oleh karena dampak pengrusakan yang demikian luas , sering penyebaran berita bohong dan fitnah digunakan sebagai strategy yang sangat ampuh dalam dunia intelejen , meskipun sebenarnya ini termasuk strategy yang sangat licik . Demikianlah kenyataannya , di dalam peperangan cara-2 apa-pun dilakukan orang untuk mencapai kemenangan tanpa mempedulikan licik tidaknya , dan halal haramnya cara yang digunakan , kecuali bagi orang-2 yang beriman yang menggunakan pikiran sehatnya . Perintah untuk memenuhi perjanjian , tidak berdusta , tidak menyebarkan kebohongan , dan larangan menebarkan fitnah , merupakan pendidikan moral yang sangat tinggi dan mempunyai spektrum yang sangat luas . Dan hal itu berdampak lebih lanjut pada ajaran moral lain seperti selalu berbicara baik dan benar , memelihara amanat , tidak berkhianat , tidak mengingkari nikmat , selalu mensyukuri rahmat dan hidayah Allah SWT , serta senantiasa berterimaksih kepada semua pihak yang membantunya . Semua itu akan mengantarkan manusia pada terciptanya tata kehidupan masyarakat madani yang bertanggung jawab , aman , adil dan sejahtera .
· Beramallah , jauhilah sifat kikir dan bakhil , perhatikanlah fakir miskin , jangan ber-mewah-2-an , dan jangan ber-lebih-2-an . Didalam Islam orang diajarkan untuk mengeliminir (menghilang kan) dan/atau se-tidak-2-nya mengurangi kesenjangan sosial dengan cara yang ma’ruf . Orang yang berkelebih , diperintah kan untuk selalu beramal dan memperhatikan fakir miskin dengan cara membayarkan zakat sebagian dari karunia yang diterima dari Allah SWT . Tidak memamerkan gaya hidup yang ber-lebih-2-an dan ber-mewah-2-an , agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial . Menjauhi sifat kikir dan bakhil , agar tidak mengundang antipati dan ketidak senangan orang lain . Semen tara orang yang kurang beruntung , hidup serba kekurangan atau pas-2-an, diperintahkan untuk tidak mengumbar rasa iri dan dengki terhadap keberuntungan orang lain . Sabar dan tawakal kepada Allah SWT dalam menerima nasibnya , serta menghindarkan diri dari rasa rendah diri terhadap siapa-pun karena kemiskinannya . Apabila kita bisa menghindarkan terjadinya kecemburuan sosial karena masyarakat tidak merasa kan lagi adanya kesenjangan di antara anggotanya , maka akan lebih mudah bagi kita dalam menggalang persatuan dan kebersamaan , untuk mewujudkan masyarakat madani yang adil , makmur dan sejahtera .

LEBAH DIANTARA BANGSA BURUNG

Dari uraian tersebut diatas , kita dapat mengambil sebagian pelajaran yang terkandung didalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul , bahwa hubungan antar manusia (Hablum min Annas) merupakan bagian terbesar dalam ajaran Islam . Yakni yang mengatur tata cara terbaik bagaimana kita sebagai bagian dari masyarakat , bermuamalah atau berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain . Rasulullah SAW. telah mengajarkan segala sesuatunya kepada umatnya . Dan secara tidak langsung hal ini juga diakui oleh kaum musyrikin dalam dialognya dengan Salman Al Farisyi r.a. , salah seorang sahabat dekat Rasulullah SAW. Salman r.a. meriwayatkan bahwa pada suatu hari orang-2 musyrik dengan nada sinis berkata kepadanya :
“ Sesungguhnya Nabi kamu itu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai-2 buang air besar ! “
Meskipun ucapan tersebut dimaksudkan untuk mengejek ajaran Rasulullah SAW. , tapi justru hal tersebut merupakan pengakuan yang paling jujur bahwa Rasulullah SAW. telah mengajarkan segala sesuatunya , mulai dari masalah akidah keimanan dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah , sampai hal-hal yang tampak sepele seperti bagaimana tata-krama seorang muslim dalam buang air besar . Apabila ajaran-2 tersebut bisa kita amalkan dengan baik , maka akan terkabullah sebagian isi do’a sapu jagad kita , yakni memperoleh kebaikan di dunia . Ada-pun bagian lain dari do’a tersebut , yakni memperoleh kebaikan di akhirat dan dijauhkan dari api neraka , Insya’Allah akan terkabul juga apabila kita menyempur nakan iman dan ibadah kita kepada Tuhan Seru Sekalian Alam (Hablum min Allah) .

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata :
“ Jadilah kalian di tengah manusia laksana lebah di tengah bangsa burung , tiada seekor burung-pun melainkan menganggap remeh terhadapnya , padahal seandainya bangsa burung itu mengetahuibarokah yang terkandung didalam perut lebah ,niscaya mereka tak akan meremehkannya . Maka bergaullah di tengah manusia dengan lisan dan jasad kalian dan berbaurlah bersama mereka dengan amal dan hati kalian , sesungguhnya manusia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia usahakan dan pada hari kiamat nanti akan dikumpulkan bersama yang dicintai-Nya . “
Perumpamaan yang diberikan oleh Ali bin Abi Thalib r.a. tersebut menggambarkan , bahwa manusia yang betul-2 mulia akan menjauhi sikap sok terhormat dan sok mulia . Ia akan berlaku tawadhu’ (rendah hati / low profile) dalam perilaku dan perangainya , sampai orang-2 awam atau yang bodoh menyangka bahwa ia adalah orang yang lemah , sehingga merekapun meremehkan atau melecehkannya . Padahal orang yang mengetahui hakekatnya , akan mengetahui keutamaannya dan akan menempatkannya pada kedudukan yang mulia , serta mengambil manfa’at dari apa yang diberikannya berupa ilmu , pengarahan ataupun pengalamannya . Sementara orang-2 yang penampilannya sangat mengesankan sehingga membuat orang takjub melihatnya , sebenarnya hanyalah orang biasa yang tidak ada apa-2-nya

“ …. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan … “(Al Baqarah /02:191 & 217)

“ Dan janganlah kamu ber-angan-2 dan iri hati atas kelebihan yang dikaruniakan allah kepada sebagian kamu , lebih dari kepada yang lain . ….”(An Nisa’/04:32)

“ Sungguh,allah memerintahkan kepadamu menyam paikan amanat kepada orang yang berhak meneri manya . Dan jika kamu menetapkan hukum antara manusia , hendaklah kamu menghukum dengan adil …. “ (An Nisa’/04:58)

“ Tapi barang siapa melakukan kesalahan , atau berbuat dosa , kemudian melontarkannya kepada orang yang tidak bersalah,maka ia memikul kebo hongan dan dosa yang nyata .” (An Nisa’/04:112)

“ Hai orang yang beriman ! jadilah kamu penegak keadilan , sebagai saksi bagi allah , sekalipun terhadap dirimu sendiri , atau orang tuamu , atau kerabatmu , baik ia kaya maupun ia miskin . Allah lebih mengetahui kemaslahatan masing-2. jangan lah ikuti hawa nafsu,supaya jangan kamu menyim pang (dari kebenaran) . jika kamu memutar balik (kebenaran),atau menyimpang (dari keadilan) , sungguh , allah tahu benar apa yang kamu lakukan .” (An Nisa’/04:135)

“ Hai orang yang beriman ! janganlah khianati allah dan Rasul , dan janganlah khianati amanat-2 yang dipercayakan kepadamu , sedang kamu mengetahui . “ (Al Anfal/08:27)

“ …..Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang ber-macam-2 warnanya , di dalamnya ter dapat obat yang menyembuhkan bagi manusia ……” (An Nahl / 16:69)

“ ….. Penuhilah perjanjian . Sungguh perjanjian harus dipertanggung-jawabkan .” (Al isra’/17:34)

“ Katakanlah kepada hamba-2 Ku , supaya mengatakan yang baik-2 . sungguh , syaitan menebarkan pertikaian antara mereka . Sungguh , syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia .“ (Al isra’/17:53)

“……Dan jauhilah perkataan yang dusta“(Al Hajj / 22:30)

“Telah kami berikan kepada lukman hikmah ,“ bersyukurlah kepada allah .” Barang siapa yang bersyukur , ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri . Dan barang siapa yang ingkar , sungguh, allah maha kaya , maha terpuji .“ (Luqman / 31:12)

“Hai orang yang beriman ! jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita , carilah keterang an tentang kebenarannya , supaya jangan kamu rugikan orang karena tidak tahu , hingga menyebabkan kamu penyesalan atas perbuatanmu .“ (Al Hujurat / 49:06)

No comments:

Post a Comment

al buruj

al buruj